Teriam kasih info detailnya Pak Harso. Bulan Juni 2005 lalu saya berkesempatan survey lapangan ke Madura utamanya di Kab. Sampang (beberapa kecamatan), saya sowan ke beberapa Kiayi Sepuh di sana antara lai: KH Alawi Muhammad, K.H. Sahid, etc. Sewaktu diskusi masalah kemasyarakatan di sana, saya sempat bertanya bagaiamana pengaruh Mbah Gus Dur di Madura Pak Kiayi? jawabannya sungguh mengejutkan: wah Gus Dhur sdh tdk didengar lagi oleh masyarakat di sini, Pak, pendapatnya banyak yang membingungkan umat dan kacau-lah, sudahlah lupakan Gus Dhur, kami masyarakat Madura akan lebih mengutamakan pendidikan agar masyarakat Madura cepat maju, tidak gampang dibodohi, nah lu.... Masyarakat Madura yang setahu saya adalah pendukung NU yang sangat kuat, sekarang sdh longgar terhadap Gus Dur.
Wass, Sugiarto -----Original Message----- From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Suharso Prawirodiharjo Sent: Wednesday, November 16, 2005 5:12 PM To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: [Ida-Krisna Show] Re: Cak Nun kebetulan saya lihat infotainment di rcti, cek & recek, yang salah satu infonya mengomentari diskusi yang dilakukan di sahid jaya, antara ahmad dani (band dewa), gus dur (mantan presiden nkri), cak nun (kyai kanjeng), dan jalaludin rahmat (tasauf). di latar belakang ada gambar atau lambang pkb dan dewa yang pernah digugat oleh fpi. jika itu yang dimaksud, sepertinya dari mui melalui kh ma'ruf amin telah memberikan tanggapan agar masyarakat nggak usah terpengaruh karena mereka nggak memiliki kompetensi untuk itu, atau dengan perkataan lain, anggap angin lalu saja. saya berpendapat tanggapan mui sangat tepat karena keempat figur yang berbicara adalah para pengusaha yang tidak pada jalur syariah, sedangkan selama ini mui sangat konsern memberikan bimbingan kepada umat islam tentang jalur usaha syariah seperti keluarnya fatwa haram atas bunga bank, ajinomoto, dan produk lainnya yang ditandai dengan keluarnya sertifikat dan fatwa halal. gus dur adalah pengusaha transportasi (awair) dan perbankan (nusuma) yang tidak berbasis syariah, sehingga sewaktu menjadi presiden dia membatalkan fatwa mui yang mengharamkan ajinotomo. ahmad dani (band dewa) dan cak nun (kelompok kesenian kyai kanjeng) adalah pengusaha musik yang nggak jelas jalur syariahnya. ahmad dani dengan band dewa telah digugat oleh fpi karena sembrono membuat lambang allah (yang dijadikan latar belakang arena diskusi) yang dinjak-injak di karpet. cak nun yang sibuk dengan kyai kanjeng toh tak mampu membela isterinya sehingga dikeluarkan dari sinetron keluarga cemara. novia minta agar diperkenankan berjilbab dalam sinetron tersebut tetapi ditolak oleh arswendo dan adi kurdi, artinya justru novia masih berusaha bergerak di jalur syariah yang ternyata diabaikan oleh suaminya sendiri. masih untung inneke kusherawati yang berhasil berjilbab dalam sinetron jangan ada dusta diantara kita. jalaludin rahmat memiliki usaha sekolahan sma plus di bandung dan aktif memberikan ceramah di sana-sini termasuk kelompok tasawuf yang diselenggarakan oleh yanti (anaknya sudarmono) dan acara di tv. mungkin sedikit gambaran latar belakang para pembicara tersebut dapat menjelaskan mengapa mui menghimbau agar masyarakat lebih kritis dalam menyaring ajaran atau tausiyah. memang seharusnya menilai apa yang dikatakan bukan siapa yang mengatakan, namun bila apa yang dikatakan menyimpang dari jalur ya terpaksa pemahaman harus diarahkan kepada siapa yang mengatakan karena kemungkinan ada kepentingan-kepentingan terselubung di baliknya. logo yang menjadi latar belakang atau dekorasi (pkb dan dewa) sedikit memberikan gambaran, kelopmpok mana yang dibawa-bawa. dalam posting saya tentang balada independensi ulama, umaro, dan pengusaha