Jajanan Di Cianjur dan
Sukabumi
Meski Tak
Banyak Jumlahnya, Kelezatannya Tak Diragukan
CIANJUR
RUMAH MAKAN H.M. NANA
Ingin mengisi perut di daerah
Cianjur? Cobalah mampir ke Warung
Makan H.M. Nana di Jl. Cibandulu. Warung makan yang menyajikan khusus hidangan Sunda ini selalu ramai
dikunjungi pelanggan. Tidak hanya dari
dalam kota Cianjur sendiri, juga para pelancong
yang kebetulan melewati kota beras ini.
Begitu duduk, para pelayan rumah makan ini
dengan sergapnya menata nasi hangat
berikut hidangan yang tersedia. Hingga kita bisa langsung
memilih. Biasanya setiap hari tersedia
antara lalin pepes ikan mas,
pepes oncom, atau ayam goreng
yang masih panas. Sebagai pelengkap disediakan satu bakul penuh lalapan
segar disertai sambal terasi dan sambal oncom.
Dijamin akan ketagihan!
TAOCO CAP MEONG NY. TASMA
Taoco made in Cianjur cukup dikenal
di mana-mana. Bumbu masak yang terbuat dari kedelai yang difermentasi
ini memang bisa memperlezat aneka tumisan kita. Nah, salah satu penghasil
taoco terkenal di Cianjur adalah
Taoco Cap Meong Ny. Tasma.
Begitu terkenalnya taoco bergambar kucing ini sampai-sampai
hampir semua taoco mengikuti label ini. "Padahal hanya ada satu
Cap Meong yang asli,
lo," ujar pengelola Tauco Cap Meong, Ny. Tasma. "Yang asli hanya di
sini, Jl. HOS Cokroaminoto No. 160, milik saya," ujarnya. Berdiri sejak 1880, tak heran penggemarnya
cukup banyak hingga kini. Meski cuma taoco
menurut Tasma, pembuatannya makan waktu sampai 2 bulan. "Kalau lagi hujan malah
sampai 3 bulan baru jadi," paparnya.
Selama pembuatan sampai jadi taoco
disimpan dalam guci tanah liat.
Setelah pemesan datang, taoco baru dikemas dalam botol. Harga tiap botol
antara Rp. 2500 hingga Rp. 5.000 tergantung besarnya botol. Pengemasan yang baru dilakukan kalau ada yang membeli menghindari kita dari risiko
kerusakan. Maklumlah taoco buatannya cuma bisa bertahan
hingga 2 hari. Lain halnya kalau disimpan dalam lemari pendingin, bisa sampai 1 bulan.
MANISAN MULIA SARI
Cianjur termasuk daerah di Jawa
Barat yang kondang dengan manisannya. Banyak orang yang harus singgah dulu di Cianjur
dalam perjalanan dari Bandung ke Bogor atau
sebaliknya, hanya untuk membeli manisan buah. Salah satu manisan
buah yang terkenal adalah manisan Mulia Sari.
"Buatan kami dijami menggunakan gula asli dan
tanpa pengawet. Makanya cuma bertahan sampai dua hari," ujar Rudyawan, pemilik sekaligus pengelola Manisan Mulia Sari Jl. HOS Cokroaminoto. Ia mengaku tak sulit
mencari bahan baku buah. "Sudah ada pelanggan
yang selalu menyetor buah," jelas Rudy.
Para penyetor ini selalu datang membawa buah-buahan sesuai musimnya. Tentu yang dibawa cuma buah yang bisa dibuat manisan
karena tak semua buah enak
dijadikan manisan. "Dahulu kami pernah
mencoba menjual manisan bengkuang dan pepaya, tapi
tidak lama. Soalnya kedua buah tadi
tidak tahan lama. Akhirnya kembali lagi buah-buahan yang dibuat manisan hanya itu-itu saja, dan tergantung
musimnya," uingkapnya.
Manisan Mulia Sari dikenal berkat ibu Rudyawan, Ny. Tan, yang membuat manisan pala kering di tahun
'50-an. Karena laku, Ny. Tan juga mulai membuat manisan buah. "Ternyata banyak yang suka. Jadilah orang mengenal manisan buah Cianjur Mulia Sari buatan Ny. Tan," kisah Rudy.
