Izin share review smartphone lawas yang sekarang dijual murah ini ya..

Artikel di blog (foto lebih lengkap):
http://www.gontagantihape.com/2017/01/review-penasaran-blackphone-bp1.html

Hasil Kamera:
http://www.gontagantihape.com/2017/01/review-hasil-kamera-
blackphone-bp1.html

Unboxing + Hands-on Video:
https://www.youtube.com/watch?v=Zqph-Jjh4uM

Review Video:
https://www.youtube.com/watch?v=Wbirl6nNNl8
-----------

[image: review blackphone bp1 indonesia]
<https://3.bp.blogspot.com/-xVTDNiJewHs/WIZvoWcB8aI/AAAAAAAAIX8/iknN6UmAr0AEckZIPJqXKXbdUix0O7qzQCLcB/s1600/title_video_096r.jpg>


Dalam beberapa kali kesempatan terakhir membuka aplikasi si
*marketplace *hijau,
saya melihat adanya sebuah produk *smartphone* yang jika dilihat-lihat
rasanya cukup berbeda dari yang lain. Yang unik seperti ini biasanya
menggugah hati saya untuk iseng mencoba dan membuat ulasannya.


Adalah Blackphone BP1, *smartphone* dengan embel-embel anti sadap yang
membuat saya penasaran kali ini. Apakah iya benar-benar anti sadap? Apakah
sambungan telpon saya ke tukang nasi goreng di perempatan komplek bisa
dirahasiakan, sehingga BIN tidak tahu kalau saya suka pete di nasi goreng
saya?


Hmmm, daripada penasaran, akhirnya saya putuskan membelinya saja.
*Toh* harganya
saat ini banyak dijual di kisaran 800-900 ribuan Rupiah saja. Dua hari
setelah pemesanan, paket pun saya terima. Saatnya *unboxing*!



Unboxing dan Hands-on Blackphone BP1

Blackphone BP1 dikemas dalam sebuah kotak yang terasa cukup mewah. Perlu
diingat, bahwa *smartphone* ini tidak terlahir langsung dengan harga
semurah saat ini ya. Perlu waktu lebih dari dua tahun sejak pertama kali
ponsel ini dirilis, untuk bisa jadi semurah seperti sekarang ini.


[image: review blackphone bp1 indonesia]
<https://4.bp.blogspot.com/-72dwDxewWks/WIZxLlswsPI/AAAAAAAAIYE/LLqzGwqx4FYuNVNtRP1Ige8KKXjqCsguQCLcB/s1600/00_2017_01_gontagantihape_com_096_review_blackphone_bp1_001.jpg>

Blackphone BP1 - kotak kemasan penjualan



Blackphone BP1 - belakang kotak kemasan penjualan


[image: review blackphone bp1 indonesia]
<https://4.bp.blogspot.com/-ZJISDnjoMMU/WIZxLgsDUbI/AAAAAAAAIYM/m7NHmaWIaCw9AHC-Yj2NLKJVQ20k3FC0wCLcB/s1600/00_2017_01_gontagantihape_com_096_review_blackphone_bp1_015.jpg>

Blackphone BP1 - kelengkapan penjualan


Jika melihat kelengkapan dalam kotak kemasannya pun, lagi-lagi Anda harus
maklum, ini dulunya hape mahal. Tak heran jika sebuah *headset* dengan tipe
*in-ear* tersedia dalam paket penjualannya. Satu yang tak biasa adalah
kepala *charger* yang mirip dengan *charger* yang biasa ada pada paket
penjualan kamera. Ujung colokannya diberi dua tipe, yang pertama dengan
ujung berkaki tiga, dan satu lagi ujung berkaki dua yang lumrah digunakan
di Indonesia dan Eropa alias EU *Plug*.



Blackphone BP1 - kepala *charger* unik, *output* 5v 1A


Kesan pertama saya saat memegang Blackphone BP1 adalah *smartphone* ini
memang memiliki garis desain yang sangat identik dengan masa perilisannya,
alias sudah kurang kekinian. Saya yakin pada masanya, desainnya tergolong
keren dan futuristik. Sebuah garis tegas di bawah layar menegaskan
keindahan desainnya.



