itu sangat bisa dilakukan, eh malahan memang itu tricknya #eh
beda halnya dengan brand lain yang membedakan firmware by region (misal:
samsung), jadi gak bisa sembarangan flash firmware malah bricked jadinya

2016-02-02 11:57 GMT+07:00 Fajar Edisya Putera <faja...@gmail.com>:

> kalau unlock via firmware resmi gimana? bukannya itu tandanya vendor
> sengaja ngakalin. misal flash firmware singapura yang LTE dibuka, sementara
> handset sendiri membiarkan firmware itu bisa masuk ke perangkat yang
> seharusnya nggak ada 4G..
> On Feb 2, 2016 11:26 AM, "Reinaldy" <reinaldym...@gmail.com> wrote:
>
>> nah saya sedikit berbeda pendapat nih
>>
>> "Mereka menonaktifkan kemampuan 4G LTE di ponsel yang sebenarnya telah
>> mendukung layanan 4G LTE. Tujuannya, ponsel itu boleh diimpor resmi ke
>> Indonesia tanpa terkena aturan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).
>> Setelah ponsel berhasil masuk dan tersedia di pasar, tinggal mencari
>> “pinjaman tangan” untuk mengaktifkan kembali kemampuan 4G LTE ponsel itu
>> *deh*."
>>
>> imo harusnya dititikberatkan ke yg memberikan "pinjaman tangan" tersebut,
>> karena di satu sisi produsen sudah berusaha untuk memenuhi aturan yg
>> berlaku di Indonesia (produsen jg merakit handset dgn chipset/prossesor yg
>> dijual oleh produsen lain, dan chipset sekarang rata2 dah support 4g
>> semua), sedangkan yg memberikan "pinjaman tangan" tersebut yang tidak
>> mendukung program pemerintah, kalau karena karena itu produsen yang
>> menanggung akibatnya, sedikit kurang adil, menurut saya.
>>
>>
>>
>>
>> On Tuesday, February 2, 2016 at 10:59:00 AM UTC+7, Herry SW wrote:
>>>
>>> Tulisan ini juga dapat dibaca di http://goo.gl/bxTcQz
>>>
>>> Tautan di atas boleh Anda informasikan dan sebarkan kepada orang lain.
>>>
>>> ------------------------------
>>> **** Update 2 Februari 2016:*
>>>
>>> Saat kemarin petang berinteraksi dengan penjual Huawei, saya melakukan
>>> perekaman suara. Ada dua rekaman yang dapat Anda dengarkan.
>>>
>>> Rekaman pertama berdurasi 2 menit 36 detik. Anda dapat memutarnya di
>>> https://goo.gl/j63MJH
>>>
>>> Sedangkan rekaman kedua berdurasi 17 menit 2 detik. Di tengah-tengah
>>> rekaman, percakapan terhenti cukup lama sebanyak dua kali. Saat itu penjual
>>> Huawei sedang meninggalkan toko, tetapi saya tidak menghentikan proses
>>> perekaman. Silakan mendengarkannya di https://goo.gl/QCX5Us
>>>
>>> **** Update 1 Februari 2016 pukul 21.46: *
>>>
>>> Untuk mengetahui apakah tulisan saya di blog Ponselmu.com sampai ke
>>> pihak terkait, hari ini saya sengaja melakukan survei pasar lagi. Hasilnya,
>>> dalam hitungan jam terjadi perubahan kondisi yang detailnya saya paparkan
>>> dalam poin-poin di bawah ini.
>>>
>>> 1. Sekitar pukul 13.00 saya tiba di sebuah pusat penjualan ponsel dan
>>> langsung menuju ke salah satu tempat yang menawarkan ponsel Huawei. Sebut
>>> saja toko A. Saya menanyakan spesifikasi Huawei G8. Penjual menyatakan G8
>>> pasti mendukung layanan 4G LTE.
>>>
>>> Ponsel itu dibanderol Rp 5,399 juta dan mendapatkan bonus kartu microSD
>>> 16 GB. Penjual berusaha melakukan *closing*, tetapi saya masih bimbang
>>> mengeluarkan dana sebesar itu demi memperoleh bukti nyata.
>>>
>>> 2. Pukul 16.23 saya memutuskan nekat membeli satu unit G8. Saya menuju
>>> toko A lagi. Penjelasan penjual telah berubah. Menurutnya, G8 yang beredar
>>> di Indonesia hanya mendukung layanan 3G. Belum bisa 4G LTE.
>>>
>>> 3. Penasaran dengan jawaban yang berbeda 180 derajat dalam hitungan jam,
>>> saya berpindah ke tempat lain. Sebut saja toko B. Jawaban sama saya
>>> dapatkan: G8 belum mendukung 4G LTE.
>>>
>>> 4. Masih penasaran, saya beralih ke toko C. Di toko itu kebetulan tidak
>>> menjual G8. Yang tersedia tipe lain.
>>>
>>> 5. Selanjutnya, saya sekali lagi berpindah toko. Kali ini ke toko D.
>>> Penjual menyatakan G8 sudah mendukung layanan 4G LTE, tetapi perlu di-
>>> *unlock*
>>>
>>> “Kalau saya beli sekarang dan meminta langsung di-*unlock* karena
>>> memerlukan 4G LTE, apakah bisa?” tanya saya. Penjual menyatakan bisa. Saya
>>> diminta menunggu dan penjual pergi mencari seseorang. Entah siapa. Beberapa
>>> menit kemudian, penjual datang dari arah yang berbeda. Kini dia menyatakan
>>> G8 tidak bisa di-*unlock*.
>>>
>>> Menjumpai kondisi yang dirasakan lumayan aneh, saya semakin penasaran.
>>> Ketika matahari mulai terbenam, saya meluncur ke pusat penjualan ponsel
>>> yang berbeda. Saya masuk ke toko yang memajang aneka ponsel Huawei di
>>> gerainya. Sebut saja toko X.
>>>
>>> Saat itu di gerai tersebut ada tiga penjaga. Saya dilayani orang pertama
>>> yang lokasinya paling dekat dengan pintu masuk. Orang kedua tampaknya
>>> mengenal wajah saya. Dengan suara pelan ia langsung berbicara dengan orang
>>> ketiga. “Eh, kamu tahu bapak itu *nggak*?” Kalimat selanjutnya tak
>>> dapat saya tangkap dengan jelas. Orang ketiga kemudian melihat saya. Di
>>> toko X itu saya mendapatkan penjelasan bahwa G8 kompatibel dengan 4G LTE
>>> Telkomsel. Namun, harus di-*unlock* dulu.
>>>
>>> Saya kemudian berpindah ke satu toko lain. Kali ini saya mampir ke,
>>> anggaplah, toko Y. Penjual awalnya terlihat ragu apakah G8 sudah mendukung
>>> 4G LTE. “4G. Eh, G8 kayaknya belum. Bisa *sih*, cuma di-*unlock* di *service
>>> center*. Biar dibuka 4G-nya,” tuturnya.
>>>
>>> Ketika saya memutuskan membeli satu unit G8 warna emas, penjual dua kali
>>> meninggalkan toko untuk memastikan permintaan saya: 4G LTE harus bisa
>>> berfungsi. Saya pun menanti dengan harap-harap cemas.
>>>
>>> Ah, kisah lama terulang lagi. G8 dibilang belum siap pakai 4G LTE karena
>>> harus di-*unlock* dulu dan hari ini belum bisa dilakukan. Penjual lalu
>>> menawarkan Huawei Mate S yang disebutnya telah mendukung 4G LTE. Harganya
>>> Rp 9 juta. Saya lalu pamit. Saatnya makan malam. [image: :)]
>>>
>>> **** Update 1 Februari 2016 pukul 22.06: *
>>>
>>> Paparan saya di blog ini sampai ke regulator. Tanggapan yang saya
>>> dapatkan, berdasarkan temuan sementara, Huawei telah melakukan sertifikasi
>>> dua ponsel tersebut sebelum peraturan menteri terkait TKDN ditandatangani.
>>> Terkait mengapa Huawei justru tidak mengklaim kemampuan 4G LTE, hal itu
>>> masih ditelusuri.
>>>
>>> * ------------------------------ *
>>> Dua hari lalu, penulis alias HSW iseng berkunjung ke akun Facebook Huawei
>>> Mobile Indonesia <https://web.facebook.com/HuaweiDeviceID/?fref=ts>.
>>> Satu jawaban yang dikirimkan admin akun itu mengingatkan HSW dengan satu
>>> pertanyaan besar yang lama menggelayut di kepala. Ada apakah dengan Huawei?
>>> Produsen ponsel berkelas global asal Tiongkok itu seolah bermain teka-teki
>>> dengan fitur 4G LTE di ponselnya.
>>>
>>> Cerita bermula pada 6 Desember 2015. Saat itu Huawei meluncurkan dua
>>> ponsel pintar terbarunya, Mate S dan G8, di Hotel Pullman Central Park