Melihat kesuksesannya, banyak tetangga sekitar sini yang mengikutinya. Namun, toh, manisan Mulia Sari tak kekurangan pembeli. Setiap hari toko
ini bisa menjual sebanyak lebih dari 60 kilo buah-buahan per hari pada musim liburan
atau akhir minggu. Padahal, "Toko kami tidak
terletak di pinggir jalan, lo," jelas Rudy.
|
SUKABUMI
WARUNG MAK UTI
Selama Sedap Sekejap jalan-jalan ke Sukabumi, banyak
yang menganjurkan untuk mampir ke Warung nasi Mak Uti. Warung yang terletak di
Jl. Pengadilan ini menyajikan aneka hidangan khas Sunda. Meskipun letaknya
masuk ke dalam gang, tetapi pelanggannya sampai kepada artis dan pejabat.
"Awalnya ibu saya, Mak Uti, hanya menjual nasi di pinggir jalan. Lama-lama
banyak penggemarnya hingga kami bisa membeli tempat di Jl. Pengadilan ini. Lalu
bisa menjadi warung nasi seperti ini," ujar Ny. Nani, pengelola dan putri
Mak Uti.
Berbeda dengan warung nasi di Cianjur, warung nasi Sukabumi serupa dengan
sajian buffet. Penjual akan memberikan nasi satu porsi, lalu kita tinggal
memilih lauk pauk atau sayur yang kita inginkan. Lauk yang disediakan berupa
aneka pepes, aneka jerohan sapi, gepuk (empal, Red.), dan ayam goreng. Sebagai
pelengkapnya, di meja tempat kita makan, disajikan aneka lalap dan sambal
terasi. Soal harga tak perlu khawatir, karena per porsi makanan, lengkap dengan
dagingnya hanya sekitar Rp. 3.500. Dan Rp. 6.000 per porsi jika kita memilih
daging dan sayur.
BUBUR AYAM
Tempat bubur ayam yang kondang di Sukabumi adalah di Jl. Pajagalan. Warung
bubur ayamnya bernama Odeon. Berbeda dengan bubur ayam yang biasa kita temui
selama ini, bubur ayam Sukabumi sangat khas. "Yang bikin beda karena
buburnya agak encer dan selalu disajikan dengan ayam tim bukan ayam rebus
atau ayam goreng.
Walaupun sama-sama menambahkan cakue, pada bubur ayam Sukabumi, cakuenya diiris
tebal-tebal dan digoreng garing. Yang berbeda lagi, bubur disajikan bersama cah
sayur asin dan tahu. Pelengkapnya berupa taburan irisan kulit pangsit goreng.
Rasanya? Sedap sekali, lo.
MOCI
"Belum ke Sukabumi kalau belum beli oleh-oleh moci," kata
orang-orang. Moci Sukabumi memang sangat terkenal, jadi kalau kita sepulang
dari Selabintana atau Lido, tak salah kalau mampir dulu membeli moci.
Selain baunya wangi dan rasanya legit, moci Sukabumi biasanya dikemas dalam
keranjang kue bambu. Salah satu moci yang terkenal di kota asal Desy Ratnasari
ini ada di Jl. Otista No. 39. Mereka tidak membuka toko, tetapi hanya menggelar
meja yang dipenuhi oleh tumpukan keranjang berisi moci. Meja itu pun hanya
ditaruh
seadanya di garasi sebuah rumah.
Ibu Atin, pemilik dan pengelolanya melayani langsung pembeli dari sebuah meja
yang dipasang di depan pintu.
"Nenek saya sejak tahun 1964 membuat moci. Lalu diturunkan kepada
menantunya, yakni ibu saya. Setelah ibu saya merasa tidak mampu lagi, lantas
diwariskan kepada saya," tutur Atin.
Menolak menyebutkan jumlah produksi per hari, Atin menyatakan bahwa moci
buatannya tanpa bahan pengawet dan pewarna. "Dari dulu seperti ini. Saya
hanya mempertahankan, buktinya pembeli selalu menyukainya,"
jelasnya.
Moci buatannya ada dua macam. Satu macam berisi kacang berbentuk bulat. Satunya
kosong, dipotong kotak-kotak. Meski sudah banyak orang yang menjual moci
berwarna, toh, Atin tetap mempertahankan moci tanpa warna.
=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna
Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================
SPONSORED LINKS
YAHOO! GROUPS LINKS
|