Blackphone BP1 - sisi depan



Blackphone BP1 - sisi bawah



Blackphone BP1 - sisi kiri



Blackphone BP1 - sisi kanan



Blackphone BP1 - sisi atas



Bahannya sendiri full plastik, dan harus diakui bukan bahan plastik yang
terasa premium seperti halnya HTC One X dulu. Bagian belakangnya memiliki
sentuhan akhir kesat alias *matte* atau *doff*. Nyaman digenggam, nyaman
pula disentuh kulit, tetapi rentan meninggalkan bekas sidik jari maupun
minyak dan kotor.



Blackphone BP1 dalam Pemakaian Sehari-hari

[image: review blackphone bp1 indonesia]
<https://3.bp.blogspot.com/-X1Uh1wIu1pA/WIZzr3LdW4I/AAAAAAAAIYk/xj0QW0aqYLQIZlHU0XOGv_M99MqnqFq3ACLcB/s1600/00_2017_01_gontagantihape_com_096_review_blackphone_bp1_013.jpg>

Blackphone BP1 - *backcover matte*


Kamera belakang Blackphone BP1 sedikit menonjol, menimbulkan sedikit
kekhawatiran akan mudah tergores saat diletakkan pada bidang datar nan
keras semisal meja. Logo Blackphone hadir menemani lubang *loudspeaker *yang
ada di sisi bawah dari *backcover* ponsel ini.


Ukurannya yang ringkas, berkat dimensi layar Blackphone BP1 yang hanya 4,7
inci saja, membuatnya sangat nyaman digenggam. Saya jadi kangen dengan
ponsel-ponsel Android berukuran mungil seperti ini. Ah, seandainya saja
*smartphone* ini sudah *dual-sim* dan memiliki besaran RAM 2 GB saja,
mungkin saya akan mempertimbangkannya sebagai *daily driver* saya.


[image: review blackphone bp1 indonesia]
<https://2.bp.blogspot.com/-OVLHJMY1Lm8/WIZ1QXZdyzI/AAAAAAAAIY0/3eAQYusmMVodGtMFf3dFuu3GW-H0xzRKQCLcB/s1600/00_2017_01_gontagantihape_com_096_review_blackphone_bp1_003.jpg>

Blackphone BP1 - *backcover* dapat dibuka



Blackphone BP1 - di balik *backcover*



Untungnya, ada satu *trend *lama yang masih dianut oleh *smartphone* ini,
yaitu *backcover* yang dapat dibuka dan baterai yang dapat dilepas. Lanjut
ke bagian di balik *backcover* Blackphone BP1, kita akan menemukan satu
buah *slot* *micro-sim* dan satu *slot *lainnya untuk *micro*-SD.
Baterainya sendiri cukup tipis, dengan kapasitas yang lumrah sekali pada
masanya, 2.000 mAh saja.


Kamera Blackphone BP1 ditemani sebuah LED *flash*, saya pernah membaca
sebuah ulasan yang memuji kualitas kameranya. Saya ujikan juga kamera ini
pada bagian khusus di bawah ya. Jangan lewatkan deh, hasilnya cukup membuat
saya tercengang lho!



Blackphone BP1 - *loudspeaker*



Blackphone BP1 - kamera utama



Sementara, *loudspeaker *yang ditempatkan di sisi belakang mempunyai ukuran
yang cukup kecil, dan sangat-sangat kehilangan tenaganya apabila tertutup,
oleh jempol misalnya. *Output audio*-nya sendiri cukup bagus dan jernih,
tetapi saat digunakan dengan volume maksimal pun masih terasa kurang keras.
Saya sempat mencobanya untuk memainkan beberapa lagu menggunakan *music
player stock* Android dan aplikasi Youtube. Kondisi ini mungkin juga
diakibatkan oleh ketiadaan *equalizer* ataupun *sound enhancer* untuk
membantu meningkatkan performa *audio*-nya.


Layar dari Blackphone BP1 memiliki sudut pandang yang baik. Reproduksi
warna yang lumayan *vibrant* serta kerapatan yang sangat cukup, membuat
saya betah memandangi layar *smartphone* ini berlama-lama. Resolusi HD 720p
pada dimensi layar 4,7 inci pun cukup untuk membuat tampilan objek visual
di layar terlihat halus tak bergerigi.


[image: review blackphone bp1 indonesia]
<https://3.bp.blogspot.com/-MSdBjr94kFY/WIZ6cfE35oI/AAAAAAAAIZM/X7CONekuNu06bSY-FZGwc7sFsUBSo2G6wCLcB/s1600/00_2017_01_gontagantihape_com_096_review_blackphone_bp1_004.jpg>

Blackphone BP1 - layar 4,7 inci beresolusi HD 720p



*Feels *saat menyentuhkan jari untuk mengetikkan beberapa kalimat di layar
dari Blackphone BP1 ini pun terasa nyaman. Walau begitu, saya tak dapat
menyembunyikan perasaan bahwa bahan yang digunakan pada sisi depan dari
*smartphone* ini tidaklah kokoh-kokoh amat. Bobotnya yang ringan juga
kurang memberi kesan tangguh pada *smartphone* ini.


Pada bagian bawah layar terdapat tiga buah tombol kapasitif yang mempunyai
*backlight* berwarna putih. Jika melihat ikon yang digunakan pada ketiga
tombol ini, sangat terasa *kejadulan* dari Blackphone BP1 ini. Tak usah
ditanya pula soal konfigurasi tombolnya, pasti *jadul* juga. Tombol paling
kiri berfungsi sebagai menu, dan *recent apps* diakses dengan menekan dan
menahan tombol *home*.


Dua buah pertanyaan yang biasa hadir mengiringi kelengkapan *hardware* adalah
kehadiran LED notifikasi dan kemampuan membaca OTG *storage*. Tenang saja,
keduanya hadir *koq* di Blackphone BP1 ini.


[image: review blackphone bp1 indonesia]
<https://3.bp.blogspot.com/-LdXp2acr0fg/WIZ62nt5hKI/AAAAAAAAIZQ/qlqhAD8F87k5xA2qA61hq4vNmzcSiSnVwCLcB/s1600/00_2017_01_gontagantihape_com_096_review_blackphone_bp1_005.jpg>

Blackphone BP1 - *backlight* pada tombol kapasitif


Sejatinya, Blackphone BP1 ini hadir dengan PrivatOS 1.0 yang berbasis
Android Kitkat 4.4.2. Anda akan mendapat sebuah *update* ke PrivatOS 1.1
segera setelah Anda meng-*update* aplikasi-aplikasi bawaan Blackphone
terlebih dahulu. Namun, jika Anda ingin menggunakan Google Apps pada
*smartphone* ini, ada baiknya tidak usah meng-*update* dulu PrivatOS-nya.


Ya, PrivatOS hadir tanpa set aplikasi dari Google. Sehingga untuk dapat
bekerja dengan Google Apps, saya harus melakukan *rooting*, *flashing
custom recovery*, dan *flashing custom* ROM yang sudah terpasang Google
Apps. Ini hanya bisa dilakukan saat masih menggunakan PrivatOS 1.0.


Alhasil, sejak menggunakan Custom ROM yang bernama Tesla ini, semua
aplikasi bawaan PrivatOS hilang, pun demikian dengan kemampuannya untuk
mengenkripsi data agar tak dapat disadap. Sebuah harga yang harus dibayar
untuk dapat menggunakan Google Apps, hehehe.


Oh ya, efek samping lainnya adalah saat menggunakan beberapa aplikasi untuk
mendapatkan informasi *hardware*-nya, perangkat ini jadi muncul sebagai
Wiko WAX, hahaha. Lengkapnya dapat dilihat pada bagian selanjutnya ya.


Performa *smartphone* ini saat menjalankan sebuah aplikasi sebetulnya cukup
baik. Namun, begitu menjalankan beberapa aplikasi sekaligus, terasa sekali
keterbatasan RAM menjadi hambatan berarti. Processor NVidia Tegra 4i yang
sebetulnya cukup *powerful* dengan empat inti dan *clockspeed* 2.0 GHz,
terhambat performanya akibat hanya disediakan RAM sebesar 1 GB saja.



Masih bisa sih digunakan bermain *game* dengan grafis 3D. *Gameplay*-nya
masih bisa berjalan dengan *smooth* dan stabil. Tapi mungkin Anda akan
harus menutup aplikasi-aplikasi lain agar dapat tercapai kondisi yang
memungkinkan untuk bermain *game* dengan asyik.


Tentunya kita tak bisa berharap daya tahan baterainya esktra ya. Karena
kapasitasnya hanya 2.000 mAh. Fakta bahwa dengan pemakaian ringan bisa
membuatnya menembus 24 jam saja sudah patut untuk kita mengadakan syukuran,
eh patut disyukuri. Dengan pemakaian untuk *social media* yang intens dan
disertai sedikit *gaming* dan foto-foto, Blackphone BP1 mampu bertahan
dalam hitungan belasan jam saja. Jika dibandingkan dengan konsumsi daya
NVidia Tegra 3 di HTC One X yang belum 4G sih segitu sudah lumayan *banget
deh sumpeh*. Hehehe.


[image: review blackphone bp1 indonesia]
<https://2.bp.blogspot.com/-HFeBSkfWgak/WIaBC_4kkUI/AAAAAAAAIZk/0ZgaP9sPK0Q3hSwMP4NSojxPAnJxv0OuACLcB/s1600/Screenshot_2017-01-23-06-57-07.png>



Oh ya, selama pengujian, saya selalu menggunakan mode performa maksimal.
Kita dapat memilih tiga mode performa yang memungkinkannya mengatur daya
tahan baterai. Mode performa ini bekerja dengan membatasi jumlah inti serta
kecepatan maksimal pada *processor* yang digunakan.



Informasi Hardware dan Benchmark pada Blackphone BP1

Sebelumnya jangan kaget ya melihat info perangkat ini menggunakan beberapa
aplikasi yang saya gunakan. Perangkatnya muncul sebagai Wiko WAX akibat ROM
yang saya gunakan hehe.


*CPU-Z*

[image: review blackphone bp1 indonesia]
<https://1.bp.blogspot.com/-l0FSKYpMldc/WIaBD9xg3PI/AAAAAAAAIZw/2mzfRpASkFUf4FY--Ekge1-cLZJbAz_-gCLcB/s1600/Screenshot_2017-01-24-03-57-29.png>


*AIDA64*


*SensorBox for Android*


Blackphone BP1 - kelengkapan sensor


*Antutu Benchmark*


Skor Antutu Benchmark Blackphone BP1


Hasil Kamera Blackphone BP1

Kamera utama Blackphone BP1 secara mengejutkan hampir selalu mampu
menghasilkan gambar yang baik di berbagai kondisi. Walaupun resolusinya
hanya 8 Megapixels, namun reproduksi warnanya sangat indah dengan saturasi
yang mempesona tanpa terkesan *exaggerated* alias lebay. Perlu dimaklumi
meskipun harga jualnya sekarang di bawah satu juta Rupiah, dulunya ini
adalah ponsel eksklusif dengan bandrol harga tinggi. Sehingga wajar apabila
dipilihkan modul kamera yang berkualitas untuknya.


Hanya saja, kamera depannya terbilang biasa saja. Mungkin pada waktu
perilisannya dahulu, *selfie* belumlah menjadi *trend* seperti sekarang ini.


Dari segi fitur, kamera Blackphone BP1 tergolong *basic *dan memang
aplikasi kameranya pun milik *stock* Android. Tampilan alias *interface* dari
aplikasi kamera bawaan ini memang sederhana. Performanya dalam mengambil
autofokus tergolong cepat.


Lengkapnya dapat dilihat langsung pada gambar-gambar di artikel review
kamera dari *smartphone* Blackphone BP1 ini
<http://www.gontagantihape.com/2017/01/review-hasil-kamera-blackphone-bp1.html>
 ya.



