Fair usage policy nya cukup fair kok. 300 gb loh. Dibandingin ama
firstmedia, baru download 1 gb juga kayaknya udah kena fair usage policy
On 12 Feb 2016 11:02, "Andre Sulistian" <milisand...@gmail.com> wrote:

> Iya fair koq saking fair nya ada fair usage policy 😂😂😂
>
> On Fri, Feb 12, 2016 at 10:48 Eko Prasetiyo <ekopraset...@gmail.com>
> wrote:
>
>>
>> http://m.detik.com/inet/read/2016/02/12/073539/3140073/328/blokir-netflix-telkom-kami-tak-takut-ott
>>
>> Kasus pemblokiran streaming Netflix memang sempat bikin heboh. Namun
>> Telkom tak memandang pemain Over The Top (OTT) ini sebagai sebuah ancaman.
>> Mereka mengaku sudah menyiapkan sejumlah jurus untuk menghadapinya.
>>
>> "Kami tak melihat OTT sebagai ancaman, tetapi peluang baru yang harus
>> digarap. Salah besar kalau ada yang anggap Telkom takut dengan OTT. Kami
>> itu hanya mau fair in running business," tegas Direktur Konsumer Telkom
>> Dian Rachmawan, Jumat (12/2/2016).
>>
>> Diakuinya, fenomena yang terjadi sekarang kehadiran OTT menggerus potensi
>> pendapatan operator telekomunikasi akan semakin intens.
>>
>> "Namun, seharusnya telko dengan mengandalkan keunggulan infrastruktur,
>> sumber daya manusia dan finansial yang masih dimilikinya mempunyai peluang
>> untuk mengambil peluang yang sama di bisnis OTT," katanya.
>>
>> Menurutnya, fenomena OTT yang menjalankan layanan dimana sebagian besar
>> gratis dengan menumpang pipa bandwidth milik operator, disikapi
>> berbeda-beda oleh penyedia jaringan.
>>
>> Kata Dian, ada yang melihatnya sebagai ancaman (pesimistis), beberapa
>> menganggap sebagai peluang (optimistis) dan sebagian besar pasrah
>> (realistis) melihat serbuan OTT asing.
>>
>> "Kalau Telkom termasuk yang optimistis dan melawan balik serangan yang
>> datang. Kita sudah ada strategi menghadapi fenomena ini jauh sebelum
>> ramai-ramai soal OTT sekarang," tegasnya.
>>
>> Diungkapkannya, ada empat area OTT yang bersinggungan denga Telco.
>> Pertama, OTT Voice dan OTT Messaging/Social Media seperti Skype, whatsapp,
>> LINE, Viber, KakaoTalk, GoogleTalk, Wechat, dan Telegram. Jenis OTT ini
>> sudah lama menggerus pendapatan  suara dan sms operator.
>>
>> Sedangkan dua OTT berikutnya yaitu OTT Content/Video dan OTT Cloud
>> Computing diyakini akan menjadi OTT dengan pertumbuhan tertinggi dalam
>> waktu dekat.
>>
>> OTT adalah pemain yang identik sebagai pengisi pipa data milik operator.
>> Para pemain OTT ini dianggap sebagai bahaya laten bagi para operator karena
>> tidak mengeluarkan investasi besar, tetapi mengeruk keuntungan di atas
>> jaringan milik operator.
>>
>> Seiring perkembangan, OTT digolongkan berbasis kepada aplikasi, konten,
>> atau jasa. Golongan pelaku usaha  yang masuk OTT diantaranya Facebook,
>> Twitter, atau Google.
>>
>> OTT menjadi booming pada suatu negara ketika memiliki penetrasi broadband
>> coverage yang luas dengan akses kecepatan yang memadai sekurang-kurangnya
>> 10 Mbps. Seperti diketahui satu tahun terakhir ini Indonesia khususnya
>> Telkom menggelar secara masif pembangunan broadband melalui Indihome Fiber
>> dan 4G mobile.
>>
>> "Kami sedang bertransformasi untuk menangkap peluang bisnis baru
>> tersebut. Pada saatnya nanti, Telkom tidak akan lagi disebut telko, tapi
>> Dico alias Digital Company," katanya.
>>
>> Dikatakannya, strategi Telkom dalam menghadapi OTT pada 4 area
>> pertarungan itu adalah di layanan suara mempertahankan jasa voice existing
>> dan menawarkan kualitas yang lebih baik (cristal clear voice) untuk dapat
>> menarik minat pengguna.
>>
>> Di media sosial melakukan manage retreat. Di video/content menawarkan
>> platform internet TV, dan mengajak konten yang haus bandwidth menjadi salah
>> satu konten yang disalurkan melalui platform internet TV milik Telkom
>>
>> Sedangkan di Cloud/IoT/M2M  menawarkan platform cloud computing dengan
>> mengoptimalkan infrastruktur milik Telkom. Misalnya, penggunaan data center
>> atau solusi dari TelkomSigma.
>>
>> Kedaulatan
>>
>> Lebih lanjut Dian menjelaskan, salah satu yang harus dilihat dalam
>> hubungan antara operator dengan OTT adalah masalah kedaulatan baik itu di
