SUARA PEMBARUAN DAILY 

  _____  


Dubai, Pasir, Air, dan Emas


Bicara soal jazirah Arab biasanya membawa angan pada kehidupan padang pasir
yang disiram terik matahari. Demikian juga bila bicara Dubai di Uni Emirat
Arab (UEA). 

Dubai dengan puluhan gedung pencakar langit [Pembaruan/Dwi Argo Santosa]Tak
salah memang soal gurun pasir dan terik matahari. Namun, kesan pertama itu
bisa saja luntur bila sudah berkeliling ke sejumlah tempat wisata di sana.
Kesan yang kemudian muncul adalah sebaliknya yakni air. Lho? 

Kota Dubai merupakan metropolitan yang sibuk kendati di bagian luar kota
merupakan kawasan yang jarang didiami dan berkarakter padang pasir. Populasi
Dubai sekitar 1,67 juta, dan diperkirakan akan tumbuh menjadi 3,5 juta pada
tahun 2010. Sebanyak 80 persen penduduk Dubai adalah warga keturunan asing
baik dari kawasan jazirah Arab, Asia, maupun Eropa. 

Dubai merupakan daerah subtropik, dan cuacanya kering. Hujan turun sangat
jarang. Biasanya pada musim dingin baru ada hujan yang kira-kira hanya lima
hari dalam setahun. Namun berkat polesan manusia, kondisi alam itu berubah.
Hampir di sepanjang jalan raya kota, terdapat hamparan taman. Bunga
warna-warni tumbuh di sejumlah tempat. Pun di sejumlah hotel dan apartemen. 

Otoritas Kota Dubai tampaknya tahu benar bagaimana menjual apa yang mereka
punya. Tentu saja dengan memolesnya di sana-sini sehingga tampilan yang
muncul kemudian bukanlah padang pasir semata. 

Mereka, misalnya, menggarap sejumlah resor pulau-pulau buatan antara lain
Palm Island di Jebel Ali, Jumeirah serta Deira. Sesuai namanya, gugusan
kepulauan artifisial itu berbentuk pohon palem bila dilihat dari ketinggian.
Selain itu terdapat pulau The World yakni gugusan kepulauan -lagi-lagi
buatan manusia- yang menyerupai peta dunia. 

Berbelanja emas, Dubailah tempatnyaAbras (kapal kayu berukuran kecil),
sebagai taksi air yang melayani mereka yang ingin menyeberang dari Deira ke
Bur Dubai atau sebaliknya. Kota seluas 4.114 kilometer persegi ini juga akan
mempunyai mal terbesar di dunia bernama Dubai Mall. Mereka juga punya Dubai
Marina, pangkalan kapal buatan manusia yang terluas di dunia dan Palm
Islands, pulau buatan terluas di dunia. 

Bicara soal air ada Dubai Creek, sungai yang membelah dua kawasan yakni
Deira dan Bur Dubai. Sungai sepanjang 14 km mempunyai delapan dermaga. Hanya
kapal kayu yang diperbolehkan masuk sungai ini untuk mempertahankan kesan
tradisional. 

Wisatawan bisa merasakan naik Abras (kapal kayu berukuran kecil), sebagai
taksi air yang melayani mereka yang ingin menyeberang dari Deira ke Bur
Dubai atau sebaliknya. Perjalanan memakan waktu sekitar 10 menit. 

Pada malam hari, kawasan Dubai Creek ini tak sepi. Sejumlah kapal kayu
berkabin tampak bersandar dengan hiasan lampu warna-warni. Kapal-kapal
tersebut memang disediakan untuk makan malam alias restoran terapung. Mereka
yang menggunakan kapal ini bisa menikmati pemandangan sepanjang sisi sungai
yang dihiasi berbagai landmark Dubai sambil makan malam. Seperti di atas
Creek Cruise misalnya, di bagian bawah adalah ruangan resto tertutup
sedangkan di bagian kabin terbuka. Rombongan yang memilih tidak ingin kena
angin malam atau antirokok memilih di bawah. Sedangkan mereka yang di kabin
makan disapu semilir angin malam. 

Wisatawan berfoto bersama para joki unta pacuanMakan malam di padang pasir
[Foto: Istimewa]Belanja 

Tawaran lain untuk wisatawan yang berkunjung ke Dubai adalah belanja. Konon
kalau ke Dubai jangan sampai melewatkan kesempatan untuk membeli emas. 

Pada akhir tahun ini agenda wisata di sana adalah Dubai Shopping Festival,
sebuah festival belanja dan hiburan paling akbar yang diselenggarakan setiap
tahun. Sehubungan dengan acara ini, maka Emirates sebagai sponsor utama dan
mitra resmi maskapai penerbangan acara ini, menawarkan sejumlah paket
menarik untuk pelancong. 

Paket yang berlaku dari tanggal 20 Desember 2006 hingga 2 Februari 2007 itu,
misalnya, memasang tarif menginap sebesar, US$ 66 per orang per malam dengan
kamar twin share. Harga tersebut sudah termasuk makan pagi, antar jemput
dari Bandara Internasional Dubai ke hotel dengan kendaraan pribadi serta
asisten yang akan melayani saat kedatangan. 

Kemudahan lain, pelanggan akan menerima diskon 10 persen untuk tarif kamar
hotel jika memesan dan membeli paket tersebut secara online. 

Dubai Shopping Festival yang pada awalnya diadakan sebagai ajang ritel itu
setelah beberapa tahun berubah menjadi sebuah produk wisata yang menarik. 

"Kami telah berhasil mengangkat profil festival ini di seluruh dunia melalui
kegiatan promosi secara global dan jumlah wisatawan kian meningkat setiap
tahunnya ke Dubai sebagai bukti bahwa paket bermutu ini sangat diminati,"
kata Emirates Executive Vice President Commercial Operations Worldwide,
Ghaith Al Ghaith, setengah berpromosi. 

Selain adanya penawaran belanja yang menarik dan berbagai tawaran kemudahan
lainnya, kegiatan ini juga menyajikan undian emas terbesar di dunia dan
undian mobil termewah di dunia. Semua serba "ter" (baca: paling) mengesankan
kehidupan para emir di negara-negara Arab yang bergelimang harta. 

Kehidupan gurun tentu saja tak akan terlewatkan. Selain museum dan kawasan
heritage kita bisa melihat kehidupan gurun pasir melalui acara tur ke gurun.
Paket khusus yang ditawarkan adalah makan malam di gurun sambil menikmati
tarian perut. Sebelum itu, perut kita telah dikocok saat bersafari naik
turun hamparan pasir yang membentuk bukit karena tiupan angin. 

Berbagai paket itu seolah ingin membawa wisatawan merasakan apa yang
dilakukan suku asli di sana, Bedouin. Mereka biasanya berkumpul di dalam
tenda. Saat makan dan minum kopi serta susu unta, di sekitar tenda dengan
api unggun, mereka membaca puisi-puisi atau menceritakan kembali cerita
rakyat. Cahaya dari api tadi merupakan pemandu bagi para pengembara yang
hilang di gurun. Dan sesuai tradisi, setiap orang dari para pengembara yang
tersesat itu akan diterima di dalam kumpulan orang Bedouin. [Pembaruan/Dwi
Argo Santosa] 

 



[Non-text portions of this message have been removed]


Kirim email ke