Dear All,
 
Menurut pendapat saya, marilah kita menyikapi berita semacam ini dengan bijaksana dan dengan kepala dingin. Janganlah kita terprovokasi dengan berita semacam itu. Marilah kita kembangkan toleransi antar umat beragama, dimulai dari diri kita masing - masing. Kalau setiap individu melakukan hal itu, saya yakin berita semacam ini akan menjadi berita basi.
 
Terlepas dari benar atau tidaknya berita ini, marilah kita mulai dari diri kita untuk mengurangi gesekan atau persinggungan yg mengarah ke SARA. Dan saya menghimbau kepada seluruh members milist ini untuk tidak mem forward atau posting berita atau tulisan yg memanaskan suasana.
 
Keadaan hidup kita di negeri ini sudah cukup sulit dengan adanya krisis Ekonomi, krisis sosial, dan krisis - krisis lainnya. Janganlah keadaan ini dipersulit lagi.
 
Terima kasih atas kerjasamanya.
Salam
Hermawan

Sudiono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Benarkah ini terjadi.....
atau cuma provokasi.....?!

----- Original Message -----
From: "msm" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <Undisclosed-Recipient:;>
Sent: Tue, 18 Oct 05 11:00
Subject: Gereja Ditutup, Ibadah di Jalanan Diusir Paksa


>
>> HARIAN KOMENTAR
>> 18 October 2005
>>
>>
>> Sekretaris F-PDIP: Ini di luar perikemanusiaan
>> Gereja Ditutup, Ibadah di Jalanan Diusir Paksa
>>
>>
>> Warga Kristen di Jatimulya, Bekasi Timur terpaksa harus menggelar ibadah
>> Minggu di jalan akibat gerejanya ditutup, dan dilarang memakai rumah
>> tempat
>> ibadah. Namun kebaktian ini kembali mendapat halangan, karena ada
>> kelompok
>> radikal yang ikutan menggelar sembahyang di jalanan tersebut, Minggu
>> (16/10). Mereka pun mengusir jemaat yang beribadah secara paksa.
>>
>> Tak ingin mencari masalah, umat Kristen Jatimulya ini mencari jalan lain
>> yang kosong untuk beribadah meski sedikit was-was. Kekhawatiran itu pun
>> menjadi kenyataan. Kesal ka-rena merasa terkecoh, kelom-pok pengganggu
>> tadi
>> naik pi-tam dan menyerang jemaat yang sedang bersiap beriba-dah. Sambil
>> berteriak mereka menyuruh jemaat untuk bubar.
>>
>> Tak puas dengan aksi terse-but, beberapa oknum bahkan mendorong Pdt Anna,
>> yang ju-ga Ketua Sinode Gekingo hing-ga terjerembab di selokan.
>> He-rannya,
>> polisi yang dipanggil un-tuk melakukan perlindungan, hanya bisa menonton
>> saja atas penganiayaan pendeta perem-puan tersebut.
>>
>> Yang mengharukan, jemaat te-tap tegar melanjutkan kebaktian di jalanan
>> sebelum akhirnya pu-lang. Minggu malam, sejumlah pengacara Kristen
>> berkumpul
>> dengan para pimpinan gereja setempat untuk memutuskan respon apa yang
>> akan
>> diambil. Jika mereka terus kebaktian Minggu nanti, maka akan ada bahaya
>> yang
>> lebih besar.
>>
>> Sekretaris Fraksi PDIP Jako-bus Mayong Padang kepada ko-ran ini via
>> ponsel
>> kemarin (17/10) mengungkapkan, peristiwa tersebut semakin menambah luka
>> yang
>> mendalam bagi umat Kristen di Jatimulya dan umat Kristen di seluruh
>> Indonesia.
>>
>> "Saya tegaskan peristiwa ini sangat menyedihkan sekali. Se-cara pribadi
>> maupun sebagai wakil rakyat saya sangat menye-salkan dan mengecam
>> tindakan
>> anarkis seperti itu," tegasnya.
>>
>> Ia menjelaskan, aksi pengu-siran oleh warga dan FPI dengan melarang warga
>> beribadah me-rupakan aksi di luar peri kema-nusiaan, apalagi sampai
>> menge-luarkan kata-kata yang dapat menimbulkan konflik SARA. Karenannya,
>> jika hal ini dibiar-kan terus maka akan menim-bulkan konflik horizontal
>> yang
>> tentunya akan berdampak pada beban biaya yang besar.
>> "Sangat menyesalkan karena warga di larang beribadah. Ini di luar
>> kemanusiaan. Tapi sayang-nya aparat pemerintah khusus-nya di tingkat
>> kelurahan dan aparat kepolisian terkesan membiarkan keadaan ini terjadi.
>> Padahal bila ini dibiarkan akan menimbulkan konflik SARA dan untuk
>> menyelesaikannya butuh dana yang besar," ungkapnya.
>>
>> Karena itu, lanjutnya, peme-rintah dan aparat kepolisian harus segera
>> menangani masa-lah ini secara lebih serius dan mencari jalan keluarnya
>> dengan mengacu pada idiologi Pancasila dan UUD 1945.
>>
>> "Pancasila dan UUD 1945 su-dah menegaskan bahwa setiap warga diberikan
>> kebebasan beragama. Jadi melarang orang beribadah berarti selain
>> me-langgar
>> hak asasi, tetapi terlebih melanggar idiologi dan dasar negara kita. Dan
>> inilah yang ha-rus segera diberantas peme-rintah dan aparat kepolisian,"
>> ujarnya.
>>
>> Senada dengan itu juga dikemukakan Ketua Fraksi PDS Apri Sukandar.
>> Menurutnya, kasus Jatimulya menggambar-kan perilaku yang melanggar
>> Pancasila
>> dan UUD 1945.
>>
>> "Menurut saya yang benar adalah setiap orang punya hak yang sama untuk
>> beribadah kepada Tuhan yang diimaninya. Karena ini diatur dalam
>> Pan-casila
>> sebagai ideologi dan UUD 1945. Jadi tidak boleh diganggu dong kalau orang
>> beribadah. Itu hak asasi manusia," papar-nya.
>> Karenanya, untuk menghi-langkan peristiwa yang menye-dihkan ini
>> pemerintah
>> harus turun tangan, karena merekalah yang berwewenang melindungi hak
>> asasi
>> segenap masyarakat, termasuk hak beribadah.
>> "Kalau tidak kepada siapa lagi warga dapat berlindung? Jadi pemerintah
>> harus
>> bertindak tegas," tandasnya.(imo/win/*)
>


Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




YAHOO! GROUPS LINKS




Reply via email to