DIPERDAGANGKAN, REKAMAN
VIDEO PEMERKOSAAN JAKARTA
Beberapa hari lalu ketika
sedang berbelanja di Tanah Abang saya didekati oleh seseorang yang
berbisik-bisik menawarkan "barang istimewa.
" Ingin tahu,
saya mengikutinya ke sebuah kios yang agak jauh dari keramaian.
Di situ ia mengaku mempunyai 3 macam VCD yang katanya laris manis, banyak
dicari orang. Saya kemudian diperlihatkannya preview ketiga video itu,sangat
singkat, mungkin total hanya sekitar 2-3 menit.
Saya menyesal telah tergoda
melihat preview itu.
Pada video pertama, terlihat seorang gadis WNI keturunan, berumur sekitar
20 tahun, sedang diperkosa bergantian oleh 5-6 orang pria yang semuanya
mengenakan tutup kepala.
Lokasi kejadian tampaknya di
dalam sebuah gudang penyimpanan barang yang telah porak-poranda.
Ia ditelentangkan di
atas meja, pakaiannya tercabik-cabik.
Lokasi kedua adalah di ruang keluarga sebuah rumah yang agak mewah.
Korbannya adalah seorang wanita berumur 30-an dan seorang gadis yang
umurnya sekitar 17 tahun, keduanya keturunan Cina. Mereka berdua
dipegangi dan digagahi bergantian oleh 5-6 orang yang bertutup kepala.
Bersandar di dinding, terikat dengan mulut tersumpal adalah seorang
pria berumur 40-an dan seorang anak laki sekitar 11-12 tahun.
Rekaman terakhir adalah yang paling buas, mengambil tempat di halaman
belakang sebuah rumah. Dua gadis kecil keturunan Cina, masing-masing
berseragam SMP dan SD sedang dipermainkan oleh massa yang saya
perkirakan berjumlah belasan orang. Gadis yang terkecil malah
payudaranya belum tumbuh. Mereka dioper ke sana ke mari sambil
disetubuhi bergantian oleh massa yang bersorak sorai dan tertawa riuh
rendah. Para pemerkosa tidak mengenakan tutup kepala, hanya mukanya
dicorat-coret dengan arang.
Dalam
ketiga video, para pelaku dan korban terdengar berbahasa Indonesia.
Cameraman juga terdengar memberi aba-aba dan instruksi dalam bahasa
Indonesia. Selain memperkosa, para pelaku juga melakukan
tindakan-tindakan biadab lain yang sangat merendahkan korban, yang
rasanya tidak perlu saya paparkan di sini.
Setelah menyaksikan preview itu, saya menjadi takut dan buru-buru pergi
tanpa menanyakan harga lagi. Saya memang bukan malaikat, saya punya
beberapa VCD porno. Tapi yang biadab seperti ini, terus terang saya
tidak tertarik. Lagipula aksi pemerkosaan massal di Jakarta melibatkan
politik tingkat tinggi, saya tidak mau terseret-seret di dalamnya.
Punya VCD rekamannya bisa-bisa kita dituduh sebagai salah satu pelaku
pemerkosaan.