Izin share review smartphone ini ya.
Review kali ini minim foto, karena sudah ada versi video :)

Unboxing + Hands-on Video:
https://www.youtube.com/watch?v=XOljMgdTz-U

Review Video:
https://www.youtube.com/watch?v=vAZnUmZAK7M

Artikel di Blog:
http://www.gontagantihape.com/2017/05/review-infinix-s2-pro-indonesia.html

Contoh gambar hasil kamera:
http://www.gontagantihape.com/2017/05/review-hasil-foto-menggunakan-kamera-infinix-s2-pro-indonesia.html
-----------


<https://3.bp.blogspot.com/-yY29yJfHpKc/WSd1HugQsKI/AAAAAAAAKgw/s1OP0WbEOD8tUnfshk3W5_vO8oNgT7KOgCLcB/s1600/title_video_151r.jpg>



Pertarungan berat akan dihadapi Infinix saat memasarkan S2 Pro karena
beberapa waktu sebelumnya, pesaing-pesaing mereka sudah lebih dulu merilis
produk-produk terbaru yang akan berhadapan langsung dengan *smartphone* ini.
Ada yang saling berhadapan untuk mengadu kamera *selfie* gandanya walau
berada di level harga berbeda, ada juga lawan yang harus dihadapi Infinix
S2 Pro di level harga yang hampir sama, namun mengedepankan spesifikasi
jeroan yang di atas kertas lebih mutakhir, meski tak mengedepankan masalah
kamera.


Terlepas dari masalah persaingan, saya merasa Infinix cukup percaya diri
ketika melepaskan embel-embel seri Hot dan merilis *smartphone* penerus
Infinix Hot S ini sebagai Infinix S2 Pro pada harga dua setengah juta
Rupiah kurang lima puluh ribu. Padahal konon katanya tak banyak yang
berubah dari Infinix Hot S, bahkan *processor* yang digunakan pun masih
sama. Hmm..


Dengan segala pro dan kontra terhadap penerus dari Infinix Hot S ini, saya
beruntung karena tak perlu merogoh kocek untuk membelinya. Saya mendapatkan
pinjaman sebuah Infinix S2 Pro dari Lazada
<http://smarturl.it/LZ_INFS2PRO> untuk
saya ulas.



Unboxing dan Hands-on Infinix S2 Pro Indonesia


Saat pertama membuka kotaknya, saya langsung *notice* kalau kaca depannya
memiliki tepian yang melengkung. Makin cantik saja, dan memang harus
begitu, karena sisi depan dari Infinix S2 Pro adalah pertunjukan utama dari
ponsel ini.


Di bagian atas kita akan melihat ada dua buah lensa kamera dengan ukuran
yang berbeda. Lensa yang lebih besar adalah lensa *wide* yang lebih cembung
sehingga dapat mengambil gambar dengan sudut yang jauh lebih luas dari
lensa normal. Saya menyukai desain dari *earpiece* yang bersebelahan
dengan *proximity
sensor* pada ponsel ini. Dan untunglah, kali ini Infinix sudah memberikan
LED notifikasi pada S2 Pro.


Turun sedikit, kita akan menemukan layar HD 720p yang masih berdimensi 5,2
inci dengan panel IPS. Meski ukuran dan resolusinya tetap sama, nampaknya
panel yang digunakan sudah lain. Saya menilai layar S2 Pro setingkat lebih
baik dari Infinix Hot S dalam hal reproduksi warna yang semakin *vibrant*.
Untuk urusan layar, saya yakin tidak ada kendala yang akan kita temui,
termasuk *feels* saat digunakan mengetik cepat yang sangat enak.


Turun lagi ke bawah, ada tiga buah tombol kapasitif dengan ikon titik saja
yang masih tanpa lampu latar. Saya kasih saran buat Infinix, sekalian
hilangkan saja tombolnya dan gunakan *on-screen navigation* kayaknya lebih
baik deh. Bukankah Infinix Note *series* sudah mengusung navigasi macam ini?


*Frame* pada sekeliling pinggiran ponsel ini terlihat seperti berbahan
logam, padahal bukan. Dua buah *list chrome* hadir untuk memberi kesan
seakan ponsel ini memiliki *chamfered metal*. Di bagian bawah terdapat
sepasang *speaker grille* yang salah satunya untuk mikrofon, dan *port
micro*-USB. Di sisi kanan terdapat *sim-tray* dan tombol *power*,
sementara *volume
rocker* dipindahkan ke sisi kiri. Di bagian atas hanya terdapat *port*
 untuk *jack audio* 3,5 mm.


Terakhir kita bahas sisi belakang yang tak saya favoritkan ini.
Penampakannya terlihat seperti ponsel dari *brand* lain sih. Menurut saya,
Infinix Hot S malah lebih terlihat orisinil. S2 Pro memiliki dua *list
chrome* tipis di atas dan bawah *backcover* yang memisahkan bagian yang
terbuat dari logam dengan bagian plastiknya. Susunan kamera, *dual* LED
*flash*, dan *fingerprint scanner*-nya benar-benar mengingatkan pada Xiaomi
Redmi Note 4. Dan LED flash-nya walau ada dua buah, tetapi memiliki nada
warna yang sama. Sementara ukuran *fingerprint scanner*-nya terasa agak
sedikit kecil, sama seperti yang dulu saya temui pada Infinix Hot S.
Untunglah pemindai sidik jari ini memiliki cukup akurat dengan kecepatan
yang sangat baik.



Infinix S2 Pro dalam Pemakaian Sehari-hari

Rasanya sama sekali tak ada yang salah saat menggunakan Infinix S2 Pro
sebagai *daily driver* saya selama beberapa hari. Mungkin karena dari awal
sudah sadar diri bahwa ponsel terbaru Infinix ini masih mengusung
*processor* yang sama dengan produk pertama Infinix yang saya coba dua
tahun lalu.


Ya, Infinix masih saja setia dengan Mediatek MT6753. Saya tak tahu pasti
alasannya, apakah karena sudah kadung beli banyak dari Mediatek, atau demi
memudahkan *developer* mereka mengembangkan *custom* UI terbaru Infinix,
XOS yang sudah sampai versi 2.2. Nampaknya alasan yang kedua lebih masuk
akal, karena beberapa hari setelah *unboxing*, saya mendapat notifikasi
*update* ke Android 7.0 Nougat secara OTA, walau kemudian sempat gagal
*download* dan saya lanjutkan *update* dari file lokal, atau yang biasa
diistilahkan oleh Infinix sebagai *T-card update*.


Sejauh yang saya telah coba, Android Nougat berjalan dengan baik di Infinix
S2 Pro. Menjalankan aplikasi-aplikasi terasa *snappy*, termasuk saat harus
melakukan *multitasking*. Dalam kondisi *idle*, RAM yang terpakai mencapai
setengah dari total 3 GB RAM yang dimiliki ponsel ini. Pada *task switcher*,
Infinix masih melanjutkan kebiasaannya dengan menampilkan jumlah RAM
terpakai, bukan RAM yang tersedia seperti kebanyakan ponsel lainnya.


Diajak bermain *game casual*, tak ada kendala yang saya temui pada Infinix
S2 Pro. Pun saat diajak bermain *game* dengan grafis 3D yang memerlukan
respon yang *realtime* semacam *game* balap dan *endless run*, masih
*smooth*. Saya tak mencoba meng-*install* *game* berat yang ukurannya
bergiga-giga, karena selain sadar akan kelas dari *smartphone* ini, sayang
kuota juga sih, hehehe.


Soal suhu, Infinix S2 Pro juga relatif tak mudah panas. Tapi *ngga tau deh
kalo* dia *liat* mantannya jalan sama pacar baru, panas juga kali ya,
bwahaha!


Konsumi daya baterai dari Infinix S2 Pro tergolong biasa saja. Kapasitas
3.000 mAh dari baterainya sanggup mentenagai ponsel ini dari pagi hingga
malam. Namun sejauh pemakaan saya, belum pernah menembus 24 jam dalam
sekali pengisian daya. Tanpa dukungan *fast charging*, kita bisa mengisi
penuh baterainya dalam waktu sekitar dua jam.


Urusan multimedia, Infinix S2 Pro bisa dibilang biasa-biasa saja. Suara
*loudspeaker*-nya tergolong lumayan, tapi tidak istimewa. Bahkan agak
disayangkan, S2 Pro justru tak bisa mendendangkan suara secara *stereo* seperti
pada Infinix Hot 4 Pro, di mana bunyi keluar dari *loudspeaker* dan
*earpiece* secara bersamaan. Paling tidak, pada *volume* terkencang pun,
suara yang dihasilkan tidak *sember*, jadi masih sangat bisa dinikmati lah
kalau memang Anda tak punya *bluetooth speaker*.


*Fingerprint scanner* yang dimiliki Infinix S2 Pro rasanya berukuran sama
dengan milik Hot S dulu, dan ini menurut saya ukurannya sedikit kurang
lega. Untungnya, akurasinya sangat baik serta responsif. Membuka layar
dapat dilakukan dengan instan. Sensor ini juga dapat dimanfaatkan sebagai
tombol *shutter* saat hendak mengambil foto.



Kamera Infinix S2 Pro

Meskipun lebih mengedepankan urusan *selfie* rame-rame, rupanya Infinix tak
melupakan kualitas dari kamera utama Infinix S2 Pro ini. Saya sampai takjub
saat suatu malam di penghujung akhir pekan, saya sekeluarga pergi makan di
kedai tak jauh dari komplek rumah. Dalam kondisi cahaya yang cukup
pas-pasan, kamera Infinix S2 Pro mampu memproduksi hasil foto makanan yang
detail tanpa *noise* yang mudah terlihat.


Saat kondisi cahaya cukup *mah* sudah jelas *atuh*, pasti lebih baik lagi.
Namun tak hanya itu, autofokusnya pun tergolong cepat serta memiliki jarak
fokus minimal yang cukup dekat untuk dapat digunakan memotret detail bunga
misalnya.


Digunakan merekam video pun, kamera utama Infinix yang beresolusi 13
Megapixels ini mampu menghasilkan video dengan kombinasi warna yang hidup.
Tapi... Ada tapinya, kamera ini hadir tanpa bantuan *stabilization* apa-apa,
sehingga gerakan sang perekam akan membuat hasil videonya terlihat goyang.


Absennya *stabilization* ini berpengaruh juga pada hasil fotonya, saya
sarankan Anda mengambil foto dengan kedua tangan jika tak terbiasa. Saya
beberapa kali mendapati foto agak kabur saat satu tangan digunakan memegang
objek, dan satu tangan lagi menekan tombol *shutter* di layar Infinix S2
Pro. Kekurangannya sepertinya hanya ini saja sih.


Kamera depannya setali tiga uang, hasilnya juga sangat baik, termasuk di
kondisi *lowlight*. Detail masih dapat ditunjukkan tanpa menghasilkan
banyak *noise*.


Lensa ganda pada Infinix S2 Pro bukan dihadirkan untuk menghasilkan
*selfie* yang
bokeh. Kedua lensa depan ini beroperasi secara terpisah, di mana satu lensa
menghasilkan foto normal, dan lensa lain yang lebih cembung akan
menghasilkan foto yang jauh lebih lebar.


Mode *professional* yang lengkap hadir pada aplikasi kamera bawaannya,
namun tak banyak mode dan fitur lain yang bisa kita gunakan.


Seberapa baik hasil foto dari ponsel dua jutaan ini? Silakan cek langsung
di artikel review kamera Infinix S2 Pro
<http://www.gontagantihape.com/2017/05/review-hasil-foto-menggunakan-kamera-infinix-s2-pro-indonesia.html>
ini
ya.



Apa Kata Aa tentang Infinix S2 Pro


Saya yakin, begitu Anda mengetahui harga Infinix S2 Pro yang 2,4-jutaan
Rupiah, setidaknya akan ada dua reaksi yang sangat mungkin Anda lontarkan.


Pertama, *wow* Infinix berani juga yah pasang harga, padahal jeroannya
gitu-gitu juga. *Emang* lensa *wide* semahal itukah?


Kedua, ya mending *hape* merk *anu* yang sekarang sudah resmi dong, harga
11-12 tapi *udah pake* Snapdragon 625 yang terkenal irit *gitu lho*!


*Well*, saya tak bisa menyalahkan jika Anda melontarkan salah satu atau
bahkan kedua reaksi tersebut. Karena faktanya memang ya, Infinix cukup
berani pasang harga untuk produk terbarunya ini. Dan benar juga, saya suka
dengan *smartphone* yang menggunakan *processor* Snapdragon 625.


Sekarang kita lihat sedikit dari sisi lain, model bisnis Infinix sedang
berubah, mereka mulai menggarap pasar *offline*. Selain butuh biaya untuk
*marketing* yang lebih besar, sehingga membuat standar harga
*smartphone* mereka
agak meningkat, perlu dicermati bahwa pasar *offline* tidak terlalu peka
dengan spesifikasi jeroan sampai begitu detail.


Serius deh, orang yang beli hape dengan datang ke *mall*, atau *counter
hape*, *dikasi liat hape* dengan kamera yang hasilnya bagus, apalagi bisa
*selfie* rame-rame, pasti akan tertarik. Spesifikasi? Kalau dibilang ponsel
ini sudah *octa-core*, RAM-nya 3 GB dan internal 32 GB juga mungkin mereka
takkan tahu apa bedanya dengan *octa-core* dari *vendor* lain.
*Boro-boro* *nanya
sampe* ke fabrikasinya berapa nm, haha.


Karena kalau untuk kebutuhan foto-foto dan eksis di *social media*, Infinix
S2 Pro sudah cukup *banget*. Baru akan terasa kurang mumpuni kalau Anda
adalah pengguna *smartphone* dengan kebutuhan *gaming* berat, ya karena
selain *processor*nya sudah lawas, ketahanan baterainya juga akan terasa
kurang kalau buat *gamer* mah.


Seharusnya Infinix menyasar konsumen wanita dengan kelebihan yang dimiliki
oleh Infinix S2 Pro, tetapi entah kenapa mereka malah memilih untuk menjual
dua varian warna saja di Indonesia, yaitu hitam dan biru. Padahal dari
total lima pilihan warna, ada dua warna yang cukup feminim, yaitu *gold*
 dan *rose gold*.


Nah, sudah tau kan siapa yang akan puas kalau pakai Infinix S2 Pro dan
siapa yang mungkin sebaiknya cari alternatif lain? Ok, kalo gitu gimana
kalau habis ini ga usah *flaming* dengan bilang mending ini *lah*, mending
itu *lah*, ini *mah* jelek *lah*, harga segini masa begitu. Ada pepatah
Sunda yang bilang, "*wantun galeuh, teu wantun ulah geuleuh*".


Kalau cocok ya beli, *ga* cocok ya sudah tak usah ribut. Indonesia *ngga* butuh
debat kusir lainnya *koq*, rasanya sudah terlalu banyak deh. *Ok, be nice
to others ya guys!*


Demikian *review* dari Infinix S2 Pro, semoga mencerahkan. Wassalam!

Hilmy
/* saya suka Gonta Ganti Hape <http://www.gontagantihape.com> */

-- 
===========
Install  #MyTelkomsel Apps Terbaru dari Play Store
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.telkomsel.telkomselcm

---------------------
Toko Headphone & Earphone Terlengkap dan Terbaru
Kunjungi  >> http://bassaudio.net
----------------------
Kontak Admin, Twitter  @agushamonangan
-----------------------
FB Groups     :  https://www.facebook.com/groups/android.or.id

Aturan Umum  ID-ANDROID >> goo.gl/mL1mBT

==========
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "[id-android] Indonesian 
Android Community" dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com.
Kunjungi grup ini di https://groups.google.com/group/id-android.

Kirim email ke