Wow, sekarang para mailiser banyak yang pro aktif. Ada Pak Suharso, Pak
Sugiarto, Ibu Lhaksmi dan juga ibu atau mbak Reyna. Masing2 dengan pola
pikir dan uraian2nya sesuai dengan yang mereka rasakan dan pikirkan. Ok2
sajalah, namanya juga disuruh mbak Ida untuk nimbrung nulis, cerita dlsb.
Yang penting, usahakan tiap tulisan sebelum dikirim, dikoreksi ulang dulu,
dibaca lagi, dipikir-pikir lagi. Jika ada  yang perlu dibuang atau yg perlu
ditambahi masih bisa dilakukan. Ya begitu, namanya demokrasi, si A
menanggapi masalah Dr. Azhari, begini, si B begitu, kemudian si C beginu (
gabungan begini dan begitukali yee). Semuanya sah2 saja, karena masing2
orang menulis sesuatu dgn latar belakang yg berbeda. Yang penting isi
tulisan harus berbobot atau paling tidak para pembaca bisa menerima atau
tidak terlalu memprotes, karena dianggap tulisannya ngawur. Jadi harus2
hati2, karena isi suatu tulisan, tanggapan, pemikiran, akan menjadi
konsumsi warga maillist IKS. Kalau yang menulis asal2an, tentu anda akan
dihargai oleh pembacanya secara asal2an juga. Bagi saya sendiri, makin
banyak membaca tulisan rekan mailiser, tentu masukan makin banyak dan so
pasti disaring juga, mana yg kira2 oh iya...ya atau ach ini sih ngawur
dlsb. OK, silahkan menulis terus, tingkatkan komentar anda, tetapi harus
bisa diyakini oleh orang yg membacanya. Bagi yg masih malu2 menulis
sesuatu, mulailah dulu dgn yg kecil2, ga usah yang sifatnya " urusan negara
", tapi tingkat ke RT-an atau Kelurahan dulu atau sekeliling kita. Bagi yg
meresa tidak berkenaan membaca tulisan si Polan, lakukanlah kritik dengan
cara yg sopan dan jgn memojokkan, kalau perlu ke Japri saja.  Kalau mbak
Lhaksmi, karena belum terlalu lama bergabung dgn IKS, kelihatannya sekarang
ini sedang semangat2nya ( kejar tayang kaliii). Lho bagaimana kabarnya mas
Bambang Ismoyo?, Mas Pras, Mas Sudiono, Pak Soetantyo, Soepri Jono, kok
jarang naik nih. Mas Ricky Rizky Mas Bilal yg dulunya ramai, skrg pada
kemana. Mbak Nuke, Ling-ling, Isyulianti, juga adem ayem. Salut pada Pak
Bayu Gautawa atas tulisan2nya, mohon masih banyak stok cerita yang lain.
Mas Doni Wibisono, Mas Haris Fuadi yg masih punya tabungan cerita dari "
Muhammad Sobary ", thanks a lot. Dulu ada penulis yang juga sangat
digemari, yaitu almarhum Bapak Mahbub Junaedi ( maaf kalau salah menuliskan
namanya ). Apa pak Haris masih punya stok tulisan2 beliau yg menarik?.
Bagaimana dengan Mbak Livia Latief, Mas Arum, kok tenggelam, gak pernah
muncul lagi, Kalau gak salah ingat, Mas Sudiono masih nyimpen data2 warga
IKS yg ultah gak?, atau siapa yg masih punya mungkin bisa dikirim lagi.
Kepada mbak Ida dan Mas Krisna, kalau bisa di hari Senin Pagi, acara
renungan hari ini, diganti semacam yg di koran itu " Tajuk Rencana " (
Kutipan Sepekan ) yang mirip2 dengan itu. Isinya tentu berkatitan dengan
hal2 penting yg terjadi periode Senin s/d Sabtu sebelumnya. Buk,Pak
pengelola IKS, mana nih laporan jumlah anggota dan tgl2 lahirnya, kan udah
banyak yg nambah. Kalau dulu masih kepala 3 ratusan, sekarang katanya sdh
kepala 1 ribuan.
Ok, kawan2 sekalian, hanya ini yang bisa saya ungkapkan, mohon dimaafkan
jika terdapat kata2 yg kurang berkenaan dan masih boleh dong dalam suasana
Idul Fitri ini , saya haturkan " Mohon Maaf Lahir dan Bathin ", kepada
seluruh anggota Mailist - IKS, juga pengasuhnya, mbak Ida " Delta "
Arimurti dan Mas Krisna " Pengguyon " Purwana. Tentu juga pada Manajemen
Radio Delta, Mas Bob Iskandar, Bung Daeng, Mbak Erika Siregar, Mas Ido
Sena, Mas Doni, Mbak Intan Habsyah Nugroho, si cantik " Shahnaz Haq " ,
Ibor, de el el.


