mudah2an ketika kasus demikian tiba pada
kita... masih sempat kita bertanya pada Sang Maha Pencipta, amiin
karena sesungguhnya yang disebut manusia itu kedudukannya lebih
tinggi daripada malaikat...
Iblis aja bisa minta pada Allah... kalo kita sudah lupa Alloh...
na'udzubillahi min dzalik...
Salam,
''Iblis minta pensiun muda. Allah bertanya: 'Wahai
Iblis, kenapa kau kembali kepada-Ku, padahal engkau sendiri yang
minta untuk menggoda manusia?'
Iblis menjawab: 'Hamba yang ahli fikih mencuri dana umat,
Mahkamah Agung yang seharusnya adil dan bijak malah memeras, terima
sogok. Hamba khawatir justru kami yang tergoda oleh
manusia.
Maka kami minta pensiun dini saja'.''
Astaghfirullah al-'adzim.
Terus terang saja, saya geli
tetapi terkagum-kagum membaca SMS yang cukup sinis dan tajam dalam
menggambarkan kondisi masyarakat kita sekarang ini.
Luar biasa
hebat penciptanya. Sebenarnya, sebagaimana pernah saya katakan, kita
hampir kehilangan kosa kata untuk melukiskan moral bangsa yang
semakin memburuk dari hari ke hari. Apalagi aparat penegak hukum
telah turut berperan untuk menjadikan keadaan semakin
runyam, sekalipun kita belum tahu pasti apakah benar ''orang-orang
terhormat'' itu telah menyalahgunakan posisinya untuk meraup benda
haram.
Kutipan di atas adalah di antara cara
kreatif bagaimana rakyat kita yang punya kepekaan batin menciptakan
ungkapan-ungkapan sarkastik karena sudah tidak tahan menonton
kondisi bangsa ini yang dirusak terus-menerus tanpa rasa dosa dan
malu, sampai-sampai Iblis pun putus asa melihat kelakuan manusia
karena telah mengalahkannya dalam perlombaan berbuat jahat,
sehingga mohon pensiun muda.
Sarkasme semacam ini akan terus
bermunculan setiap saat bilamana belum juga terbayang tanda-tanda
positif dari pemerintah dan kita semua yang masih siuman untuk
benar-benar berjibaku memperbaiki keadaan yang telah bobrok ini.
Saya tidak tahu lagi apa sebenarnya yang dicari oleh kaum elite
ini.
Ada percaloan untuk mendapatkan dana untuk musibah, ada
kerja berebut proyek (jika perlu dengan ancaman) dari sejumlah
anggota DPR terhadap dirjen-dirjen basah agar diberi
jatah.
Beberapa dirjen menyampaikan kepada saya,
kelakuan mereka ini sama sekali tidak lagi menghiraukan sisi
profesionalisme dalam membuat usul minta proyek. Itulah sebabnya
saya pernah menulis, ''Dalam kelakuan, tidak ada lagi bedanya mereka yang
mengaku percaya kepada wahyu dan mereka yang tidak hirau kepada
agama.'' Semuanya disikat hahis, asal ada peluang untuk
itu.
Itu belum lagi kita berbicara tentang proses pembuatan
undang-undang, berapa upeti yang harus dikeluarkan oleh seorang
menteri agar anggota DPR yang terhormat itu menjadi tenang dan enak
tidur.
Pokoknya minta diberi jatah untuk dirinya dan untuk
partai. Kita bisa membayangkan betapa perihnya keadaan kita, dan
jangan menyesal nanti jika yang tersisa dari harta negeri ini
tinggal tulang belulang yang berserakan karena dagingnya telah
dilahap habis.
Alangkah buruk dan malang nasibmu wahai
Indonesiaku.
Anak-anakmu sendiri semakin tidak tahu diri.
Filosofi mumpungisme telah menjadi agama mereka, sehingga Iblis
menjadi tidak tahan dan kemudian minta undur diri karena sudah kalah
bersaing dengan makhluk yang bernama manusia!
SMS di atas
sampai kepada saya pada jam-jam menjelang sahur pada bulan
yang serbasuci ini. Semula saya tidak mau bereaksi karena sudah
jenuh mengkritik, tetapi saya ulang membacanya, batin saya
tergerak lagi untuk mengulasnya.
Siapa tahu dimulai bulan
Ramadhan ini petualangan jahat oleh sejumlah pihak yang membuat
kondisi bangsa babak belur akan berkurang. Dan tidak mustahil para
petualang ini juga mahir memberikan ceramah tarawih, menasihati
para jamaah agar hidup lurus, bermoral, dan jangan mencuri harta
negara karena dapat berakibat runtuhnya bangsa ini.
Di
sinilah peliknya situasi kita: Terjadi keretakan yang semakin
parah antara kata dan laku. Kata bertutur agar orang berbuat baik,
laku menempuh jalan menyimpang, semakin lama semakin larut
dalam kubangan dosa dan dusta.
Namun, Alquran masih menghibur
kita. Kita salin misalnya makna ayat 53 dari surat al-Zumar:
''Sampaikan (Muhammad), 'Wahai hamba-hambaku yang telah melampaui
batas atas diri-diri mereka [berkubang dalam dosa dan
dusta], janganlah kamu berputus asa dari rahmat
Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya [kecuali
dosa syirik, lht. Al-Nisa: 48]. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun,
Penyayang.''
Allah senantiasa membuka pintu tobat bagi
mereka yang sungguh-sungguh menyesali kesalahan dan mau kembali. Dan
bangsa yang sedang gerah ini menanti perubahan sikap itu dari kita
semua. Siapa tahu akan ada hikmah Ramadhan tahun 1426 ini.
Semoga.