Note: forwarded message attached.

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Life without art & music? Keep the arts alive today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/FXrMlA/dnQLAA/Zx0JAA/iPMolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 
--- Begin Message --- Karena Kau Cintaku
Penulis: Abu Aufa* (http://www.abuaufa.net/)
*Penulis Diary Kehidupan 2 (Penerbit Asy-Syaamil,
Bandung) dan Sapa Cinta dari Negeri Sakura (Penerbit
Pena Pundi Aksara, Jakarta)


Meniti hari meniti waktu / Membelah langit belah
samudra
Ikhlaslah sayang kukirim kembang / Tunggu aku...
tunggu aku...

Tak ingin segera melepaskan pelukan. Erat, dan semakin
kuat merengkuh. Lalu dielusnya dengan lembut wajah
teduh yang dihiasi jilbab berwarna pudar itu. Kedua
pasang mata saling menatap mesra, penuh selaksa cinta.
Tangan pun perlahan takzim diciumnya, berharap kelak
merengkuh surga. Kemudian kaki tegap melangkah dengan
iringan senyum serta do'a adinda. Sosok tubuh itu
tampak semakin menjauh, namun hati akan selalu
menautkan bulir-bulir rindu.

Lelaki biasa itu sesungguhnya sosok yang begitu
sederhana. Dirinya hadir untuk mengisi rongga jiwa
yang dahaga setelah tiba pertemuan yang ditentukan
Sang Pemilik Cinta. Kala itu, memang tak ada mahar
intan permata atau janji sebuah istana nan megah.
Ikatan suci pun hanya diikrarkan dalam bingkai
kesederhanaan di mata manusia. Penuh harapan, menyulam
pinta keridho'an Sang Pencipta.

Sosok tegarnya memang tak pernah ragu mencari rezeki
walau hanya sekadar sesuap nasi. Hatinya teguh, bahkan
ketika semburat merah belum sempurna karena sang surya
masih meringkuk di peraduan. Demi keluarga, jiwa serta
raga rela digadang dengan kerasnya kehidupan. Meniti
hari dan waktu, dibelahnya langit serta samudra.
Berharap kelak dapat mengirim kembang untuk yang
disayang.

Masya Allah...
Sungguh teramat indah kehidupan dua anak manusia yang
saling mencinta. Dan bukankah dengan cinta itu telah
menjadikan sepasang manusia rela bersatu?

Rinduku dalam semakin dalam / Perjalanan pasti kan
sampai
Penantianmu semangat hidupku / Kau cintaku kau intanku
Do'akanlah sayang / Harapkanlah manis
Suamimu segera kembali / Suamimu, suami yang baik

Selalu...
Penantian yang tercinta di rumah akan membangkitkan
jutaan harapan. Sehingga, lahirlah dua hati yang
saling merindukan. Karenanya pula semangat semakin
meluap dan sekujur tubuh terasa lebih bergelora.
Impian pun menyelimuti jiwa hingga menggerakkan raga
untuk menjadikannya sebuah kenyataan. Kerinduan memang
senantiasa melahirkan kebahagiaan.

Kembali dipatrinya di lubuk hati, lelaki perkasa
adalah seseorang yang mendapatkan sedikit harta dengan
cucuran keringat sendiri. Kemudian dengan itu
diberikannya makanan dan pakaian untuk dirinya serta
orang-orang terkasih. Wanita yang senantiasa menunggu
kepulangannya di rumah juga tak pernah meminta lebih.
Sabar menerima apa saja yang diberikan, apatah lagi
itu semua adalah tanda cinta sang belahan jiwa.

Ketangguhannya mencari nafkah sungguh menyemburatkan
bangga. Keikhlasan membanting tulang demi keluarga,
bahkan walau dengan bergenang air mata darah
menunjukkan jati dirinya sebagai qawwam. Tak heran,
bau keringatnya setelah seharian mencari nafkah selalu
menebarkan aroma kerinduan.

Duhai Pemilik Cinta...
Betapa sujud panjang dan tetesan air mata kesyukuran
seakan tak ada arti dengan apa yang selama ini telah
Engkau berikan. Lelaki itu sesungguhnya bukanlah
Nabiullah Daud yang juga senantiasa mencari makan dari
hasil usahanya sendiri. Namun, semoga pula jerih
payahnya menuai pahala tiada jeda dan henti.

Dan, ketika untuk kesekian kalinya bola mata sang
istri menyorotkan tanya di saat sosok itu pulang di
malam yang larut. Bahkan rasa capainya belum lagi
enggan hilang, sang suami pun menjawab dengan lembut,
"Karena kau cintaku..."

Selalu, dan senantiasa hanya karena itu.

Wallahu a'lamu bish-shawaab.

*MERENGKUH CINTA DALAM BUAIAN PENA*
Al-Hubb FiLlah wa LiLlah,


Abu Aufa
(Dari para suami kepada istri-istri. Selalu,
do'akanlah kami)

Catatan:
Lirik di atas dikutip sebagian dari lagu Ikrar, Iwan Fals.





--- End Message ---

Reply via email to