Memandang sejarah memandang :
Fotografer Prancis dari Henri Cartier-Bresson hingga Klavdij Sluban
yang akan diselenggarakan pada :
Hari / tanggal : Sabtu, 22 April 2006
Waktu / acara : pk.15.00 s/d selesai
dengan pembicara:
· Klavdij Sluban (fotografer)
· Firman Ichsan (fotografer)
· Rifky Effendy (kurator Galeri Cemara 6)
Moderator : Oscar Motuloh (kurator & direktur Galeri Foto Jurnalistik Antara)
Tempat : Galeri Nasional Indonesia
Jl. Medan Merdeka Timur No.14A, Jakarta Pusat
Ditempat yang sama berlangsung pameran foto "Aprés l'obscurité...habis gelap" karya Klavdij Sluban hingga 2 Mei 2006
Pameran ini mengingatkan kita pada beragam pandangan fotografer Prancis tentang Indonesia. Setelah Henri Cartier-Bresson, Klavdij Sluban menawarkan suatu pandangan tersendiri tentang Indonesia. Seorang diri, hanya berbekalkan sebuah kamera Leica, ia berjalan mencari momen-momen fotografis, tanpa paksaan dan tanpa tujuan yang direncanakan sebelumnya. Sambil larut dalam realita yang mengelilinginya, Sluban membiarkan dirinya diarahkan oleh emosi untuk menangkap momen-momen yang menyentuh. Foto-fotonya sama sekali bukan pengamatan sederhana yang hanya bertujuan untuk mencari obyektifitas, namun merupakan selintas pandangan pribadi yang melalui kualitas plastis mengajukan pertanyaan pada orang-orang yang melihatnya.
Klavdij Sluban, fotografer Prancis berasal dari Slovenia dan sekarang menetap di Paris mendalami studi tentang karya yang presisi dan harmonis. Laut Hitam, Kepulauan Karibia, Indonesia, negara-negara Balkan, Rusia, dapat terlihat dalam karyanya sebagai siklus pendalaman yang tanpa henti dalam hal pendekatan yang sabar terhadap realita-realita yang dihadapi. Dari tahun 1995 sampai 2005, Sluban memimpin sanggar reportase untuk para remaja di Pusat Rehabilitasi Remaja di Fleury-Mérogis (Essonne). Pada setiap akhir pelatihan, karya-karya mereka dipamerkan di penjara itu. Sejak tahun 1998, ia melanjutkan proyek ini, dan bekerja dengan cara serupa yakni dinamika dan saling berbagi dalam hal fotografi, dengan para napi muda di rumah tahanan di negara-negara bekas Uni Soviet. Sejak tahun 2000, ia mendirikan sebuah sanggar fotografi di Celje (Slovania) di satu-satunya rumah tahanan bagi para remaja di negara itu, begitu pula di Krusevac dan Valjevo (Serbia).
Yudhi Soerjoatmodjo, selaku kurator dari pameran ini, belajar fotografi pada tahun 1986 di Parsons School of Design di Paris, Prancis dan pada tahun 1990 di School of Photodocumenatry di Newport, Wales. Sejak tahun 1987 hingga sekarang ia berkecimpung dalam dunia fotografi, sebagai fotografer, penah menjabat sebagai redaktur foto, kurator pameran foto, dan penulis tentang fotografi. Pada tahun 2000 ia mendirikan Yayasan dan Galeri « i see » di Jakarta.
Acara ini terselenggara berkat dukungan Galeri Nasional Indonesia dan kerjasama dengan i see.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi :
Wayan Ardiyan Widi Admaja, public relations - HP. 0812 937 4044
Astri Onengan, media relations - Hp. 0815 9136090 - 08888 111316
Telpon : 314 5151 - 390 8585 - 390 8580
E-mail : [EMAIL PROTECTED]
Info lengkap kunjungi : www.ccfjakarta.or.id
[Non-text portions of this message have been removed]
=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti
Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM
Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582.
=================================================================
YAHOO! GROUPS LINKS
- Visit your group "idakrisnashow" on the web.
- To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
- Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.