Tuk rekan2 milis id-PalmOS.
Ini hanya forward email dari milis KKI, yg kebetulan isi salah satu
email-nya berkaitan dengan Palm Pre dan WebOS-nya. Semoga HP bisa membuat
banyak device WebOS, jadi Palm masih keep alive .... :-)
Maaf bila agak OOT.
Nuwun,

Budhi S.
(masih mimpi untuk punya Palm Pre GSM)


---------- Forwarded message ----------
From: Arief Gaffar <arief.gaf...@gmail.com>
Date: 2010/8/20
Subject: Re: [KKI] Bila Layanan BlackBerry diblokir, apakah ada ganti yg
sama kemampuannya? Indonesia hanya minta relokasi Data Center.
To: "keamananinform...@yahoogroups.com" <keamananinform...@yahoogroups.com>


Kebetulan saya gk pernah menggunakan BB jadi kemungkinan besar saya salah
memahami apa itu BB dan layanannya..

Jadi saya hanya akan menanggapi berdasarkan apa yang saya tahu. Mohon maaf
kalau salah.

Sudah cukup lama saya menggunakan Palm Pre dengan OS nya berbasis Linux yg
diberi nama WebOS.

Mungkin salah satu kelebihan teknis WebOS adalah karena dia benar2 true
multitasking gak seperti OS Smartphone lain yg menngunakan sistem poolling
untuk ngelola multitasking2an. Aplikasi yg maau diletakkan di
&nbsp;background biasanya di freeze jadi berhenti bekerja.

Fitur teknis lainnya misalnya adalah adanya aplikasi yg memfungsikan Palm
Pre jadi Wifi Router untuk buat hotspot yg bisa melayani koneksi sampai 4
devices..

Satu lagi, Palm menyediakan fasilitas wireless charging dg menggunakan
pendekatan induksi magnetik..

Sekarang saya mau menanggapi fitur BB yg bapak ceritakan diatas. Push mail,
integrasi email, integrasi chat da sms dalam 1 thread itu ada semua Pak..

Sebetulnya, push mail di non BB devices biasanya akan menggunakan koneksi
IMAP ke gmail atau yahoo.. Palm seperti itu kerjanya. Dia juga menyediakan
server antara yg memerantarai palm pre device dengan server gmail &amp;
yahoo..

Kalau BBM, saya gak merasa butuh krn itu sama saja dengan pakai yahoo group
or chatting.

Waktu BB baru masuk indonesia, saya terheran2 kok banyak org membandingkan
BBM vs sms dg menyatakan bahwa BBM itu gratis dan bisa ke luar negeri segala
sedang sms bayar dan mahal kalau ke luar negeri.. Padahal BBM itu gak gratis
krn ada didalam biaya bulanannya hehee

Kebetulan saya pakai Palm Pre yg CDMA. Dg bayar 50rb sudah bisa dapet
koneksi internet unlimited. Mau download youtube bisa dan gak ada charge
tambahan..

Kalau kemudahan pakainya sih jangan tanya Pak.. Multitouch dg cara
penggunaan semudah apple tapi ada phisical keyboardnya yg sliding untuk
kegiatan texting yg intensif.

Kalau bapak ikutin berita BB terbaru Trouch maka bapak tahu kalau disain
fisiknya ngikutin disain Palm Pre..

Per juli kemarin, Palm udah dibeli HP. Jadi kita tunggu aja kekuatan
distribusinya supaya Palm bisa segera sampai ke indonesia..

Temen saya, yg smartphonenya multitouch, sering bilang : haree genee
browsing pakai keyboard ? Hehehe..

No offense Pak.. Biar tahu aja kalau ada smartphon selain BB yang oke
punya..

Salam


-- Sent from my beloved Palm Pre Smartphone
On Aug 20, 2010 3:56 PM, S Roestam
&lt;sroes...@indosat.net.id<sroestam%40indosat.net.id>&gt;
wrote:
 Kawan2 Milis Yth,

Pemerintah India menginginkan untuk dapat memonitor email Korporasi dan teks
(messages) yg dikirim via BlackBerry Messenger (BBM) untuk chatting antar
pengguna yang di-enkripsi. India, United Arab Emirate, Saudi Arabia khawatir
kalau berita2 yang dilewatkan via perangkat BlackBerry ini akan dipakai
untuk merancang serangan terorist.

Menurut Rajan Mattews, Sekjen Asosiasi Operator Seluler India, RIM -
perusahaan pemilik BlackBerry - akan mampu melaksanakan permintaan
pemerintah India itu sebelum deadline tanggal 31 Agustus 2010.

