Dari milis sebelah...

 

Ruqyah dari Masa ke masa

Agak gatel juga kepala saya membaca dan melihat gejala penyalahgunaan ruqyah. Kalau tidak salah ruqyah berarti pengobatan dengan menggunakan bacaan-bacaan Al Qur'an.

Pada Zaman Nabi saw, ruqyah digunakan untuk mengobati luka akibat digigit serangga atau penyakit batin. Bukan hanya digunakan untuk sesama muslim, tapi juga non-muslim. Rasul sendiri menggunakan do'a:

"Allahumma Rabban-nas, adh-hibil-ba's, washfi, Antash-Shafee, la shifa'a, ilia shifa'uk, shifa'an la yughadiru saqaman" (HR. Bukhari, Muslim). 

 

Dalam suatu riwayat beliau saw mengatakan kepada Amr bin Ash untuk meletakkan tangan kanan di atas lukanya dan membaca bismilah tiga kali, diikuti bacaan “A’udzu bi ‘izzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhadhir”.

Rasulullah juga menekankan, bahwa surat Al Fatihah terdapat unsur pengobatan. “Fatihatul kitabi contains healing for every diseas” (Tirmidzi).

 

Imam Bukhari meriwayatkan bahwa beberapa sahabat Nabi menggunakan surat Al Fatihah untuk mengobati luka akibat digigit kalajengking dan ular. Dalam riwayat yang lain, Rasulullah juga mengatakan bahwa surat Al Falaq dan An naas sebagai perlindungan diri dari gangguan kejahatan jin. Sebelum kedua surat ini turun, Nabi biasa mengucapkan do’a berlindung kepada Allah dari gangguan jin. Tapi setelah Al Falaq dan An Nas turun, cukup dua ayat ini yang dibaca.

 

Begitulah sedikit gambaran ruqyah pada zaman Nabi dan Sahabat. Kini ruqyah yang dimaksud menjadi berkembang ke dalam hal-hal yang menyimpang dan berbau mistis saja. Ada yang membakar kertas bertuliskan ayat Al Qur’an kemudian membakarnya, dan abunya diminum, agar terbebas dari gangguan jin dan kebal senjata tajam. Ada yang membaca suatu penggalan ayat tertentu sebanyak ribuan kali, agar hutangnya lunas.  Ada pula yang menggantungkan tulisan-tulisan huruf Arab lalu ditempel di pintu agar tidak dimasuki tuyul.

 

Di televisi ruqyah menjadi berguna hanya untuk mengusir jin, dengan membaca surat tertentu, seseorang yang dibacakan ayat Al qur’an tiba-tiba kejang-kejang, meronta-ronta, berteriak-teriak….

Dan ajaibnya, setelah tayanga sinetron di tv-tv itu, muncul di sana-sini “Ruqyah Center” yang tugasnya sama persis dengan yang ada di sinetron TV.

 

Rasanya ingin berontak menyaksikan itu. Al qur’an kok tugasnya hanya mengusir jin. Bukankah sebagai muslim kita dianjurkan sering-sering membaca Al Qur’an? Atau setidaknya sering mendengarkan lantunan surat Al qur’an? Bukan sekedar membaca saja, tapi sekaligus “memikirkan” kandungannya dan mengamalkannya. Pernah dalam suatu riwayat, Imam Ahmad, diberitahu muridnya, bahwa ada seseorang yang kerasukan jin. Imam Ahmad dimintai tolong menyembuhkannya. Berhubung Imam Ahmad sibuk, beliau hanya memberikan terompah (alas kaki) beliau pada murid itu, dan menyuruhnya membawa terompah itu kepada yang kerasukan. Setelah diperlihatkan terompah itu, jin yang merasuki tubuh seseorang itu takut dan keluar. Jadi kesimpulannya, jin akan takut dan segan pada orang yang wara’, yang berilmu tinggi, seperti Imam Ahmad.

 

Kembali ke sinetron ruqyah, misalkan seseorang yang diduga di dalam tubuhnya mengandung jin, lalu dibacakan ayat Al Qur’an, apakah lalu akan kejang-kejang, matanya mendelik, meronta-ronta dan berteriak-teriak tidak karuan? Tolong beritahu saya kalau memang ada.

 

Jamannya Nabi Muhammad dan para sahabat, mengobati suatu penyakit dengan cukup membaca Al Fatihah. Kenapa? Karena mereka orang-orang yang demikian taqwanya. Seluruh panca indera digerakkan dengan landasan dan harapan ridlo ilahi. Jauh dari nilai-nilai maksiat kecil atau besar. Jadi wajar saja kalau bacaan Al fatihah mereka manjur untuk mengobati penyakit. Sedangkan kita, rasanya hanya segelintir saja yang bacaan Al Fatihahnya manjur untuk mengobati suatu penyakit. Kebanyakan panca indra kita sudah tercemar oleh polusi aurat wanita dll, sholat kita pun sering bolong-bolong, kita lebih suka mendengar “rhythm of the satan” alias musik ketimban bacaan Al Qur’an, sehingga membaca surat Al Fatihah 100 kali pun belum cukup untuk membersihkan rohani kita. Apatah lagi mengobati luka-luka.

 

Jadi realistis saja kalau anda sakit demam, minumlah obat yang banyak dijual di toko-toko. Tanpa lupa mengucapkan do’a dan membaca Al Fatihah.

 

Lalu apakah benar jin begitu mudahnya menyelinap ke dalam tubuh manusia, sehingga mempengaruhi sifat sang manusia yang kemasukan? Saya kira tidak semudah itu. Walaupun jin bisa bersarang di bagian-bagian tubuh manusia yang tidak menjaga kebersihan dan jauh dari agama, saya kira sangat sukar bagi jin untuk menyetir “tuannya”, mengingat dimensinya yang berbeda.

 

Sebagai tindakan preventif supaya tidak “kerasukan” jin, saya kira menjalankan sunnah Nabi, seperti menjaga kebersihan lingkungan, kebersihan badan (termasuk mencabut bulu ketiak, mencukur rambut –maaf- bagian bawah, supaya tidak –maaf- bau, karena jin suka bau-bauan yg “khas”). Juga jempol kaki yang biasanya mengeluarkan bau “sedap” yang anda sukai (hayoo ngaku sajaaa… buktinya anda sering ngorek tuh jempol dengan jari, tengok kiri-kanan, lalu menempelkan itu jari di hidung) musti sering-sering dibersihkan. Karena menurut riwayat, jin bisa masuk dari arah jempol kaki dan dubur. Lokasi yang paling punya bau “khas”.

 

Langkah preventif selanjutnya adalah sering-sering membaca Al Qur’an. Kalau tak sempat membaca Al Qur’an, sebisa mungkin memutar cd atau kaset bacaan Al Qur’an daripada musik melulu. Agar rumah kita dijauhi jin jahat.

 

Sedikit berbagi pengalaman dengan orang yang “dihinggapi” jin. Saya sendiri pernah dua kali menjumpai hal tsb. Dua-duanya menimpa wanita (entah kenapa wanita lebih disukai jin daripada lelaki). Wanita pertama adalah wanita yang suka hidup di kehidupan malam dengan segala intriknya yang tidak perlu saya ceritakan di sini. Pada suatu hari sang wanita, sebut saja Susi, merasa ingin bertobat. Lalu berkonsultasi dengan saya. Saya sendiri tidak sadar kalau waktu itu Sebenarnya Susi naksir saya –uhuk… uhuk. Lanjut. Lalu saya ajari dia sholat, dan belajar baca Iqra, karena dia sama sekali ndak bisa baca Al Qur’an. Tentu saja saya ngajarinya di masjid, pas habis sholat maghrib. Rame-rame dengan yang lain.

 

Setelah si Susi lancar membaca Al Qur’an dan hampir tiap hari membaca Al Qur’an dan sholat, dia menceritakan pada  kawan-kawannya, bahwa suatu malam dia bermimpi banyak sekali ular keluar dari –maaf- kemaluannya. Saya yakin itu adalah jin-jin yang bersarang di tubuhnya (bukan merasukinya). Karena menurut riwayat, jin hanya bisa dilihat lewat mimpi oleh orang tertentu, dengan ujud yang bermacam-macam.

 

Wanita yang kedua kebetulan adalah tetangga saya sendiri. Suatu malam, antara Magrib dan isya, dia tiba-tiba tertawa cekikikan seperti kuntilanak. Frekwensinya tidak menurun selama hampir 30 menit. Kebetulan di rumahnya hanya ada adik perempuannya juga. Adiknya ketakutan luar biasa dan meminta tolong siapa saja. Tidak ada yang berani mendekat, kecuali saya. Ha ha ha… rubah! (satria baja hitam).

 

Bukan karena sok, tapi karena risih mendengar tawanya yang melengking bikin sakit telinga, Hi hi hi…. Hi hi hi… begitu. Sebetulnya kalau dia lelaki, akan saya cekik lehernya biar diam. Berhubung dia perempuan, saya rada kikuk juga. Apalagi dia cuma pakai handuk, karena baru keluar dari kamar mandi. Entah mengapa, muncul ide membentaknya. “Diam!” Teriak saya. “Ada apa!?” dengan nada tak kalah melengking. Aneh, tiba-tiba dia terdiam. Lalu mendadak menangis sesenggukan dan tersadar.

 

Adiknya bilang dia memang sering tertawa sendiri begitu, tapi ini yang terparah. Ini aneh, karena setahu saya, wanita ini rajin sholat dan ngaji. Selidik punya selidik, ternyata dia juga doyan banget main judi dan mabuk. Dua kutub mau disatukan, ya, kiamat.

 

Tapi sebelum saya pulang, keluarganya meminta saya untuk menerawang kamar mandi. Sebab si wanita, sebut saja Tuti (udah mau habis baru kenalan), kesurupannya dari kamar mandi. Saya pun “PD” saja didaulat untuk menerawang, mirip di acara Uka-ukanya TPI.

Ketika saya terawang, apa yang saya lihat? Jangan kaget, sebab saya hanya lihat, sabun, sikat gigi, pasta gigi, handuk…

 

wassalam



=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke