Title: Message
Kalau saya sih lihat-lihat dulu kondisi pengemis jalanannya, kalau invalid atau sdh tua ya saya kasih-lah...... Tetapi kalau yang segar bugar dan masih muda ya sorry aja ya. Seharusnya kan hajat hidup fakir miskin dijamin oleh pemerintah itu ada di pasal... UUD 1945 maupun  yang sdh direvisi.  Kalau di Singapura ada namanya rumah kebahagiaan yg dikelola oleh semacam Dinas Sosial dan siapa saja yang merasa tdk mampu bisa ikut makan di situ.  Di Indonesia malah tdk ada ya?  Beberap hari ini saya melihat ada antrian panjang menjelang berbuka puasa di Jl. Margonda di sebelah kira dari arah PsrMinggu, rupanya ada warung makan murah yang dikelola oleh Dompet Dhuafa.  Kalau saja uang pajak kita bisa dialihkan untuk membantu kaum dhuafa mungkin lebih baik, daripada dikorupsi oknum pejabat ......
----- 
 
 Original Message-----
From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dharmansyah Djalins
Sent: Wednesday, October 26, 2005 12:36 PM
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Subject: [Ida-Krisna Show] Warga Jakarta Diimbau Tak Ladeni Pengemis di Jalan, tanggung jawab negara ?

10 tahun yang lalu, saya menyetujui pandangan ini. Tapi sekarang ?? Menurut UUD 1945 kewajiban pemerintah menanggulangi kemiskinan ? Tapi apa yang pemerintah lakukan (dan DPR) lakukan. Harta rakyat (termasuk para pengemis lo !), terus terusan dirampok oleh ... yaaa kita semua paham kan. Utang yang menghimpit bangsa Indonesia senyatanya membuat miskin bangsa ini .... habis dikorup oleh pengusaha dan penguasa .... malangnya bangsa ini, malangnya Saudara2ku .......!

fitria ningrum <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Note: forwarded message attached.


Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click. To: <[EMAIL PROTECTED]>
From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Sat, 15 Oct 2005 10:32:43 +0700
Subject: [daarut-tauhiid] Warga Jakarta Diimbau Tak Ladeni Pengemis di Jalan

----- Original Message -----
From: Mohd. Al-Khori - PmB



Warga Jakarta Diimbau Tak Ladeni Pengemis di Jalan
Selasa, 04 Oktober 2005 | 03:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah DKI Jakarta mengimbau warga tidak
memberi sesuatu kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di
jalanan. Sebab, tanpa disadari, pemberian uang sekecil apa pun akan membuat
mereka merasa tidak perlu beranjak dari jalanan.

Sjarief Mustafa, Kepala Dinas Pembinaan Mental, Spiritual, da! n Kesejahteraan
Sosial DKI Jakarta berpendapat kian maraknya PMKS di Jakarta tidak lepas
dari kemurahan hati sebagian warga.

Imbauan tidak memberi dan membeli dari pengasong itu telah termaktub dalam
gerakan resmi, bertajuk GERAK MAPAN (Gerakan tidak membeli atau memberi
apapun kepada siapapun di jalan).

Pemerintah DKI, kata Sjarief, merasa perlu mengingatkan kembali warga
menjelang bulan puasa ini. Sebab, menjelang ramadhan PMKS jalanan di Jakarta
akan kian bertambah. "Biasanya datang dari daerah pantura (pantai utara),"
kata dia di Balai Kota, Senin (3/10).

Anggota Majelis Ulama Indonesia DKI Jakarta, Hamdan Rasyid, dalam kesempatan
yang sama mendukung gerakan tersebut. Kata dia, saat ini MUI Jakarta sedang
menyusun teks khotbah Jumat yang akan dibagikan kepada penceramah di seluruh
Jakarta untuk membantu sosialisasi.

Saat ini, jelas Syarief, pemerintah DKI memiliki 24 panti sosial, 8 sasana,
dan 11 loka bina karya untuk menampung PMKS yang terjaring. Sebanyak 108
panti sosial milik swasta juga akan dilibatkan. Harun Mahbub


   



Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.

=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




YAHOO! GROUPS LINKS




Reply via email to