                                                                                
                                                  
                           Reyna Miranda                                        
                                                  
                      <[EMAIL PROTECTED]>         To:      
idakrisnashow@yahoogroups.com                                           
                                Sent by:         cc:                            
                                                  
                      [EMAIL PROTECTED]         Subject: Re: [Ida-Krisna Show] 
Re: Azahari Tewas dalam Penyergapan Kepolis ian   
                             ogroups.com                                        
                                                  
                                                                                
                                                  
                                                                                
                                                  
                        11/12/2005 10:57                                        
                                                  
                                      AM                                        
                                                  
                       Please respond to                                        
                                                  
                           idakrisnashow                                        
                                                  
                                                                                
                                                  
                                                                                
                                                  




pak..
heheheh...

saya bukannya mau bertele-tele membahas ini lebih lanjut or bela polisi..
tapi, sudahlah.. jangan hanya menyalahkan satu pihak dan tutup mata kalau
masih banyak pihak lain yang juga melakukan hal lebih buruk..

apa yang mau saya bahas disini, semata-mata hanya pikiran saya saja..
sama dengan bapak.. kita hanya rakyat kecil.. :)

kalau semua mau diperbandingkan..
semua kan kembali ke manusia nya masing-masing..

soal polisi.. dan sogok juga camping..
saya rasa, biarkan aja mereka melakukan tugas.. seperti kita melaksanakan
tugas..
ada kok yang dateng sampe kantor cuma ngobrol, dateng jam 9 pulang jam 3..
dapet gaji  juga.. hehe

polisi kan juga manusia, mereka kan juga bekerja, mereka punya atasan yang
juga harus diturutin, punya nafsu dan amarah sama seperti kita..
bukan tidak ada polisi yang idealis.. yang masih berpikiran lurus..
(mudah-mudahan masih ada dan pasti ada..)
karena saya percaya, Tuhan menciptakan ada sisi buruk ada sisi baik..
tidak sedikit dari kita yang memang mendapatkan masalah dari mereka,tapi
juga banyak dari kita yang akhirnya mendapat bantuan dari mereka.

lebih baik kita positif thinking..
untuk membangun bangsa yang besar, memang butuh motivasi dan positif
thinking, lapang dada yang besar..
kalo kita mengharapkan orang mengerjakan itu untuk kita, bukan tidak
mungkin mereka juga mengharapkan hal yang sama ke kita kan?
jadi mulai lah dari diri kita sendiri..

saya awam.. bukan pengamat politik dan lain sebagainya..
kalau mau perbandingkan dulu dan sekarang..
bisa2 saya jadi apatis..

tapi kenapa buat saya, saat ini sangat terasa..
uang seratus ribu sudah hampir tidak ada artinya..
coba kita flash back... dulu uang seratus ribu bisa buat beli macam-macam..
persamaannya dulu dan sekarang.. mencari uang seratus ribu, sangat sulit.

coba kita liat, banyak anak dari golongan tidak mampu, akhirnya memang
tidak pernah nyicipin sekolah..
padahal sebagian besar dari rakyat indonesia adalah golongan tidak mampu..
dulu masih ada yang namanya pelita dan repelita..
ada sekolah buat rakyat miskin..
sekarang? semua dihancurkan..
pertanyaannya, kalau memang jelek kita pasti sepakat untuk buang, tapi
kalau sudah ada sistem yang baik, kenapa lantas dibuang?
sekarang sekolah dasar 70 juta? ada kok.. sekolah biasa, masuknya juga
sekarang pake 'juta'..