Plus dan Minus Blackphone BP1Kelebihan dari Blackphone BP1 menurut saya
adalah:

   - Kamera utamanya *kece banget*, melawan kamera ponsel dua jutaan saja
   saya masih berani mengadunya.
   - Layar yang nyaman dilihat.
   - Sudah bisa menikmati jaringan 4G (saya coba dengan kartu Indosat
   Ooredoo).
   - Memori internal cukup lega, 16 GB, ditambah *slot micro*-SD.
   - Lengkap, *backlight* pada tombol kapasitif, LED notifikasi, dukungan
   OTG.
   - Nyaman digenggam, dimensi dan *finishing*-nya sangat ramah dengan
   telapak tangan.
   - Semua itu bisa didapat dengan harga sekitar 800 ribu Rupiah saja.


Kekurangan dari Blackphone BP1 menurut saya adalah:

   - Performa *multitasking* agak tersendat akibat RAM yang hanya 1 GB.
   - *Build quality* terasa kurang kokoh.
   - Baterai kapasitasnya kecil.
   - *Single-sim*.
   - Perlu sedikit *ngoprek* agar bisa menggunakan Google Apps.
   - OS *mentok* di Kitkat.
   - Tak bergaransi (sepertinya garansi distributor).



Apa Kata Aa tentang Blackphone BP1

Tuntas sudah kepenasaran saya dengan *smartphone* ini. Ada tiga elemen
penting yang membuatnya tak bisa menjadi *daily driver* saya: tidak
dual-sim, RAM-nya kurang besar, dan belum memiliki *fingerprint scanner*.


Sisanya, saya merasakan banyak kelebihan khas *smartphone* kelas atas pada
jamannya dulu. Kameranya bening dan membuat saya cukup terkagum-kagum
dengan keindahan warna yang dihasilkannya. Layarnya pun membuat betah untuk
saya menggunakannya berlama-lama, terlebih lagi ukurannya yang ringkas
membuatnya enak digenggam.


Satu komentar yang sudah saya tebak akan muncul pada video *unboxing* adalah
"cocok untuk orang tua". Saya setuju dengan komentar tersebut. Namun, bukan
karena harganya yang terbilang super murah, bukan!


Orang tua adalah mereka yang sudah memberikan segalanya untuk kita sedari
kita masih tak berdaya. Tak pantas rasanya jika memilihkan *smartphone* hanya
berdasarkan harganya yang murah saja. Saya umumnya memilihkan
*smartphone* untuk
orangtua berdasarkan kebutuhan dan pola pemakaiannya yang biasanya tak
membutuhkan spesifikasi berlebih dari sisi *hardware*. Biar tak *overkill*.
Dan juga memang seringkali orang tua saya 'memarahi' saya jika membelikan
mereka suatu barang yang menurut mereka terlalu bagus. Yang penting mah
bisa dipakai saja, begitu kata mereka.


Nah, ponsel ini cocok untuk orang tua karena spesifikasinya akan cukup
untuk kebutuhan mereka. Namun, tetap memiliki kamera yang berkualitas.
Sehingga mereka dapat berbagi foto kegiatan mereka atau foto cucunya kepada
keluarga yang berada jauh di luar kota.


Satu lagi, Blackphone BP1 akan cocok digunakan sebagai *smartphone* kedua.
Ukurannya yang ringkas tak akan membebani Anda untuk membawanya mendampingi
*smartphone* utama Anda.


Demikian ulasan saya, yang saya buat demi menuntaskan kepenasaran saya
sendiri. Semoga membantu juga bagi Anda yang penasaran ya, hehehe. Hatur
nuhun!


Hilmy
/* saya suka Gonta Ganti Hape <http://www.gontagantihape.com> */

-- 
===========
Install  #MyTelkomsel Apps Terbaru dari Play Store
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.telkomsel.telkomselcm

---------------------
Toko Headphone & Earphone Terlengkap dan Terbaru
Kunjungi  >> http://bassaudio.net
----------------------
Kontak Admin, Twitter  @agushamonangan
-----------------------
FB Groups     :  https://www.facebook.com/groups/android.or.id

Aturan Umum  ID-ANDROID >> goo.gl/mL1mBT

==========
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "[id-android] Indonesian 
Android Community" dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com.
Kunjungi grup ini di https://groups.google.com/group/id-android.

Kirim email ke