(Taufiq Ismail) Indonesia adalah sorga
luarbiasa ramah bagi perokok Kalau klasi Maka negeri kita bagai maskapai
rokok, sorga langit ketujuh klasi Keranjang sampah nikotin ini luar
biasa besarnya Dari pinggir barat ke pinggir timur,
Jarak yang mesti
ditempuh melintasi 3 zona waktu
Yaitu 8 jam naik pesawat jet,
10 hari kalau naik kapal laut,
Satu tahun kalau naik kuda sumba,
Atau 5 tahun kalau saban hari naik kuda kepang Ponorogo Keranjang sampah ini luar
biasa besarnya Bukan saja sampah nikotin,
tapi juga dibuangkan ke dalamnya
Berjenis cairan, serbuk, berbagai aroma dan warna
Alkohol, heroin, kokain, sabu-sabu, ekstasi, dan marijuana
Berbagai racun dan residu,
erotisme dan vcd biru
Sebut saja semua variasi klasi
Mulut Indonesia menganga menerimanya Semua itu, karena gerbang di
halaman rumah kita terbuka luas,
Kita tergoda oleh materialisme dan disuap
kapitalisme
Fikiran sehat kita
kaku dan tangan kanan kiri terbelenggu
Dengan ramah dan sopan kiriman sampah itu diterima Di depan pintu bandara, karena
urgennya modal mancanegara,
Karena tak tahan
nikmatnya komisi dan upeti,
Dengan membungkuk-bungkuk kita berkata begini,
"Silakan masuk semua, silakan
Monggo, monggo mlebet, dipun sakecakaken
Sog asup sadayana, asup, asup
Ha lai ka talok,
bahe banalah angku, bahe banalah." Keranjang sampah ini luar
biasa kapasitasnya Pedagang-pedagang nikotin yang di
negeri asalnya Babak belur digebuki pengadilan
bermilyar dolar dendanya Ketahuan penipunya dan telah
membunuhi jutaan pengisapnya Diusir terbirit-birit
akhirnya berlarian ke dunia ketiga Dan dengan rasa rendah diri
luar biasa Kita sambut mereka bersama-sama "Monggo, monggo
den, linggih rumiyin Ngersakaken menopo den bagus Mpun, ngendiko mawon Aih aih si aden, kasep pisan Tos lami, sumping, di dieu,
Indonesia? Alaa, rancak bana oto angku ko Sabana rancak Baa caronyo kami,
supayo." Demikianlah dengan rasa hormat
yang lumayan berlebihan Para pedagang nikotin dari
negeri jauh di tepi langit sana Penyebar penyakit rokok dan pencabut
nyawa anak bangsanya Terlibat pengadilan dan tertimbun
bukti Di negeri sendiri telah diusiri
dan dimaki-maki Ke dunia ketiga mereka melarikan
diri Pabrik-pabrik mereka ditutup
di negeri sendiri Lalu didirikan di Dunia
Ketiga, termasuk negeri kita ini Di depan
hidung kita penyakit dipindah ke sini Dan untuk mereka kita hamparkan
merahnya permadani Lalu bangsa kita ditipu dengan
gemerlapannya advertensi Inilah nasib bangsa yang
miskin dan pemerintah yang lemah Semua bertumpu pada pemasukan
uang sebagai orientasi (2000, 2002) ================================================================= "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 =================================================================
SPONSORED LINKS
YAHOO! GROUPS LINKS
|