Betul Mas Ali, ini adalah tanda-tanda kiamat sudah dekat....
dimana semua orang yang berbuat dosa sudah tidak takut lagi, semua 
mereka lakukan secara terang2an dengan tujuan menjerumuskan orang 
lain agar mau mengikuti pola pikir dan tindakan mereka.
saya cuma mau mengajak kepada diri saya dan keluarga saya lingkungan 
saya yang sepaham dengan saya untuk memproteksi diri agar tidak 
terjerumus kedalam hal-hal yang "mereka" inginkan, hal ini lebih 
efektif melindungi kita dan keluarga dari pada terus menerus 
bergantung pada penguasa yang sepertinya moral mereka yang sudah 
dihinggapi firus-firus kotor sehingga tidak mampu lagi membela hak 
kaum mayoritas.
Lindungi Keluarga anda dengan meningkatkan iman dan taqwa

--------------------------------------------------------------------



--- In idakrisnashow@yahoogroups.com, Huda Dj <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Inilah akibat dari predikat negeri peng Import. tidak pernah 
percaya dan yakin dengan kekayaan dan kemampuan sendiri yang telah 
dimiliki. Coba liat apa sih negara kita yang katanya gemah ripah Loh 
Jinawi......semua kekayaan alam ada di negeri ini. Tapi kita lebih 
menyukai hal2 yang berbau Import. mulai dari Beras sampai ( maaf ) 
Permpuan ( PSK ) kita Import. semua maunya serba instant, akhirnya 
yang ada Korupsi masih meraja lela dimana-mana. Jangan2 ini tanda2 
kiamat yang semakin dekat......
> 
> Ali Maryadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  
> 
> ----- Original Message -----
> From: ferry
> To: Undisclosed-Recipient:;
> Sent: Monday, April 17, 2006 5:07 PM
> Subject: Fw: Playboydan Dunia yang Tercengang
> 
> 
> 
> Playboydan Dunia yang Tercengang
> 
> 
> 
>                                  
>                                                                     
                                           
> 12 April 
2006                                                                  
                                
> Playboy dan Dunia yang 
Tercengang                                                            
                  
>                                                                     
                                          
>                                                                     
                                            
> Sehari setelah Playboy Indonesia terbit, Sabtu (8/4) lalu Hugh 
Hefner, pendiri 'kerajaan' Playboy itu, berulang
> tahun ke-80. Bertelekan pada sofa berlapis bulu tebal, dikelilingi 
ratusan model yang hanya berbalut bikini,   
> sementara sampanye dan kaviar tak henti mengaliri tenggorokan, 
Hefner terlihat sangat bungah di mansion bergaya
> Gothiknya di Los Angeles, Amerika 
Serikat.                                                              
       
>                                                                     
                                     
>                                                                     
 
>                                                                     
 
> Tentu bukan karena seorang gadis pirang membantunya memotong kue 
dan menyuapinya sepotong demi sepotong.       
> Prosesi itu pasti terlalu lumrah, bahkan membosankan, di usianya 
yang menginjak delapan dekade. Ada hal lain   
> yang seharusnya membuat kakek berpiyama sutra itu bergirang 
hati.                                              
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                           
> Benar atau tidak, yang pasti pada ulang tahun ke-80 itu Hefner 
memperoleh 'kado istimewa', persembahan Erwin   
> Arnada dan kawan-kawan dari Indonesia. Hefner sangat layak 
bergembira. Revolusi seks yang dipeloporinya sejak  
> 1950-an, berhasil menaklukkan Indonesia, salah satu negeri Muslim 
terbesar di dunia.                           
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
> Bukankah kini Hefner, dalam usia yang secara logika telah di 
rembang petang, bisa menyatakan diri sukses       
> membuat gaya hidupnya menjadi universal, merambah hingga pojok-
pojok dunia yang tadinya dianggap paling musykil
> sekalipun? Siapa akan membantah, keberhasilan Playboy terbit di 
Indonesia -- meski dengan kemasan tak terlalu  
> vulgar -- merupakan sukses besar bagi imperium bisnis 
Playboy.                                                 
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
> ''Ini merupakan momen spesial, karena ultah ke-80,'' kata Hefner 
dalam sebuah wawancara televisi. Meski tak menyebut Indonesia, Hefner 
menambahkan, ''Saya tidak pernah merasa sebaik 
ini.''                               
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
> Wajar saja, karena mungkin 'Mr Playboy' merasa menemukan tempat 
untuk memulai eksperimen baru. Sebagaimana     
> dikutip AFP yang meliput pesta semalam suntuk itu, Hefner memang 
telah menggerakkan perubahan baru di          
> masyarakat Barat. Betapa permisivitas, keserbabolehan, telah 
dimulai ketika pemuda Hugh Hefner merancang       
> majalah pertamanya itu pada 1953. Setelah itu, revolusi seks pun 
bergulir tak tertahan, bahkan tidak terduga   
> oleh 
Hefner.                                                               
                                    
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
> ''Ada tiga penemuan besar dalam sejarah kemanusiaan,'' kata Hefner, 
suatu kali. ''Penemuan api, roda, dan ...  
> Playboy,'' katanya, setengah 
berkelakar.                                                           
            
