Klo di Indo udah ad wadahnya pasti kita tak hanya jadi konsumen. Banyak lulusan yg hebat tpi bekerja tak sesuai keahliannya. On Jan 20, 2014 4:33 PM, "Arianto C Nugroho" <arianto.nugr...@gmail.com> wrote:
> > > > > http://tekno.kompas.com/read/2014/01/20/1345072/Sinyal.Digital.Membawa.Basuki.Berkiprah.di.Eropa > > *Oleh: Antony Lee* > > Sudah belasan tahun terakhir Basuki (37) berkecimpung di bidang teknologi > komunikasi nirkabel. Ia mendesain algoritma pemrosesan sinyal digital > telepon pintar generasi keempat untuk perusahaan telekomunikasi di Swedia, > salah satu negara yang menjadi ”pusat” teknologi komunikasi nirkabel di > Eropa. Basuki tercatat sebagai pemegang belasan paten desain algoritma. > > Salah satu contoh paten itu semisal algoritma dalam ”heterogeneous > networks” untuk teknologi telepon genggam generasi keempat (4G). Dia > mendesain algoritma agar telepon pintar mampu memproses sinyal yang > diterima—kendati mengalami banyak interferensi (sinyal pengganggu)—sehingga > tetap bisa menerima data dengan kecepatan tinggi. > > Teknologi 4G, kata Basuki, memiliki banyak tantangan karena di satu sisi > terdapat besarnya permintaan data berkecepatan tinggi, sementara di sisi > lain sangat banyak interferensi akibat sel-sel base-station yang saling > bertumpukan. > > Belasan paten dicatatkan atas nama Basuki beserta tim melalui perusahaan > tempatnya dulu bekerja, Ericsson AB, dan Huawei Technologies Sweden AB, > tempatnya kini bekerja. Di Huawei, dia jadi spesialis senior yang memimpin > tim kecil beranggotakan lima-enam peneliti multinasional yang bertugas > mendesain algoritma agar telepon pintar punya performa tinggi, tetapi mampu > menggunakan energi seefisien mungkin. > > ”Kami coba mencari teknologi, bagaimana menyelesaikan persoalan itu dalam > konteks matematika, lalu dibuat modelnya. Setelah disimulasikan dan > terbukti berhasil, model itu diberikan ke bagian pengembangan untuk > diimplementasikan ke chipset (’otak’ telepon pintar),” kata Basuki. > > Kami berbincang di sela-sela santap siang pada pertengahan Desember lalu > di kawasan Ideon, kota Lund, Swedia. Ideon merupakan salah satu kawasan > sains terkemuka di Skandinavia yang jadi ”markas” perusahaan- perusahaan > berskala global di bidang teknologi informasi dan komunikasi. > > Basuki mulai berkiprah di Eropa sejak 2005. Ia mendapat beasiswa sebagai > mahasiswa program doktoral bidang komunikasi nirkabel di Aalborg > Universitet, Denmark. Saat itu penelitiannya didukung Nokia Siemens > Networks. > > *Dunia industri* > > Selulus tahun 2008, ia tiba di persimpangan jalan, antara mengabdi di > dunia akademik dan terjun ke dunia industri. Aalborg Universitet > menawarinya pascadoktoral, tetapi Basuki pun berpeluang bekerja di dua > perusahaan besar, Nokia di Finlandia atau Ericsson di Lund, Swedia. > > Ia memilih dunia industri karena dirasakannya penuh dinamika dan > memberikan peluang lebih untuk berinteraksi dengan teknologi tepat guna. > Pilihannya jatuh pada Ericsson AB, Swedia. Keputusannya itu berdasarkan > pertimbangan riset 4G di Ericsson AB ataupun di Swedia umumnya terbilang > maju. > > Selain itu, kawasan Swedia selatan (Skane) terkenal sebagai Medicon > Valley. Dengan bekerja di Lund, istrinya, Dina (31), yang berlatar belakang > kedokteran, pun bisa melanjutkan pendidikan dan karier. Dina menjadi staf > riset di Biomedical Center sekaligus mahasiswa doktoral Departemen > Kardiologi, Lunds Universitet. > > Bekerja di lingkungan multinasional di Eropa membuatnya tertantang. Ia > harus mampu berkomunikasi lintas budaya sekaligus terbiasa berbicara > langsung ke pokok persoalan. Ini karena sistem organisasi di Eropa Utara > umumnya ”datar”, tak hierarkis, sehingga komunikasinya terbuka. ”Dalam > banyak hal, ini membuat kami bekerja lebih efisien,” katanya. > > *”Mimpi” menjadi produsen* > > Salah satu kunci sukses Basuki ialah tak cepat menyerah. Saat pertama kali > melamar posisi doktoral di Aalborg Universitet, ia sempat ditolak. Namun, > beberapa minggu kemudian ia kembali melamar di universitas yang sama. Kali > ini lamarannya diterima. Ia mendapat hikmah, topik penelitian pada lamaran > kedua lebih tepat ketimbang topik lamaran pertama. > > Selain itu, diperlukan ketekunan dan fokus