telah sampai pada kesimpulan adanya ulama, umaro, dan pengusaha yang hitam dan yang putih. nyatanya ulama, umaro, dan pengusaha hitamlah yang sering tampil ke permukaan. untuk itu pandai-pandailah menyaring mana yang hitam dan mana yang putih. nyatanya secara tidak langsung masih banyak masyarakat, wa bil khusus anggota iks yang secara tidak langsung telah memenuhi himbauan mui. selamat. --- In idakrisnashow@yahoogroups.com, "Sugiarto" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Saya setuju dan sependapat dengan Mas Budhi Swastioko, berfikir bebas ya bebas, tetapi bukan bebas yang kebablasan. Wass. Sugiarto -----Original Message----- From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Swastioko Budhi Suryanto Sent: Monday, November 14, 2005 1:48 PM To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: Re: [Ida-Krisna Show] Re: Cak Nun Kebetulan saya nonton acaranya, tapi nggak sampai selesai karena sudah sebel duluan lihat orang-orang pinter yang seharusnya jadi panutan, tapi malah kritik sana sini sambil tertawa-tawa, bukannya bersinergi. Terpaksa remote TV mencari acara stasion TV lainnya yang lebih menyejukkan. Yang nggak fair, kenapa tidak ada perwakilan MUI pada dialog tersebut.... minimal ada counter terhadap segala masukan yang ada. Kapan bersatunya umat Islam kalau begini caranya. Salam, Budhi S. On 11/14/05, Budi Handrianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Lho, kalau bukan fiqh apa lagi ? Fiqh artinya hukum. MUI tugasnya memang mengeluarkan hukum terhadap suatu barang atau perbuatan. Yang saya maksudkan adalah komentar Cak Nun yang 'melecehkan' institusi MUI. Ulama memang sudah pasti seorang ahli fiqh. Tapi ahli fiqh belum tentu ulama. Misalnya Snouck Hongronyre, Benard Lewis, dan kaum orientalis lainnya. Mereka memahami ilmu-ilmu Islam dan Al Quran, tapi mereka bukan ulama. Ulama adalah pewaris para nabi yang dengan ilmu dan akhlaknya mereka dinaikkan derajatnya oleh Allah lebih tinggi daripada yang lain (QS Al Mujadalah : 11). Sudah seharusnya kita menghormati mereka seperti menghormati guru kita di sekolah atau orang tua kita di rumah. Bagaimana kalau ada orang berkomentar terhadap orang tua kita yang berprofesi sebagai guru, "Ah, dia kan cuma orang yang ngerti ilmu pelajaran, bukan seorang guru." Tentu perkataan semacam itu seharusnya tidak perlu keluar. Memang ulama-ulama di MUI bukan nabi dan tidak lepas dari kesalahan, tidak kebal terhadap kritik. Jaman Khalifah Al Makmun (abad 3 H) juga pernah memaksakan paham muktazilah lewat ulama-ulama istana sehingga Imam Abu Hanifah harus mendekam di penjara gara-gara menolaknya. Namun kalau MUI diminta introspeksi ketika mengeluarkan fatwa tentang larangan Ahmadiyah, haramnya bunga bank, haramnya ide sepilis (sekularisme, pluralisme dan liberalisme) dan sebagainya, jelas tidak tepat karena itu semua yang membahayakan aqidah umat. Kalau kita mempertanyakannya justru kitalah yang semestinya introspeksi, apakah hati dan pikiran kita tunduk pada Allah atau pada hawa nafsu. Mohon maaf kalau penjelasan saya kurang berkenan. Wassalam Budi H. ================================================================= "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 ================================================================= Yahoo! Groups Links ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Over 1 billion served! The most music videos on the web. Click to Watch now! http://us.click.yahoo.com/xmKGzA/IARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> ================================================================= "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 ================================================================= Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/