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
> Di lain pihak, wajar pula jika dunia Islam -- bukan hanya 
Indonesia -- tercengang dengan lolosnya Playboy di   
> negeri ini. ''Negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia mulai 
mengedarkan Playboy, sebuah majalah porno asal  Amerika,'' bunyi 
teras berita harian Al Rayah, Qatar, pekan lalu. Judul yang 
dipampangnya pun bombastis,       
> ''Negeri Muslim Terbesar di Dunia Terbitkan Majalah 
Playboy.''                                                 
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
> Sementara, situs harian Arab Saudi, Al Watan, menulis dengan judul 
lain, ''Banyak Protes Atas Penerbitan       
> Playboy Indonesia''. Tetapi, intinya tetap bernada cemas. Lihat 
saja mereka menulis, ''Dikhawatirkan majalah   
> porno itu akan berkembang sebagaimana di negara asalnya, meski pada 
edisi pertama Indonesia itu tidak terdapat 
> gambar telanjang,'' tulis Al Watan. Kekhawatiran itu juga tecermin 
di harian Jordania, Al Ra'yu. ''Edisi       
> pertama itu memang tidak memuat gambar porno. Tetapi, semua tahu 
itu majalah porno. Langkah sengaja pada edisi 
> pertama itu tampak merupakan kecerdikan penerbitnya,'' tulis Al 
Ra'yu.                                         
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
> Kekhawatiran itu bahkan telah merebak ke negara tetangga, Malaysia. 
Hanya sehari setelah terbitnya Playboy di  
> Indonesia, pihak Bea dan Cukai negara itu memberlakukan pemeriksaan 
ketat terhadap para pendatang dari         
> Indonesia. Tidak hanya orang Indonesia, tetapi terutama warga 
Malaysia yang baru pulang dari Indonesia.        
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
> ''Kita tidak akan menoleransi siapa pun yang mencoba menyelundupkan 
Playboy Indonesia ke sini,'' kata Dirjen   
> Bea Cukai Malaysia (KDRM), Datuk Abdul Rahman Abdul Hamid. Abdul 
Rahman berjanji, pihaknya akan menerapkan     
> hukuman berat, berupa denda maksimum 20 ribu ringgit, dan atau 
hukuman maksimal tiga tahun untuk para          
> penyelundup Playboy atau barang berbau pornografi 
lainnya.                                                     
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
> Ia juga menyatakan, pemeriksaan ketat itu diberlakukan pada setiap 
pintu masuk menuju Malaysia, antara lain,   
> Bandara Internasional Kuala Lumpur, Bandara Bayan Lepas, Pulau 
Pinang, serta Bandara Sutan Ismail di Senai,    
> Johor. Bagi pendatang lewat laut, mereka akan diperiksa di 
Pelabuhan Malaka, Pelabuhan Stulang, Johor, serta   
> semua pelabuhan yang 
ada.                                                                  
                    
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
> Layakkah kekhawatiran itu? Di luar pemeriksaan ketat, praktisi 
media senior, Farid Gaban, menyepakati hal      
> tersebut. Farid, yang gigih mempertahankan sikapnya bahwa Playboy 
tidak hanya sebuah majalah, melainkan gaya   
> hidup, juga mempertanyakan keistimewaan yang diperoleh Playboy 
Indonesia untuk 'tampil lain'.                  
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
> ''Membeli franchise sebuah majalah asing, setahu saya, tidak semata 
membeli brand tapi juga serangkaian        
> standard operating procedure (SOP): tata cara beroperasi secara 
bisnis, dalam pemasaran, penyajian, bahkan     
> dalam keseluruhan corporate culture,'' tulis Farid dalam sebuah 
polemik di dunia maya. Hal itu, menurutnya,    
> berlaku sebagaimana McDonald's, Starbucks, atau National 
Geographics Indonesia.                                
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
> Jadi, menurut Farid, bagaimana Playboy Indonesia bisa demikian 
istimewa untuk keluar dari corporate culture    
> Playboy, seperti tecermin dari pesta ulang tahun Hefner 
tadi?                                                  
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
>                                                                     
                                            
> Atau, benar sebagaimana kekhawatiran banyak pihak. Playboy versi 
Indonesia saat ini sedang berselimut, sebelum 
> membuka jati diri pada saatnya 
kelak.                                                                
          
> 
> 
> 
> 
> The information transmitted is intended only for the person or the 
entity to which it is addressed and may contain confidential and/or 
privileged material. If you have received it by mistake please notify 
the sender by return e-mail and delete this message including any of 
its attachments from your system. Any use, review, reliance or 
dissemination of this message in whole or in part is strictly 
prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. The 
views expressed herein do not necessarily represent those of PT Astra 
International Tbk and should not be construed as the views, offers or 
acceptances of PT Astra International Tbk.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> 
> =================================================================
> "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
> It has silent message saying that I remember you when I wake up.
> Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti
> 
> Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA 
FM
> Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582.
> 
> =================================================================
> 
> 
> 
> 
>   SPONSORED LINKS 
>         Station 
>     
> ---------------------------------
>   YAHOO! GROUPS LINKS 
> 
>     
>     Visit your group "idakrisnashow" on the web.
>     
>     To unsubscribe from this group, send an email to:
>  [EMAIL PROTECTED]
>     
>     Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of 
Service. 
> 
>     
> ---------------------------------
>   
> 
> 
> 
>               
> ---------------------------------
> How low will we go? Check out Yahoo! Messenger's low  PC-to-Phone 
call rates.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>








------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Tired of hearing the same songs over and over?
Listen to Internet Radio! Skip songs. Click to listen to LAUNCHcast!
http://us.click.yahoo.com/.mKGzA/HARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti

Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM
Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582.

=================================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke