Mas Bayu, bisa Bantu alamatnya?

-----Original Message-----
From: Halim,Swandayani BI-ID-J 
Sent: Friday, October 14, 2005 5:58 PM
To: Soetantyo,Moechlas BI-ID-J
Subject: RE: [Ida-Krisna Show] Kejujuran Belum Mati

Tantyo,

Ini true story nggak ya.  Kalu benar, Bapak penjual kaca mata ini ada
dimana, mungkin kita bisa ikut nglarisi.  Ini serius lho, aku tunggu
kabarnya.

Thanks,
Swanny

-----Original Message-----
From: Soetantyo,Moechlas BI-ID-J 
Sent: Thursday, October 13, 2005 3:20 PM
To: Halim,Swandayani BI-ID-J; Kristati,Hartanto BI-ID-J; Suhartono,Julius
Heru BI-ID-J; Mumpuni,Dina BI-ID-J; Bernhard,Melanitri BI-ID-J;
Rahmayanti,Santi BI-ID-J; Kusuma,Retno BI-ID-J
Subject: FW: [Ida-Krisna Show] Kejujuran Belum Mati


Pasti orang BII belum ada yang kesana.................

-----Original Message-----
From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, October 13, 2005 11:24 AM
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Subject: [Ida-Krisna Show] Kejujuran Belum Mati

Kejujuran Belum Mati

Belum lama saya mengenalnya, baru beberapa hari yang lalu saat saya 
mengantar seorang teman untuk mengganti kacamatanya. Pak Burhan, 
usianya sudah kepala empat, ia mengaku sudah dua puluh lima tahun 
menjalani profesi sebagai penjual kaca mata, "Optik berjalan," 
istilahnya. Tetapi pertemuan yang hanya satu hari dan tidak 
disengaja itu seolah membuat saya merasa baru saja bertemu teman 
lama yang teramat saya rindui. Secara fisik, saya memang baru 
bertemu kali itu. Dan memang bukan sosoknya yang saya rindui, 
melainkan apa yang baru saja diutarakannya tentang sekelumit 
pengalamannya mencari nafkah sebagai penjual kaca mata. 

Bermula dari teman saya yang memaksa saya untuk ikut bersamanya 
memesan kacamata. Saya harus ikut, katanya. Sementara ia tak 
menjelaskan maksud `paksaannya' itu, kecuali satu kalimat, "kamu 
akan mendapat satu pelajaran lagi". Tak perlu berpikir lama, saya 
pun mengiyakan ajakannya. Jika berkenaan dengan soal pembelajaran, 
tak ada kata penolakan untuk urusan satu ini. 

Enam ratus ribu, biaya yang harus dikeluarkan teman saya untuk satu 
kacamata barunya. Baginya, angka sebesar itu tidak masalah, karena 
ia akan mendapat penggantian dari kantornya. "Pak Burhan, kita kan 
sudah langganan. Tolong dibuatkan kwitansinya satu juta ya pak, 
nanti saya kasih seratus ribu buat bapak," tak menyangka, kalimat 
itu yang keluar dari mulut teman saya saat ia menyodorkan enam ratus 
ribu untuk pembayaran kacamatanya. 

Dahinya berkerut, matanya mengerenyit memandang tajam ke arah teman 
saya. Ia seperti tengah bertanya-tanya, benarkah permintaan barusan 
keluar dari langganannya yang satu ini? "Apa saya tidak salah dengar 
pak? Bukankah bapak sudah tahu sikap saya untuk hal ini?" orang di 
sebelah saya yang baru saja memesan kacamata hanya menyeringai, 
kemudian terkekeh kecil. Kemudian ia bangkit dan memeluk Pak 
Burhan, "Ternyata, Pak Burhan sekarang tidak berubah dengan Pak 
Burhan dua tahun lalu, saat pertama kali saya memesan kacamata lewat 
bapak," ujar teman saya yang ternyata hanya menguji Pak Burhan. 

Dua puluh lima tahun ia menjalani profesinya sebagai optik berjalan, 
tidak bisa dibilang cukup penghasilan yang bisa diperolehnya. Untuk 
pesanan satu kacamata, tak jarang ia hanya mendapat keuntungan dua 
puluh lima ribu rupiah, walau pun sesekali ia merasakan keuntungan 
empat kali lebih besar dari itu. "Yah, nggak sebulan sekali pak," 
ujarnya singkat. Dalam seminggu paling banyak dua pesanan kacamata 
yang diterimanya, bahkan kadang tak satupun ia mendapat pesanan 
dalam satu pekan. 

Namun, keadaan yang semakin menghimpitnya itu ternyata tak pernah ia 
jadikan alasan untuk menerima tawaran untuk membuat kwitansi diluar 
kewajaran. "Banyak pak yang minta saya bikin kwitansi semacam itu, 
selalu saya tolak. Duitnya nggak seberapa, tapi dosanya itu..." 
menjawab pertanyaan saya, berapa banyak langganannya yang meminta 
jumlah pembayarannya dilebihkan dalam kwitansi. 

"Bapak tidak takut langganannya akan beralih ke yang lain?" tanya 
saya disambutnya dengan seringai tawanya yang sedikit 
tertahan. "Yang saya tahu pak, tangan kanan itu tempatnya tetap di 
kanan, nggak pernah pindah ke kiri." Ia memperjelas kalimatnya, 
bahwa kebenaran nggak akan pernah ditinggalkan, dan menurutnya, 
justru semakin banyak pemesan kacamata yang datang kepadanya. 
Padahal ia tidak pernah mengenal sebelumnya. "Itu di luar langganan, 
kalau yang sudah langganan sih pasti datang kesini, seperti teman 
bapak ini," tawanya mulai lepas. 

Pak Burhan, dibalik perawakannya yang kecil, kurus dan berkulit 
hitam itu tersimpan hati yang jernih, yang didalamnya terukir indah 
kejujuran yang senantiasa terawat indah. Dan teman saya benar, saya 
baru saja mendapati sebuah kenyataan, bahwa kejujuran ternyata belum 
benar-benar mati. 

Bayu Gawtama
www.gawtama.blogspot.com
www.gawtama.multiply.com






=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================
 
Yahoo! Groups Links



 






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Check out Music Videos, Internet Radio, Artist Photos, Music News!
LAUNCH Music on Yahoo!
http://us.click.yahoo.com/wmKGzA/JARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to