dari milis sebelah..............
benar atau tidak............. ???
 
____________________________________________________________________
 
 
Subject: story of  pig

The Pig

Babi dari dulu bertanggungjawab atas terjadinya berbagai macam
penyakit. Umumnya  penyakit yang ditimbulkan oleh babi sangat-sangat misterius.
Tahun 1918, babi bertanggungjawab atas berjangkitnya penyakit yang
bernama "Spanish Flu". Menurut kabar resim 21 juta nyawa melayang akibat
penyakit ini. Kabar tak resmi menyebut angka 40 juta.

Belum lama, ketika berjangkit SARS, babi juga jadi monster yang
menakutkan. Semenanjung China dan Singapura jadi sepi pengunjung. Lalu,
lagi-lagi babi yang menjadi biang kerok merebaknya Nipah Virus, yang membunuh 
sedikitnya 100 orang di Malaysia.

Bulan Agustus 2005, di China puluhan orang mendadak mati, dengan gejala
misterius, seperti mual, demam, muntah-muntah dan pendarahan di bawah
kulit. Mereka adalah para petani yang secara langsung melakukan kontak
dengan babi-babi.

Sekarang di Indoensia  sedang heboh membicarakan Flu Burung. Flu burung
sendiri sebetulnya hanya penyakit yang menular dari unggas ke unggas,
seperti ayam, burung, bebek dan sama sekali tidak bisa menular kepada
jenis hewan lain, seperti kadal, kelinci, atau primata seperti, kera,
baboon, monyet dan manusia (dalam dunia biologi, manusia termasuk primata
lho, jangan marah), karena kelainan GEN antara manusia dan unggas.

Flu burung sendiri termasuk salah satu dari 15 afian influenza yang
secara rutin menyerang para hewan unggas. Pasti kita sering mendengar
wabah penyakit unggas, yang biasanya menyerang ayam secara massal, seperti
tetelo dll. Itu juga termasuk afian influenza atau flu burung. Tidak
heran kalau para peternak ayam sering ditinggal mati mendadak oleh
ternaknya secara berjamaah.

Lalu kenapa flu burung bisa masuk ke tubuh manusia dan hewan lainnya?
Ini yang menjadi "misterius link". Ternyata lagi-lagi si babi yang musti
bertanggungjawab. Ceritanya begini, Virus flu burung secara diam-diam
merasuk ke dalam tubuh si babi dan tubuh si babi secara alami menjadi
lahan yang subur bagi firus flu burung untuk bermutasi menjadi jenis H5n1
yang bisa menembus kekebalan tubuh manusia.

Lalu virus yg sudah bermutasi tersebut lompat lagi dari babi ke unggas,
ke hewan lainnya, dan manusia. Nah, kini kemampuan si virus bukan hanya
menjangkiti unggas-unggas, tapi sudah pandai pula menjangkiti manusia.
Dan pada tingkat yang lebih parah nantinya, virus itu bisa menular dari
manusia ke manusia. Tidak heran kalau detektif depkes RI sampai
sekarang tidak menemukan tokoh intelektual dibalik terbunuhnya para penderita
flu burung. Karena walaupun mereka, para korban, tidak makan ayam atau
tidak punya unggas, bisa jadi virus itu dari jenis binatang lainnya.

Kembali ke cerita si babi. Hebatnya si babi ini, walaupun menjadi lahan
subur bagi berkembangnya berbagai macam virus dan penyakit, si babi
sendiri tidak menderita penyakit tersebut! Ini yang masih menjadi bahan
penyelidikan para ahli. (Makanya tidak ada babi yang beli obat ke
apotik).

Kenapa sih berbagai penyakit dan virus mematikan dari babi bisa dengan
mudah bermutasi, dan menyerang manusia? Pertama, karena kedekatan DNA
(Deoxyribo Nucleid Acid) manusia dan babi hanya selisih 3 persen saja.
Tidak heran kalau anatomi tubuh babi, lebih mirip manusia. Hingga organ
tubuh babi lebih cocok digunakan untuk transplantasi / cangkok organ
tubuh manusia.

Bahkan suatu riset di Australia pernah mencoba mencampur sperma manusia
dan indung telur babi untuk dibuahi. Dan ternyata berhasil. Karena DNA
manusia dan babi sangat-sangat mirip. Hanya hasil dari riset pembuahan
itu tidak dipublikasikan, menjadi manusia atau babi, atau manusia
setengah babi, atau babi setengah manusia.

Kedua, babi mempunyai PERV (Porcine Endogenous Retrovirus), semacam
virus asli yang diindap babi. Dengan kata lain, sejak lahir babi di
seluruh dunia sudah memiliki Deoxyribo Nucleid Acid yang mengandung Porcine
Endogoneous Retrovirus, yang berpotensi menyebar berbagai macam
penyakit. Sekurangknya 25 jenis virus yang berbeda dari babi, dapat menjangkiti
manusia. The National Institute Standard Tecnology (NIST) pernah
menghabiskan dana sebesar US$ 1,9 juta dalam rangka menghilangkan Porcine
Endogenous Retrovirus dari babi, tapi gagal.

Lagian masih banyak jenis makanan lain, yang free PERV, seperti ayam,
kalkun, sapi, tempe, tahu dll.

Dan kalau ada rekan yang menawari makan babi, karena kekerabatan DNA
itu, saya lebih suka mengatakan, supaya lebih mudah,  "No, thanks, it is
our brother".

-Dari berbagai sumber-


=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke