Mas
Doni,
Seandainya orang-orang pintar yang sekolah di sana,
diberi akses yang bagus tentunya mereka mau pulang, saya dulu S2 ikut sandwich
program separo di Ina separo di Jepun, pulang sekolah malah ngak dikasih
pekerjaan (soale bossku waktu itu msh S1, kelihatannya takut tersaingi,
mungkin....). Padahal saya sdh mendeclare saya mau full mengajar saja, tdk mau
duduk jadi pejabat struktural eh tetap saja aku hanya dikasih ngajar 1 mata
kuliah per minggu. Bayangin dari 6 hari kerja (Sabtu waktu itu belum libur) saya
hanya bekerja 0,5 hari, ya mana tahan, rek. Akhirnya nyambi di konsultan --
kongkonane wong kesulitan..... Seperti sekarang ini, orang sekaliber Pak
Habibi dibiarkan nganggur, sementara IPTN eh PT DI nyaris mati suri..... kan
aneh? akhirnya Pak Habibi mondar-mandir lagi ke Jerman (pemerintah Jerman lagi
yang memanfaatkan keahlian beliau). Ini salahnya siapa? kita punya banyak
orang pintar, resources kurang apa? Kalau sudah terlanjur mapan di luar negeri
dan tidak melihat peluang bisa berkembang di dalam negeri ya akhirnya mereka
bertahan di negeri orang. Seandainya kita semua berfikir sebagai bangsa bukan
sebagai pribadi, mungkin Indonesia tercinta lebih cepat maju....... Contoh lain
yang masih hangat: pemilihan walikota Depok macet, gara-gara ada yang tidak mau
kalah, akhirnya segala cara ditempuh supaya menang.....
Saya
pernah bepergian dengan beberapa teman dari negeri jiran (Malaysia) ke Jepang
dan Hong Kong, saat itu perdana menterinya masih Pak Mahatir (Malayasia juga
kena krisis ekonomi tetapi tdk separah INA). Si teman-teman saya yang dari
negeri Jiran tidak pernah beli ini-itu, lalu saya tanya lho kok anda tdk
membeli oleh-oleh? apa jawabnya yang membuat saya tersentak sebagai bangsa
Indonesia: " wah Pakcik kita ini dihimbau oleh Datuk Mahatir supaya
membelanjakan uang di negeri orang, so belanja di KL saja, supaya devisa tdk
pergi ke mana-mana.... tetap di Malaysia. Ini jawaban yg ruar biasa, mereka
mematuhi himbauan PM-nya, saya-pun akhirnya tdk membeli apa-apa (meski tdk ada
himbauan dari pemerintah saat itu).
Wass,
Sugiarto
================================================================= "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 =================================================================
SPONSORED LINKS
YAHOO! GROUPS LINKS
|
Title: Message