akibatnya, karena makin banyak uneducated people di jalanan, mereka jadi
tidak bisa menghargai apa yang udah mereka punya,
disuruh ngerusak, pikirnya "apa salahnya, bukan punya gue ini"
padahal semua kan bisa jadi inventaris negara..
jadi bukan hanya polisi yang bisa merusak bangunan masyarakat kan?
bangunan2 kita juga banyak yang  dirusak oleh masyarakat sendiri..
coba kalau ngga ada polisi.. apa ada yang bisa nahan amukan massa?
mereka dilempari juga, mereka disakiti juga.. tapi begitu mereka juga
akhirnya melempar.. kita mencemooh, kita marah.. itu kan bukan contoh
yang bagus ya?

bukankah kita sudah belajar, jangan menyakiti kalau tidak mau disakiti..
jangan melakukan hal yang tidak kita sukai ke orang kalau tidak mau
orang itu melakukan hal yang sama ke kita..

kenapa jadi saya balikin ke masyarakat?
polisi juga bagian dari masyarakat, ngikutin pemimpin, mereka punya
sistem.. sama seperti mereka yang tidak tau gimana sistem kerja kita di
kantor, kita pun ngga tau sistem kerja mereka disana.. ya kan?

back to kesenjangan sosial..
gap makin besar.. porsche, jaguar makin banyak di jalanan..
mungkin dulu memang pemerintah diktator,
tapi gap sangat kecil.. kecemburuan sosial tidak terlalu terasa.. baru saya
menyadari kenapa yang kita bilang diktator itu melarang mobil terlalu mewah
masuk negeri..
sikap anarkis tidak ada..
jalan malam2 di jakarta dulu dan sekarang.. pasti lebih deg-deg an
sekarang..
ngga usah bangunan.. plat petunjuk jalan aja bisa kok dicolongin.. rel
kereta bisa raib..

masalah otonomi daerah..
apa betul indonesia sudah siap?
putra daerah banyak yang tidak tersentuh edukasi..
putra daerah banyak yang merantau ke kota besar, padahal akhirnya mereka
cuma jadi pengangguran..
lantas, gimana mereka membangun daerah mereka?

di kota2 besar, pengangguran makin banyak,
kompetisi mendapatkan pekerjaan semakin tajam..
uneducated terkalahkan sama orang2 educated .. educated terkalahkan
dengan 'educated dari luar negeri'
padahal uneducated lebih banyak.. dan akhirnya mereka jadi kriminal

dulu indonesia satu padu,
ngga ada dari daerah mereka yang rebutan pengen keluar dari negara..
mungkin pada beberapa sisi indonesia memang membutuhkan tangan yang
otoriter.. untuk mendisiplinkan rakyat
bagaimanapun bangsa ini sudah banyak dibangun oleh jaman itu..

jangan ada kompor2 lagi..
jangan dirusak lagi..
kita cuma mau cari makan yang halal dan hidup damai berdampingan.. just
like we used to be.

nah saya jadi curhat..
jadi kesimpulannya, berbenah diri dari kita sendiri rasanya akan lebih
baik.. daripada menilai apa yang dikerjakan oleh orang lain.
dan lebih baik cari cara, gimana supaya semua rakyat indonesia makan bangku
sekolahan.. supaya semua rakyat indonesia bisa makan dan ngerti kalo
disiplin itu perlu.

untuk mencapai negeri yang maju, makmur, dll.. memang butuh proses yang
panjang.. tapi kadang kalo boleh diiat masyarakat sendiri maunya instan..
pemerintah baru juga butuh proses dan pembuktian atas suatu sistem baru
yang sedang berjalan.. dan ngga bisa cuma diliat dalam satu dua tahun..
bahkan cuma lima tahun..
negara lain bisa ratusan tahun kok untuk mencapainya.

untuk memulainya.. cara saya sih.. kerjakan sebaik mungkin apa yang kita
mampu dan belajar bersyukur.. mungkin itu jawabannya saat ini.. :)

maaf kalau tidak berkenan ya pak.. tapi murni itu hanya pikiran saya yang
ngga tau apa-apa.. :))

please no offense..

reyna


Suharso Prawirodiharjo wrote:
      masalah indonesia negeri komentar
      kpu yang awalnya dinyatakan sebagai lembaga yang sukse mengantarkan
      bangsa indonesia memasuki era demokrasi dengan sistem pemilihan umum
      langsung, kini para pejabatnya terpaksa berurursan dengan hukum.
      artinya bahwa bangsa indonesia tak akan serta merta melupakan jasa-
      jasa kpu tetapi bukan berarti mereka harus kebal hukum, kritik, dan
      koreksi.
      selamat buat kpu dan khairansyah yang juga memperoleh penghargaan
      yang setimpal, meskipun dicaci maki oleh bosnya dan terpaksa undur
      diri dari bpk.
      akankah bangsa ini harus kembali ke zaman diktator yang cenderung
      membungkam suara kritis setelah sukses memasuki zaman demokrasi
      dengan menyatakan bahwa indonseia sebagai negara komentar, hanya
      karena ada pendapat yang kritis terhadap kinerja tidak hanya polisi
      tetapi juga militer dan jajaran birokrasi sipil?

      masalah sogok dan camping.
      bagaimana nggak disangka camping, kalau dalam kurun waktu 3 bulan
      melakukan pengamatan hasilnya hanya memporakporandakan bangunan
      milik rakyat yang nggak berdosa, boro-boro nanti memberikan ganti
      rugi, malah jangan-jangan pemilik vila dituduh komplotannya azahari.
      siapa tahu pendapatan para peserta camping justru lebih besar dari
      hasil sogokan yang diterima polisi lalu lintas di jalan, sebab di
      samping disediakannya dana yang cukup besar kepada polisi yang
      menangani terorisme dari negara-negara donor, kini petinggi polisi
      sedang merencanakan kenaikan istimewa bagi para polisi lapangan.

      masalah komparasi
      di akhir posting saya ungkap masalah komparasi polisi dalam
      menangani jaringan teror, curanmor sebagai salah satu bentuk dari
      malima (maling, madon, main, minum, madat dalam segala bentuk dan
      manifestasinya), dan polisi tidur.
      di sekitar lingkungan kita bertebaran polisi tidur (yang hampir
      seluruhnya tidak memenuhi ketentuan yang berlaku) berada di setiap
      batas antar rumah.
      apa yang diperbuat polisi dalam rangka penertiban polisi tidur yang
      menyalahi aturan tersebut?
      apakah karena tidak ada yang membiayai operasi penertiban polisi
      tidur bila ternyata polisi tidak berbuat apa-apa?
      ada berita yang mengindikasikan polisi terlibat dalam jaringan
      pencurian mobil taksi.
      di tingkat kelurahan ada 2 institusi keamanan yang terlibat, yaitu
      babinsa dan bimas polri.
      apa sebenarnya sasaran mereka dalam menjalankan tugasnya, kalau toh
      akhirnya ada ketua rt yang ditangkap dan diinterogasi oleh polisi
      dalam kaitannnya dengan jaringan teroris?
      di dki jakarta, pengurus rt digaji 150.000 untuk 3 orang yang
      tugasnya antara lain diwajibkan untuk mengawasi hilir mudik dan
      hiruk pikuk warganya yang rata-rata berjumlah 320 orang (dengan
      asumsi setiap rt ada 40 kk, yang setiap kk terdiri dari 4 generasi @
      2 orang)?
      apakah pengurus rt di luar dki jakarta juga digaji?
      kini militer kembali mengaktifkan koter (komando teritorial) dalam
      rangka membasmi teroris, yang pada dasarnya merupakan bentuk lain
      dari makna tentara pendudukan.
      mengapa militer, polisi, dan birokrat sipil terkesan hingar bingar
      dalam menangani teroris bila dibandingkan dalam menangani malima dan
      polisi tidur yang juga mengganggu keamanan dan kenyamanan rakyat
      jelata?

      masalah selebriti
      dikhawatirkan bila aparat negara (polri, tni, birokrat sipil)
      terkesan sebagai selebriti dalam menjalankan tugasnya, artinya lebih
      menekankan pada publikasi omong kosong, yang nyatanya tidak ada
      hasil yang dirasakan rakyat jelata dalam kehidupan sehari-harinya.
      tentunya rakyat jelata tidak akan banyak komentar miring bila
      nyatanya memang memperoleh manfaat nyata dalam menikmati rasa aman
      dan nyaman, tanpa aparat negara harus gembar gembor apalagi kalau
      terkesan braokan.
      bagaimana kalau pola pemberitaannya dibalik, antara lain:
      bila ada pencurian bukan berita, tetapi bila tak ada pencurian
      dijadikan berita?
      bila ada peledakan bom bukan berita, tetapi bila tak ada peledakan
      bom dijadikan berita?
      bila ada korupsi bukan berita, tetapi bila tak ada korupsi dijadikan
      berita?

