Malu bertanya sesat di jalan. Ternyata ungkapan di atas memang berlaku di mana-mana. Seperti pernah dialami  Eha Sueha di Belanda.

 

Datang di Belanda
Kala itu Belanda sudah memasuki musim gugur (herfst) 2001. Saya bersama rombongan tiba di bandara Schiphol untuk pertama kalinya. Aneh memang melihat pemandangan di sini. Apalagi untuk saya yang memang selama hidup belum pernah ke luar negeri.

Orang-orangnya berpostur "tambun-tambun", bahasanya agak aneh didengar, agak cepat dan bisa bikin orang bingung untuk yang nggak ngerti. Wah perasaanku waktu itu bahwa aku ada di planet lain saja.

 

Kursus Bahasa

Kebetulan saya termasuk salah satu perawat dari 30 peserta program pengiriman perawat dari Indonesia ke Belanda. Selama 3 bulan kami mengikuti kursus bahasa Belanda intensif di Jakarta, kemudian dilanjutkan 3 bulan di Belanda. Memang susah sekali waktu itu, sampai berada di Belanda pun saya belum berani untuk ngomong banyak-banyak dengan orang-orang di sini.

 

Salah bus

Cerita ini terjadi sekitar bulan November 2001, hampir 4 tahun yang lalu. Saya putuskan untuk berani naik bus sendiri, tujuanku halte "De Bieslandhof" di kota Delft. Dengan tenangnya saya masuk ke bus nomor 62 dengan menyodorkan "strippenkaart" (bukti pembayaran untuk bus, metro dan tram) yang masih berlaku dengan menyebutkan nama halte di atas. Biasanya untuk jarak yang dekat strippenkaart itu berlaku selama 1 jam. Tanpa disangka bus itu meluncur terus tanpa kulihat ada tanda-tanda mendekati halte yang ku maksud. Baru kusadar, wah aku salah naik bus. Apa daya. Bahasa Belandaku yang waktu itu pas-pasan, membuatku nggak pede untuk bertanya ke supir. Akhirnya kutunggu sampai bus itu kembali ke stasiun semula.

 

Denda
Tapi harapan kadang nggak selalu terkabul. Menjelang tiba di halte "Krakeelpolderweg" kulihat dari dalam bus ada segerombolan orang berseragam naik ke bus, dan memeriksa strippenkaart setiap penumpang. Aku pun sabar menunggu giliran, eh ketika si Meneer (bapak) itu tiba di depanku, dia bilang bahwa karcisku nggak berlaku lagi, dan memang benar. Baru kuketahui halte itu adalah halte terakhir sebelum stasiun. Masih terngiang di telingaku "Mevrouw U mag uitstappen" (Nyonya anda boleh turun), dengan hati deg-degan kuikuti juga si meneer itu.

 

Tiba-tiba dia langsung minta diperlihatkan tanda pengenalku dan segera menuliskan jumlah yang kemudian kuketahui adalah denda (boete) sejumlah 62 gulden (sekitar € 30, red). Wah sedih sekali rasanya hari itu. Betapa tidak! Itulah denda pertamaku di Belanda. Uang segitu berarti sekali untukku yang waktu itu hanya menerima uang saku yang nggak seberapa.

 

Sedih, kesal karena aku nggak bisa menjelaskan ke si petugas itu bahwa aku memang salah bus, karena bus 62 memang ada dua yang beda jurusan. Dan si supirnya pun mungkin salah dengar waktu kusebutkan nama haltenya, mungkin dia maksud "Westlandhof" (nama halte)yang hampir mirip kedengarannya dengan halte tujuanku.

Walaupun sudah kujelaskan semampunya, si meneer itu tetap nggak mau mengerti dan dia bilang "boete is boete" (denda adalah denda). Dan memang akhirnya terpaksa kubayar juga dengan berat hati dengan meminjam ke salah satu teman, karena memang uangku waktu itu sudah nggak cukup lagi untuk membayarnya.

 

Bertekad

Setelah kejadian itu aku bertekad, aku harus bisa berbahasa Belanda. Kupelajari bahasa dari kursus, televisi, buku, dan yang paling kusukai waktu itu adalah nonton kartun anak kecil. Banyak sekali kata-kata baru yang kudapat dari situ.

Akhirnya alhamdulillah dua tahun kemudian, aku kebetulan naik tram dari stasiun Delft menuju ke rumah seorang teman yang kebetulan melewati halte "Krakeelpolderweg" lagi, dan tepat di halte itu lagi ada pemeriksaan karcis, tiba-tiba si petugas bilang "uw kaartje was niet geldig" (karcis anda nggak berlaku lagi), spontan aja aku kaget plus sedikit kesal, karena belum juga 5 menit aku melewati stasiun, dibilang karcisku nggak berlaku.

 

Akhirnya kubilang dia harus teliti memeriksa karcis jangan seenaknya. Kemudian si petugas itu bertanya ke temannya, dan temannya bilang ok. "Oo het spijt me mevrouw" (maaf nyonya), haaaa...ah lega juga aku bisa ngerti dan balik protes dengan bahasa Belanda....

Memang di mana kita berada, kita harus menguasai bahasa tempat itu, kalau kita nggak mau dibohongi.

 



=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




SPONSORED LINKS
Radio station advertising Satellite radio stations Cb radio base station
Weather radio station Radio station promotion Christian radio station


YAHOO! GROUPS LINKS




Reply via email to