Waspadai Mi Basah Mengandung Formalin
Awasi Jajanan di Sekolah

Jakarta, Kompas
 



Para orangtua dan guru perlu mewaspadai berbagai jenis makanan yang dijajakan di lingkungan sekolah.
Hasil investigasi Badan Pengawasan Obat dan Makanan menunjukkan, tingkat ketidakbersihan makanan atau jajanan anak sekolah berada dalam kategori sangat memprihatinkan.
Permasalahan utama tentu saja menyangkut soal kebersihan. Dari investigasi atas 800 sampel yang dilakukan BPOM, misalnya, ditemukan 50 persen minuman yang dijual di SD ternyata mengandung mikroba patogen. Bahkan, 60 persen sirup diteliti tidak memenuhi syarat karena mengandung rodhamin B. Rodhamin B adalah zat pewarna sintetis berbentuk kristal yang biasanya digunakan sebagai pewarna sirup dan kerupuk.
Selain itu, BPOM juga menemukan cemaran mikroba pada jajanan di sekolah. Ini mengindikasikan bahwa si penjual tidak menjaga kebersihan.
"Jika anak-anak secara terus- menerus mengonsumsi makanan atau minuman yang kotor, maka itu bisa mengakibatkan salmonella, penyebab penyakit thypus," kata Kepala BPOM Sampurno dalam diskusi tentang perlindungan konsumen obat dan makanan di Jakarta, Kamis (22/12).
Menurut Sampurno, kalau saja para penjual tersebut menjaga kebersihan maka cemaran mikroba pada makanan bisa dieliminir. Selain menyangkut aspek kebersihan si penjual makanan, bisa jadi air yang mereka gunakan tidak dimasak.
Dalam kaitan ini, langkah yang perlu dilakukan adalah mendidik para penjual agar lebih bertanggung jawab. "Upaya semacam ini tentu harus dilakukan sekolah per sekolah, individu per individu. Di sini kita tidak bisa melakukan pendekatan yang sifatnya global," kata Sampurno.
Mengandung formalin
BPOM juga mengingatkan masyarakat agar mewaspadai mi basah, baik yang dijual di pasar-pasar tradisional maupun pasar modern skala besar. Sebab, hasil investigasi BPOM menunjukkan, 70 persen mi basah yang diteliti mengandung formalin.
"Formalin itu tidak untuk makanan, tetapi digunakan untuk keperluan industri. Formalin tidak boleh untuk makanan karena kalau terurai bisa menimbulkan bahan yang sangat toksis bagi kesehatan manusia," kata Sampurno.
Dari 700 sampel yang diambil di beberapa kota, seperti Bandar Lampung, Makassar, Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung, kandungan formalin juga ditemukan untuk mengawetkan tahu dan ikan. Namun, menurut Sampurno, mi basah yang mengandung formalin adalah fenomena yang paling serius. BPOM menemukan di supermarket besar di Indonesia juga menjual mi basah yang diawetkan dengan formalin. Setelah diuji kemudian dicuci, ternyata masih ada residu. Formalin bersenyawa dengan mi basah, sehingga setelah dicuci pun ternyata masih terdapat kandungan formalinnya. Atas temuan di supermarket besar tersebut, BPOM langsung menegur dan meminta agar segera dilakukan pengamanan dan melacak siapa yang memasok.
"Supermarket itu tidak mempunyai satu metode yang bisa mengidentifikasi apakah mi basah itu mengandung formalin atau tidak. Maksud saya, di sini kita tidak hanya mengatakan harus waspada terhadap makanan yang dijajakan di pasar-pasar tradisional, di pasar-pasar modern pun juga ada makanan yang mengandung formalin," tambahnya.
Oleh karena itu, harus ditempuh langkah-langkah strategis seperti harus ada regulasi tata niaga bahan kimia. Dulu, boraks dan rodhamin B sudah diatur oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Kini BPOM mengusulkan agar tata niaga formalin pun juga diatur.
"Tidak hanya importir saja, tetapi juga pendistribusiannya. Bahan-bahan seperti formalin seharusnya tidak dijual bersama dengan bahan-bahan kimia teknis," kata Sampurno. (lok)


Yahoo! for Good - Make a difference this year.

=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




YAHOO! GROUPS LINKS




<<attachment: miebasah1.jpg>>

Kirim email ke