>>> Jakarta. Huawei menyatakan dua ponsel itu belum mendukung layanan 4G LTE.
>>> Keduanya masih berkutat di teknologi 3G.
>>>
>>> “Kami sedang berusaha mengejar tingkat kandungan lokal yang mulai
>>> diterapkan pemerintah. Huawei sudah bekerjasama dengan manufaktur lokal
>>> yang bisa membuat produk 4G sesuai standar yang ditetapkan perusahaan
>>> kami,” kata Johnson Ma, South Pacific GTM Director Huawei, sebagaimana
>>> dituliskan oleh Techno.id.
>>> <http://www.techno.id/tech-news/huawei-tak-pede-perkenalkan-smartphone-4g-ke-indonesia-151208q.html>
>>>
>>> Mate S yang diperkenalkan di acara itu dibanderol Rp 9,399 juta.
>>> Mudahnya, bulatkan saja menjadi Rp 9,4 juta. Seperti yang dipaparkan
>>> petinggi Huawei dan tercetak di brosur Mate S, ponsel tersebut maksimal
>>> hanya mendukung layanan 3G.
>>>
>>> Harga setinggi itu untuk ukuran sekarang tergolong “ajaib” untuk sebuah
>>> ponsel 3G. Apalagi, popularitas merek Huawei di Indonesia masih relatif
>>> belum tinggi. Biarpun telah berkelas global, merek Huawei masih
>>> diidentikkan dengan ponsel asal Tiongkok.
>>>
>>> Keanehan berikutnya, Mate S yang dijual di luar Indonesia ternyata telah
>>> mendukung layanan 4G LTE. Harian Kompas pun sempat mempertanyakan hal itu
>>> lewat sebuah artikel yang dimuat di edisi 8 Desember 2015. Judulnya,
>>> seingat HSW, “Tanda Tanya Huawei Mate S”. HSW membacanya saat terbang dari
>>> Surabaya ke Jakarta memakai Garuda Indonesia.
>>>
>>> Karena HSW belum pernah menjumpai penjual Mate S bergaransi resmi di
>>> pasar *offline*, cerita berakhir sampai di sini dulu. Sekarang saatnya
>>> beralih ke Huawei G8. Ponsel itu dibanderol Rp 5,4 juta–tepatnya Rp 5,399
>>> juta *sih*–dan dinyatakan belum 4G LTE. Berikut *posting* di akun
>>> Facebook Huawei Mobile Indonesia
>>> <https://www.facebook.com/HuaweiDeviceID/photos/a.230870303618486.60378.161070050598512/1003128759725966/?type=3&theater>
>>> yang membuat HSW tergelitik membuat tulisan ini.
>>>
>>> Di pusat penjualan ponsel sudah cukup banyak toko yang menawarkan G8.
>>> Brosur ponsel itu juga tersedia. Di halaman spesifikasi sama sekali tidak
>>> ada paparan tentang jaringan yang kompatibel dengan ponsel tersebut.
>>>
>>> Pihak Huawei jelas-jelas menyatakan G8 belum mendukung layanan 4G LTE.
>>> Uniknya, mengacu kepada survei yang dilakukan HSW di berbagai toko, semua
>>> penjual menyatakan ponsel itu kompatibel dengan 4G LTE. Ya, *semua
>>> penjual. *Sebagian penjual bahkan berani membuat perjanjian tak
>>> tertulis *transaksi boleh dibatalkan sepihak kalau G8 gagal memperoleh
>>> sinyal 4G*. G8 yang pura-pura akan HSW beli adalah G8 baru dan
>>> bergaransi resmi.
>>>
>>> ***
>>>
>>> HSW tidak mengetahui detail persyaratan dan prosedur pengurusan
>>> sertifikat SDPPI atau yang sejak dulu sampai sekarang lebih sering disebut
>>> sertifikat Postel. Rangkaian pertanyaan yang saat ini menggelayut di benak
>>> HSW:
>>>
>>>    1. Apakah pemohon sertifikasi ponsel harus mendeklarasikan produk
>>>    yang diajukan sudah atau belum mendukung layanan 4G LTE?
>>>    2. Bila pemohon menyatakan ponsel yang diajukan belum mendukung
>>>    layanan 4G LTE, tetapi realitanya ponsel itu sudah kompatibel dengan
>>>    layanan 4G LTE, adakah sanksi yang akan diberikan?
>>>    3. Mirip dengan poin nomor 2, tetapi aktivasi harus dilakukan dengan
>>>    cara-cara tertentu, entah dengan menekan suatu kombinasi angka atau
>>>    menggunakan alat bantu laptop/PC.
>>>
>>> Menurut HSW, peraturan sertifikasi idealnya terus diperbarui. Bukan
>>> untuk mempersulit, melainkan mengikuti perkembangan terkini dan memberikan
>>> kesetaraan perlakuan. Pengawasan mutlak dilakukan lebih ketat agar kasus
>>> sertifikat jadi-jadian ala Zuk Z1 tidak terulang lagi. Itu hanyalah puncak
>>> dari sebuah gunung es.
>>>
>>> Sedikit berbagi cerita tambahan, Samsung Galaxy Note 4 yang dijual resmi
>>> di Indonesia disebutkan belum mendukung layanan 4G LTE. Saat ponsel baru
>>> dikeluarkan dari kardus, Galaxy Note 4 memang tak dapat dipakai untuk
>>> menikmati layanan 4G LTE. Namun, dengan cara-cara tertentu yang membutuhkan
>>> kemampuan teknis cukup tinggi, fitur 4G LTE di ponsel itu dapat diaktifkan.
>>>
>>> Contoh lain, tidak semua pembeli Huawei Y6 bisa langsung memakai ponsel
>>> itu untuk menikmati layanan 4G LTE. Ada ritual tertentu, biasanya penjual
>>> bersedia membantu melakukannya, yang harus dilakukan lebih dulu.
>>>
>>> Kesimpulan dari tulisan *ngalor ngidul* ala HSW ini, regulator tak
>>> boleh kalah pintar. Celah yang ada harus ditutup. Bila dibiarkan, apalagi
>>> di kala layanan 4G LTE terus berkembang, bukan mustahil produsen ponsel
>>> sengaja “bermain cantik”.
>>>
>>> Seperti apakah wujud nyatanya? Mereka menonaktifkan kemampuan 4G LTE di
>>> ponsel yang sebenarnya telah mendukung layanan 4G LTE. Tujuannya, ponsel
>>> itu boleh diimpor resmi ke Indonesia tanpa terkena aturan tingkat kandungan
>>> dalam negeri (TKDN). Setelah ponsel berhasil masuk dan tersedia di pasar,
>>> tinggal mencari “pinjaman tangan” untuk mengaktifkan kembali kemampuan 4G
>>> LTE ponsel itu *deh*.
>>>
>>>
>>>
>>> Salam,
>>>
>>>
>>>
>>> Herry SW
>>>
>> --
>> ==========
>> Toko Headphone & Earphone Terlengkap dan Terbaru
>> Kunjungi >> http://bassaudio.net
>> ----------------------
>> Kontak Admin, Twitter @agushamonangan
>> -----------------------
>> FB Groups : https://www.facebook.com/groups/android.or.id
>>
>> Aturan Umum ID-ANDROID >> goo.gl/mL1mBT
>>
>> ==========
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "[id-android] Indonesian
>> Android Community" di Google Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Kunjungi grup ini di https://groups.google.com/group/id-android.
>>
> --
> ==========
> Toko Headphone & Earphone Terlengkap dan Terbaru
> Kunjungi >> http://bassaudio.net
> ----------------------
> Kontak Admin, Twitter @agushamonangan
> -----------------------
> FB Groups : https://www.facebook.com/groups/android.or.id
>
> Aturan Umum ID-ANDROID >> goo.gl/mL1mBT
>
> ==========
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "[id-android] Indonesian
> Android Community" di Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com.
> Kunjungi grup ini di https://groups.google.com/group/id-android.
>



-- 
Sent thru my PC
Powered by Andromax M2Y 4G LTE

-- 
==========
Toko Headphone & Earphone Terlengkap dan Terbaru
Kunjungi  >> http://bassaudio.net
----------------------
Kontak Admin, Twitter  @agushamonangan
-----------------------
FB Groups     :  https://www.facebook.com/groups/android.or.id

Aturan Umum  ID-ANDROID >> goo.gl/mL1mBT

==========
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "[id-android] Indonesian 
Android Community" dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com.
Kunjungi grup ini di https://groups.google.com/group/id-android.

Kirim email ke