http://m.detik.com/inet/read/2012/12/03/085913/2107451/398/terpenjara-dalam-jaringan-google

Banyak orang menyebut saya ini Google
mania. Mereka bilang bahwa saya terlalu sering
mempromosikan atau mengunggulkan kiprah dan
teknologi yang dimiliki Google. Bahkan, kadang
saya disebut sebagai Google ambassador. Oh, I
wish.
Saya akui bahwa saya memang pengguna setia
layanan atau produk keluaran Google. Hampir
semua produk yang mereka miliki saya gunakan
untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Kalaupun ada produk yang tidak aktif saya
gunakan setiap hari, paling tidak saya pernah
mencoba dan menikmatinya beberapa lama.
Terlepas dari beberapa layanan yang berakhir di
'kuburan', Google Wave salah satunya, hampir
semua layanan milik Google memiliki kualitas
yang mumpuni dan dapat diandalkan.
Sebut saja Gmail yang memberikan ruang begitu
besar kepada setiap penggunanya serta
keamanan yang dapat dipercaya. Google Drive
dengan kapasitas 5 GB per orang secara cuma-
cuma. Google+ dengan fasilitas instant upload
yang dapat mengunggah foto maupun video
tanpa batas secara otomatis.
Google Search yang kita jadikan rujukan ketika
kebingungan atau keraguan melanda. Atau
Google Maps yang kita jadikan penyelamat ketika
kehilangan arah. Belum lagi Google Apps gratis
untuk domain pribadi denganfasilitasnya yang
lengkap. Dan seterusnya, dan seterusnya.
Sebenarnya, 'promosi' yang saya lakukan masih
dalam batas kewajaran -- setidaknya menurut
saya pribadi. Toh, mereka menyediakan layanan
secara cuma-cuma untuk digunakan dengan
sepuasnya.
Mereka tak meminta bayaran sepeser pun. Maka
dari itu saya menganggap promosi -- atau apapun
sebutannya -- yang saya lakukan sebagai imbal
balik atas jasa yang mereka berikan. Win-win
solution lah. Meskipun kita tahu bahwa mereka
mendapatkan imbalan yang begitu besar dari
penggunanya, data.
Tapi, belakangan saya menyadari bahwa semakin
lama saya memanfaatkan layanan Google
semakin terasa bahwa saya terpenjara. Bukan
dalam artian mati kutu sehingga tidak bisa
menggunakan layanan lain layaknya penjara di
dunia nyata.
Melainkan penjara dimana seluruh kehidupan
saya dikelilingi oleh layanan yang disediakan oleh
perusahaannya Larry Page ini. Apalagi setelah
saya menggunakan Android dengan semua fitur
Google-nya. Kalau boleh berlebihan, kehidupan
ini rasanya akan mati jika berani coba-coba
untuk keluar dari Google.
Terlalu jauh jalan yang sudah saya tempuh
bersama Google, dari jaman sejak kenal internet
hingga sekarang. Banyak hal yang telah
ditorehkan dengan rapi, indah, dan cemerlang.
Mulai dari pencitraan ataupun foto-foto yang
masuk ke index pencarian. Hingga pertemanan
yang terjalin begitu akrab dalam Circles yang ada
di Google+. Terlebih, saya membutuhkan itu
semua untuk kehidupan di dunia maya.
Rasanya tidak mungkin untuk tahu-tahu lenyap
dan meninggalkan semuanya. Terlalu banyak
pertimbangan yang harus dibuat. Terlalu banyak
pula pengorbanan yang harus dilakukan. Di
samping itu, jalan keluar itu terlihat begitu gelap
apalagi ditempuh.
Jika sudah begini, lalu bagaimana? Otak ini
kemudian membawa saya kepada Andy Dufresne.
Seorang bankir yang dipenjara karena dituduh
membunuh isterinya dalam The Shawsank
Redemption.
Setelah menyadari dirinya dalam penjara yang
dilakukan pertama-tama adalah bertahan hidup.
Setelah itu? Mencari cara agar penjara ini
memberikan manfaat bagi dirinya. Singkat cerita,
Dufresne membawa uang USD 370.000 ketika dia
kabur dari penjara setelah membobol tembok.
Disadari atau tidak, untuk bertahan hidup di
dunia maya kita butuh penjara semacam Google
ini. Dan percayalah bahwa tidak hanya Google
saja penjara yang telah mengungkung kehidupan
kita. Ada penjara Apple dengan iOS dan Mac-nya,
penjara Microsoft dengan SkyDrive dan Office
suite-nya, penjara Facebook, dan lain-lain. Keluar
dari salah satu akan memaksa kita berhadapan
dengan penjara lainnya.
Belajar dari pengalaman Andy Dufresne, yang
perlu dilakukan sekarang adalah bertahan hidup
dan belajar mengambil manfaat selagi bisa.
Menggunakan Google Translate untuk belajar
bahasa asing, misalnya. Menjadikan Hangout
untuk saling menyapa dan ngobrol dengan teman
dari belahan dunia lain serta belajar tentang
kehidupan mereka.
Mendapatkan berita terbaru yang menambah
wawasan dan pengetahuan dengan Google News,
Google Reader dan Google Alerts. Atau juga
mendapatkan uang dari hasil memanfaatkan
Google Adsense.
Google bisa menjadi penjara yang membosankan
dan mematikan. Sebaliknya, ia juga bisa menjadi
ladang yang dapat dikeruk manfaat baik materi
maupun non-materi. Semuanya tergantung
bagaimana cara kita memandang dan
menggunakannya.
Tipe pengguna manakah Anda? Golongan mereka
yang menikmati rutinitas dan kebosanan di
penjara-penjara ini? Ataukah justru menjadi
golongan yang mengeruk manfaat berlimpah
sehingga hidup jadi lebih hidup?

-- 
==========
Download Aplikasi Kompas  versi Digital dan Keren
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.kompas.android.kec
--------------------------
Download Aplikasi AR "MONSTAR" dari Indosat 
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.ar.monstarunity
---------------------
Galaxy Note 2 Best Deal Rp. 6,499rb hanya di Multiply.com! 
Garansi resmi. Dapatkan segera! http://bit.ly/gaddrotor 
----------------------
GSM-AKU  http://www.gsmaku.com - BEC Bandung
E-mail: syaf...@gsmaku.com  Hp: 0881-1515151 
---------------------
EceranShop  http://eceranshop.com - BEC  Bandung
E-mail: wi...@eceranshop.com  Hp: 0815-56599888
--------------------
Web + email + domain .web.id: 75rb / TAHUN - http://www.hostune.com
--------------------
Aturan Umum  ID-Android: http://goo.gl/MpVq8
Join Forum  ID-ANDROID: http://forum.android.or.id
==========


Reply via email to