      --- In idakrisnashow@yahoogroups.com, Bambang Agustutianto
      <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
      biasa pak...selalu ada yg melihat dari sisi baik dan buruk...
      tjoema terkadang orang ga melihat dari sisi obyek penderitanya...
      kasus batu malang misalnya, blum ada yg melihat dari sisi polisi
      bawahan yg nangkepin langsung....
      indonesia negeri komentator...
      ;-p

      -----Original Message-----
      From: idakrisnashow@yahoogroups.com
      [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of
      [EMAIL PROTECTED]
      Sent: Friday, November 11, 2005 7:33 AM
      To: idakrisnashow@yahoogroups.com
      Subject: RE: [Ida-Krisna Show] Re: Azahari Tewas dalam Penyergapan
      Kepolisian
      Kasian ya.....polisi jadi serba salah.......yang nilang di jalan
      malah disogok yang ngepung Azahari malah disangka
      camping..............?????

      -----Original Message-----
      From: idakrisnashow@yahoogroups.com
      [mailto:[EMAIL PROTECTED]
      Sent: Friday, November 11, 2005 6:43 AM
      To: idakrisnashow@yahoogroups.com
      Subject: RE: [Ida-Krisna Show] Re: Azahari Tewas dalam Penyergapan
      Kepolisian
      Wah analisis dan pertanyaan Pak Harso yang tajam dan berwibawa ini,
      PR buat aparat keamanan..... dan mudah-mudahan tidak ada rekayasa
      dalam pengungkapan penyergapan teroris di Batu, Malang ini, dan
      Indonesia juga akan semakin aman dan nyaman.... untuk ditinggali.
      Wass,
      Sugiarto

      -----Original Message-----
      From: idakrisnashow@yahoogroups.com
      [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Suharso
      Prawirodiharjo
      Sent: Thursday, November 10, 2005 8:30 PM
      To: idakrisnashow@yahoogroups.com
      Subject: [Ida-Krisna Show] Re: Azahari Tewas dalam Penyergapan
      Kepolisian
      sederet tanya dan komentar:
      1. dengan pengamatan selama 3 bulan hasilnya tidak mampu menangkap
      yang diincar secara hidup-hidup, bahkan terjadi baku tembak dan
      peledakan.
      2. seberapa besar ledakannya yang dinyatakan sampai 11 kali dapat
      diukur dari kerusakan yang terjadi, namun heran korbannya hanya 2
      orang dan masih ada seorang yang hidup bahkan terkesan tak ada
      cidera sama sekali, bila bandingkan dengan korban di bali 1 dan 2,
      marriot, dan kuningan, hampir semua korbannya puluhan orang.
      3. mengapa harus ada pemadaman listrik, apakah memang disengaja
      untuk mengelabui dan menyajikan data yang tidak akurat?
      4. adakah hal ini merupakan hasil kerja intelejen atau kontra
      intelejen?
      5. dengan pengamatan selama 3 bulan toh belum mampu menangkap
      noordin top, adakah ini sebagai upaya agar polri masih ada
      kesempatan memperoleh dana lagi setelah memperoleh dana 100 milyar?
      6. sebenarnya siapa yang paling berbahaya, azahari atau noordin top?
      7. lebih sulit mana sebenarnya membongkar jaringan teroris dengan
      membongkar jaringan pencuri kendaraan bermotor, atau dengan
      membongkar jaringan polisi tidur?

      --- In idakrisnashow@yahoogroups.com, "Ida arimurti" <[EMAIL PROTECTED]>
      wrote:
      Azahari Tewas dalam Penyergapan Kepolisian







=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================



                            YAHOO! GROUPS LINKS

       Visit your group "idakrisnashow" on the web.

       To unsubscribe from this group, send an email to:
       [EMAIL PROTECTED]

       Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Listen to Internet Radio! Access to your favorite Artists!
Click to listen to LAUNCHcast now!
http://us.click.yahoo.com/_mKGzA/GARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke