Mohon komentar tulisan saya di bawah ini ================================================================ PEMILU LUBER JURDIL dan OPEN SOURCE I Made Wiryana (RVS Arbeitsgruppe - Bielefeld University) Membaca berita persiapan PEMILU JURDIL dan LUBER, akan digunakan perangkat komputer sebagai alat bantu pelaksanaan PEMILU ini. Tentu para pakar komputer di Indonesia telah mulai merancang, peralatan komputer mana yang digunakan, database, networking dan sebagainya. Peralatan ini digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan PEMILU sehingga hasil dapat dimonitor dan dijamin keabsahannya. Salah satu issue yang menarik untuk dikaji adalah bagaimana MENJAMIN bahwa PERANGKAT KOMPUTER yang digunakan untuk sarana bantu itu akan memberikan hasil yang JURDIL, dan LUBER.. ??? Setelah itu barulah kita memutuskan platform manakah yang sesuai untuk kebutuhan tersebut ? Jenis perangkat lunak manakah yang bisa digunakan? MS- platform, UNIX platform dll. Terlepas dari pertimbangan bisnis dan sebagainya (harga murah dan sebagainya), maka saya mencoba melakukan pertimbangan dari sisi teoritis formalisasi pengujian (verifikasi) perangkat lunak. Agar suatu perangkat lunak yang digunakan itu bisa diuji oleh SEMUA PIHAK tanpa kecuali (saya menggunakan BISA bukan SULIT atau MUDAH), maka syarat perangkat lunak yang digunakan adalah - Algoritma dan struktur datanya harus terbuka kepada semua pihak. (jadi tidak ada struktur data dan algoritma yang bersifat proprietary) - Program yang dijalankan (implementasi dari sistem) harus terbuka kepada semua pihak (berati source code dapat dibaca oleh semua pihak). Pertimbangan di atas dilakukan berdasarkan - Bila ada pihak yang tidak puas, maka dapat menguji secara menyeluruh sistem yang digunakan. Bila menggunakan Closed Source softaware, maka PUBLIK tidak dapat MENGUJI apakah PERANGKAT LUNAK yang digunakan ini memberikan KEUNTUNGAN pada pihak tertentu... (bayangkan andai anda pakai closed source product spt Windows, dan ternyata di kernel ada semacam "bug" yang menyebabkan salah perhitungan. Bagaimana dilakukan pengujian tanpa melanggar Non Disclosure Agreement ?). Sehingga semua pihak bisa menguji proses masuknya data baik dari tahapan, disain, hingga implementasi. - Dengan sifatnya terbuka semua pihak (baik Luar maupun Dalam Negeri) menyebabkan KECURANGAN perhitungan dapat diminimalkan. (sudah barang tentu tinjauan ini bersifat teoritis karena ada kemungkinan lain yang disebabkan ketidak jujuran "user pengguna sistem"). Hal ini tidak dibahas dalam tulisan ini. Tetapi setiap usaha untuk meminimalkan KECURANGAN perlu dipertimbangkan. Persyaratan ini sebaiknya diterapkan tidak saja kepada "server" tetapi juga client... Bayangkan kalau anda memakai Closed source product dan ternyata ketika di click (maka untuk Partai tertentu dikirim hasilnya 2 kali lipat... ) siapa yang berhak menguji ??? Siapa yang bertanggung-jawab atas kesalahan ini ?? Bagaiaman pihak lain bisa melihat dan menjamin bahwa tidak ada kesalahan seperti ini ? Jadi TIDAK SALAH LAGI, untuk penggunaan KOMPUTER pada PEMILU LUBER dan JURDIL sebaiknya tidak ada pilihan lain selain memanfaatkan OPEN SOURCE. Karena : - Ketersediaan source code, sehingga memungkinkan pemeriksaan oleh SEMUA PIHAK. - Bila tidak yakin, maka bisa dilakukan KOMPILASI ULANG TERHADAP SELURUH KOMPONEN SISTEM. Hal ini dimungkinkan dengan memanfaatkan Open Source, karena tersedianya Source Code. Jadi mungkin sebelum di mulai, seluruh wakil Partai, dapat menghadirkan "pakar komputer" nya untuk menguji "source code" dan memulai kompilasi secara keseluruhan. Dengan cara ini dijamin secara teoritis sistem tidak melakukan KECURANGAN (dan ini telah diterima oleh semua pihak yang terlibat) - Bila ada sesuatu yang salah bisa dilakukan ANALISIS KESALAHAN secara MENYELURUH, karena ketersediaan SOURCE CODE. (Pendekatan ini lazim digunakan oleh NASA untuk semua produk perangkat lunak yang digunakan (Ladkin (1998)). Suatu kesalahan pada sistem kompleks dapat terjadi di setiap lapisan, baik dari system requirement hingga implementasi system. - Biaya yang dikeluarkan. Dengan situasi ekonomi yang tidak begitu mengemberikan ini, maka pemanfaatan teknologi harus memperhitungkan biaya dengan sebaik mungkin. GNU/Linux merupakan salah satu solusi yang sangat murah, dan handal bahkan tidak membutuhkan perangkat keras yang mahal untuk beroperasi, haruslah lebih dipertimbangkan. Jangan sampai terjadi PEMBELIAN PERANGKAT KERAS EKSTRA hanya karena keinginan memanfaatkan PERANGKAT LUNAK TERTENTU, yang sebetulnya ADA PENGGANTINYA pada perangkat lunak Open Source. (Misal dari pada memakai Windows NT dan IIS sebagai Web Server, yang membutuhkan Pentium ke atas, mengapa tidak memakai GNU/Linux dan Apache yang cukup membutuhkan 486 ?) Produk Open Source mana yang dipilih dan mampu. Sebetulnya kualitas produk Open Source sudah tidak perlu lagi diragukan tersedia banyak pilihan GNU/LINUX, FreeBSD, Postgress sebagai database, sendmail, dan lain-lain. Sekarang pilihan berada pada kita, termasuk para pakar komputer di Indonesia. Pendekatan manakah yang dipilih ? Ingat bila menggunakan closed source, akan mudah sekali dikemudian hari diclaim, bahwa perhitungan tidaklah adil.... hanya karena sistem operasi yang digunakan pada client melakukan "kecurangan dengan selalu mengclick dua kali untuk salah satu kontestan PEMILU".. Who knows ? =========================================================================== I Made Wiryana (0521-106 5328) Universitas Gunadarma - Indonesia Rechnernetze und Verteilte Systeme http://nakula.rvs.uni-bielefeld.de/made Universitaet Bielelfeld Check my e-zine : [EMAIL PROTECTED] http://nakula.rvs.uni-bielefeld.de/majalah =========================================================================== ______________________________________________________________________ Utk berhenti langganan kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Sudah cari di arsip? http://www.linux.or.id/milis.php3#arsip-id-linux Utk info etika diskusi, kirim email kosong ke [EMAIL PROTECTED]