India tidak mempermasalahkan email biasa, seperti Gmail, Yahoo mail,
Hotmail, dan lain-lain, karena walaupun dilewatkan BlackBerry Internet
Server (BIS), email-email itu tidak di-enkripsi.

Berita sebelumnya, Pemerintah Saudi Arabia telah mencapai kesepakatan dengan
RIM tentang cara pemantauan berita2 via perangkat BB, sehingga layanan
BlackBerry kembali boleh beroperasi di Saudi Arabia.

Layanan BlackBerry ini telah begitu populer dan memberikan banyak kemudahan
untuk pengguna dalam menyatukan berbagai email, BBM chatting dan SMS dalam
satu folder yang mudah dibaca dan dijawab secara cepat. Layanan ini berbeda
dengan layanan email via Ponsel lainnya, yang ribet untuk membacanya, karena
tidak menggunakan sistem "push mail" seperti BlackBerry. Tiap kali akan
membaca rincian email itu, maka konten-nya harus di-download terlebih
dahulu. Ini sering jadi lelet dan menjengkelkan pengguna, bilamana saluran
telekomunikasi sedang lelet. Umumnya mereka menggunakan sistem "pull mail".
Ketika kita mau menjawab, maka layanan "pull mail" ini sering kali tidak
bisa dipakai untuk mengirim (send), sebab port pengiriman diblokir oleh mail
server Internet. Sedangkan kalau pakai BlackBerry, maka jawaban email akan
segera terkirim, sebab dilaksankan oleh BlackBerry Enterprise Server (BES)
untuk email korporasi atau BlackBerry Internet Server (BES) untuk
email-email biasa dari Internet.

Dengan demikian, maka ketika seseorang sudah punya BlackBerry, maka tidak
perlu lagi dia membuka-buka laptopnya untuk berkomunikasi di dunia maya,
semuanya cukup dilayani oleh BlackBerry. Bagi eksekutif yang sibuk, maka
perangkat BB ini sangat menolongnya dan meningkatkan efisiensi dan
produktivitasnya.

Dengan kondisi Dunia Seluler Indonesia yang layanannya sudah makin jenuh
karena makin banyaknya pelanggan (sekitar 180 juta pelanggan), maka kita
sering sekali mengalami "drop calls", dialling yang gagal, suara yang kecil,
cempreng dan terputus-putus, yang memperlambat komunikasi, terutama di
saat-saat yang sangat kita butuhkan, maka ternyata layanan BlackBerry
menjadi "Dewa Penolongnya". Sebab layanan Messaging BB ini tetap stabil
dalam kondisi saluran komunikasi yang kurang optimal. Kuncinya, selain
menggunakan enkripsi, BB juga menerapkan kompresi data, sehingga saluran
data yang sempit-pun dapat dengan cepat dilaluinya.

Jadi bila benar-benar BB akan diblokir, maka akan sangat banyak anggota
masyarakat yang akan dirugikan.

Namun Pemerintah Indonesia sudah tidak lagi mengancam akan memblokir BB,
melainkan hanya minta agar Pusat Data (Data Center) BB diletakkan di
Indonesia untuk melayani pelanggan-pelanggan BB Indonesia. Mudah-mudahan
permintaan pemindahan Data Center ini hanyalah didasarkan atas pertimbangan
teknis untuk memperlancar komunikasi melalui BB, dan bukan untuk mencari
revenue tambahan.

Sebab bila RIM dikenakan biaya-biaya tambahan, seperti pajak, dll, maka akan
direfleksikan ke tarif ke pelanggan yang akan meningkat. Adalah sangat
menyejukkan pernyataan Dirjen APTEL pak Ashwin Sasongko, bahwa RIM tidak
akan dikenakan Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) Frekwensi, sebab memang RIM
hanya penyedia perangkat terminal HP BB dan layanan jasa konten email. Sam
seperti Google dan Yahoo yang tidak bisa dikenai BHP Frekwensi. Yang memakai
frekwensi itu adalah paar operator telekomunikasi yang sudah membayar BHP.

Kita mendukung rencana pembuatan peraturan Pemerintah agar para
penyelenggara layanan konten-konten tersebut untuk membangun Data Center di
Indonesia, sebab sudah banyak lokasi-lokasi yang tersedia di Indonesia yang
menkhususkan senagai Data Center, sepert Gedung Cyber-II di Jl, Kuningan
Barat, Jakarta yang pembangunannya mendekati penyelesaian.

Silahkan ditanggapi dan semoga bermanfaat.

Wassalam,

S Roestam

http://wartaduniamaya.blogspot.com


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to