pada pekerjaan. Basuki merasa > kerja keras itu terbayar saat berhasil menemukan teknologi yang akan eksis > di masa depan lebih cepat dibandingkan orang lain. Apalagi saat ide itu > diterapkan di telepon genggam dan digunakan jutaan orang. > > ”Itu kebanggaan,” kata Basuki yang tak lantas berpuas diri. ”Apa yang saya > raih belum seberapa dibandingkan ribuan paten 4G yang sudah ada.” > > Di sisi lain, dia mengaku ada hal yang kurang menyenangkan berkiprah di > Eropa. ”Saya enggak enak karena bekerja di luar negeri,” katanya. Ini > membuatnya tinggal jauh dari keluarga, terutama orangtua. > > Oleh karena itu, salah satu tantangan dia adalah bagaimana bisa berkiprah > di Indonesia meski hal itu relatif masih sulit karena Indonesia sekadar > jadi konsumen. Ia menilai belum banyak upaya pemerintah untuk membuat > Indonesia jadi lebih mandiri di sektor telekomunikasi. > > Namun, hal itu tak membuatnya berdiam diri. Basuki menjajaki kemungkinan > membangun pusat desain dan penelitian berskala internasional di Indonesia. > Ia mengajak anggota Diaspora Indonesia lain yang berpotensi dan punya > keahlian serupa untuk berkolaborasi. Ia berharap hal ini bisa terwujud. > > ”Indonesia itu pangsa pasarnya besar, tetapi sejauh ini hanya sebagai > pengguna. Dari sisi teknologi, kita mengikuti apa yang sudah dikembangkan > di luar negeri. Sebenarnya banyak orang Indonesia yang berpotensi, tetapi > belum menemukan wadah,” katanya. > > Kendati jauh dari Tanah Air, Basuki berusaha berkontribusi untuk > Indonesia. Misalnya, saat pulang, ia menyempatkan diri memberikan kuliah > umum di beberapa universitas, seperti Institut Teknologi Bandung dan Telkom > University. Ia ingin membuka wawasan mahasiswa agar termotivasi untuk > belajar dan bersekolah lebih tinggi, sekaligus percaya diri. > > Dia juga punya ”mimpi” agar orang Indonesia yang tinggal di luar negeri > dan tergabung dalam Diaspora Indonesia bisa membangun wadah jejaring > global. Di jejaring ini, anggota Diaspora Indonesia bisa saling > berkomunikasi, terutama mengenai potensi masing-masing. > > ”India dan China sudah bagus. Ini juga memungkinkan peneliti dua negara > itu yang bekerja di luar negeri mudah kembali dan berkiprah di negaranya,” > tutur Wakil Sekretaris Jenderal Diaspora Indonesia itu. > > Semoga harapannya terwujud dan Indonesia tak lagi menjadi konsumen belaka. > > ————————————————————————— > Dr Ir BASUKI ENDAH PRIYANTO, MEng > > ♦ Lahir: Bandung, 9 Juni 1976 > ♦ Istri: Dokter Ihdina Sukma Dewi, MSc (31) > ♦ Anak: Rayan Erik Priyanto (4,5) > ♦ Pendidikan: > - PhD Wireless Communications Aalborg Universitet, Denmark, 2005-2008 > - MEng Wireless Communications Nanyang Technological University, > Singapura, 2000-2002 > - Teknik Elektro (Cum Laude) Institut Teknologi Bandung, 1994-1998 > ♦ Pekerjaan: > - Senior Specialist Huawei Technologies Sweden AB, 2012-kini > - Staf Engineer Ericsson AB Sweden, 2008-2012 > - External Researcher Nokia Siemens Networks ApS Denmark, 2005-2008 > - Research Associate, Nanyang Technological University, Singapura, > 2002-2005 > - Network Engineer Schlumberger, 1999-2000 > > -- > -- > Best Regards > Arianto C Nugroho > http://id.linkedin.com/in/ariantonugroho > skype-id : nugroho.arianto > > > -- > ========== > ID-Android on YouTube > https://www.youtube.com/watch?v=0u81L8Qpy5A > -------------------- > Aturan Umum ID-ANDROID >> http://goo.gl/NfzSGB > > Join Forum ID-ANDROID >> http://forum.android.or.id > ========== > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "[id-android] > Indonesian Android Community " dari Grup Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke id-android+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Kunjungi grup ini di http://groups.google.com/group/id-android. > -- ========== ID-Android on YouTube https://www.youtube.com/watch?v=0u81L8Qpy5A -------------------- Aturan Umum ID-ANDROID >> http://goo.gl/NfzSGB Join Forum ID-ANDROID >> http://forum.android.or.id ========== --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "[id-android] Indonesian Android Community " dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke id-android+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Kunjungi grup ini di http://groups.google.com/group/id-android.