>> sisi pengelolan jaringan hingga soal kepatuhan regulasi di sebuah negara.
>>
>> "Kami blokir Netflix kemarin itu karena sepertinya mereka tidak memahami
>> Indonesia dengan benar. Arogansi dan sikap meremehkan menjadi bumerang bagi
>> kelangsungan bisnis mereka di Indonesia. Sangat naif mereka bermitra dengan
>> telko lokal ketika masuk negara lain, namun  datang tanpa melihat kami di
>> Indonesia" tegas Dian.
>>
>> Masih menurutnya, pemain global OTT konten/video khususnya untuk layanan
>> video berbayar, sangat membutuhkan kerjasama bisnis dengan operator lokal
>> terutama dalam mekanisme tagihan ke pelanggan.
>>
>> Soalnya, populasi pemilik kartu kredit dan penggunaan moda kartu kredit
>> untuk pembelanjaan Online di Indonesia masih relatif sangat kecil.
>> Disamping itu pemain OTT membutuhkan kerjasama penempatan konten di
>> platform Content Delivery Network (CDN) milik operator lokal untuk kualitas
>> layanan dan pengaturan censorship content yang tidak diperkenankan.
>>
>> "Beberapa pemain OTT konten/video sedang melakukan negosiasi final dengan
>> kami, mereka malah lebih layak dijual dan diterima pasar ketimbang Netflix.
>> Melalui moda Tripleplay, video OTT bisa dinikmati dengan kualitas prima,
>> harga terjangkau dan tanpa memakan bandwidth internet pelanggan," kata
>> Dian.
>>
>> Diharapkannya, semua pihak bisa melihat lebih jernih fenomena OTT dengan
>> mempunyai kesatuan pandangan bahwa negara dan bangsa harus berdaulat atas
>> pendayagunaan internet untuk kepentingan bangsa yang meliputi seluruh aspek
>> ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan.
>>
>> "Harap diketahui, sebagian besar pemain OTT bermarkas di Amerika, kita
>> tentunya tidak bisa meniru secara ekstrim seperti Tiongkok yang tidak
>> mengizinkan Facebook, Google, Amazon, PayPal dan mengganti dengan QQ,
>> Baidu, Alibaba, Alipay, namun paling tidak ada pendekatan jalan tengah yang
>> juga memberdayakan pemain-pemain OTT lokal untuk kedaulatan NKRI," tutupnya.
>>
>> Sekadar diketahui, Telkom menjadi perbincangan tak hanya di Indonesia,
>> tetapi di media global pasca keberaniannya memblokir Netflix mulai 27
>> Januari 2016 di jaringannya karena dianggap tak memenuhi regulasi di
>> Indonesia.
>>
>> Pasar saham di Amerika Serikat merespons dengan sempat turunnya saham
>> Netflix. Sementara di Indonesia saham Telkom hingga 5 Februari 2016
>> menunjukkan penguatan dengan bermain di Rp 3.500 per lembar.
>>
>> --
>> ==========
>> Toko Headphone & Earphone Terlengkap dan Terbaru
>> Kunjungi >> http://bassaudio.net
>> ----------------------
>> Kontak Admin, Twitter @agushamonangan
>> -----------------------
>> FB Groups : https://www.facebook.com/groups/android.or.id
>>
>> Aturan Umum ID-ANDROID >> goo.gl/mL1mBT
>>
>> ==========
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "[id-android] Indonesian
>> Android Community" di Google Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Kunjungi grup ini di https://groups.google.com/group/id-android.
>>
> --
> ==========
> Toko Headphone & Earphone Terlengkap dan Terbaru
> Kunjungi >> http://bassaudio.net
> ----------------------
> Kontak Admin, Twitter @agushamonangan
> -----------------------
> FB Groups : https://www.facebook.com/groups/android.or.id
>
> Aturan Umum ID-ANDROID >> goo.gl/mL1mBT
>
> ==========
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "[id-android] Indonesian
> Android Community" di Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com.
> Kunjungi grup ini di https://groups.google.com/group/id-android.
>

-- 
==========
Toko Headphone & Earphone Terlengkap dan Terbaru
Kunjungi  >> http://bassaudio.net
----------------------
Kontak Admin, Twitter  @agushamonangan
-----------------------
FB Groups     :  https://www.facebook.com/groups/android.or.id

Aturan Umum  ID-ANDROID >> goo.gl/mL1mBT

==========
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "[id-android] Indonesian 
Android Community" dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com.
Kunjungi grup ini di https://groups.google.com/group/id-android.

Kirim email ke