hehehe niatnya bagus kok ... coba kl orang indo bisa pake produknya sendiri 
semua kan indah sekali tuh .. kita gak harus terjajah terus ama produk asing ..
sayangnya kesadaran orang indo buat mandiri masih sangat rendah sich ..
kita lebih milih jadi budak orang asing dibanding mandiri ...
dulu mahatma gandhi pernah mengeluarkan konsep swadesi-nya (kemandirian dari 
produk luar). Apakah orang pemimpin2 dan masyarakat indo ada yg berani seperti 
itu ? atau seperti jepang yg selalu berprinsip nippo ichibang (jepang no satu) 
meskipun dulunya produk jepang kelas rendahan ...
saya sendiri pesimis ... kita kan bangsa yang selalu bermental terjajah

BR
Nando

Sudiono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                                  
maklumlah..., orang demo kan cuma pake mulut...,
 bukan pake otak....!!
 
 ----- Original Message ----- 
 From: "Tuyuli Australi" <[EMAIL PROTECTED]>
 To: <idakrisnashow@yahoogroups.com>
 Sent: Tue, 28 Nov 06 18:47
 Subject: Re: Ida Arimurti FW : "Boykot Produk AS", Ternyata Cuma Bacot Doang
 
 > Nggak usah susah-susah...Celana dalam yang dipake para
 > peserta unjuk rasa itu,bahan textile-nya memang buatan
 > Indonesia tapi mesin-mesin textilenya buatan mana kalo
 > bukan AMERIKA??? Karet kolor-pun ide buatannya dari
 > mana kalo bukan dari negeri luar sana? Mau yang
 > alami??? Para peserta unjuk rasa KUDU pake sarung
 > batik buatan mbok-mbok di Jawa tanpa celana dalam dan
 > bertelanjang dada,kalopun haus minum aje air sumur
 > atau ledeng!!! Lapar makan nasi yang berasnya dari
 > Indonesia bukan import dari Vietnam yang menggunakan
 > kapal angkut buatan Amerika. Biar nyaho!!!
 > (Gondok,nggak,seh???)
 >
 > --- Mangasa Aritonang <[EMAIL PROTECTED]>
 > wrote:
 >
 >> Bukankan Danone itu produk prancis, NOKIA itu
 >> Finland? Apakah dalam daftar itu semua produk amrik?
 >> perlu dipertanyakan deh....
 >>
 >> Jonny Herbart <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 >> From: Rinaldi Maskinantan
 >> Sent: 19 Nopember 2006 19:44
 >> Subject: < NE'URIM > "Boykot Produk AS", Ternyata
 >> Cuma Bacot Doang
 >>
 >> "Boykot Produk AS", Ternyata Cuma Bacot Doang
 >> Sejak hebohnya invasi AS ke Irak 2003 lalu,
 >> demonstran Muslim
 >> seringkali mengusung isu "boykot produk AS" dalam
 >> setiap aksi unjuk
 >> rasa menentang Amerika. Produk AS yang sering
 >> menjadi sasaran adalah
 >> restoran fastfood Mc Donalds, berbagai merk rokok,
 >> busana, aneka merk
 >> kosmetik, pembalut wanita, dan sebagainya.
 >> Berkali-kali isu tersebut
 >> diusung dengan semangat "idealisme", bertahun-tahun
 >> sudah tidak
 >> menunjukkan gejala signifikan penurunan minat
 >> masyarakat terhadap
 >> berbagai produk AS. Padahal, lebih dari 80%
 >> masyarakat Indonesia
 >> mengaku Muslim. Ada dua kemungkinan; pertama,
 >> kurangnya sosialisasi
 >> seruan tersebut ke masyarakat luas, sehingga banyak
 >> masyarakat Muslim
 >> tidak mendengarnya. Kedua, mereka mendengar, namun
 >> tidak menggubris.
 >>
 >> Minggu siang, 19 November 2006, saya mengikuti aksi
 >> berbagai ormas
 >> Islam se-DKI berunjuk rasa menentang kedatangan Bush
 >> di Bundaran HI,
 >> yang dilanjutkan dengan aksi long march menuju
 >> Istana Merdeka.
 >> Seperti biasa, seruan boykot produk AS-Yahudi itu
 >> ada. Salah seorang
 >> peserta demo, membagi-bagikan selebaran yang berisi
 >> daftar produk AS-
 >> Yahudi yang harus diboykot. Tertulis di situ
 >> sejumlah merk, antara
 >> lain; Laurier, Johnson & Johnson, Danone, Coca-cola,
 >> Sara Lee, Nokia,
 >> L'oreal, Revlon, Nestle, Huggies, dan sebagainya.
 >>
 >> Tulisan sekedar tulisan, seruan sekedar seruan. Di
 >> tengah teriknya
 >> panas matahari Jakarta, dan kerasnya loud speaker
 >> berisi orasi-orasi
 >> provokatif menentang AS, dengan entengnya peserta
 >> demo menenggak
 >> Aqua, yang antara lain produk Danone. Tidak hanya
 >> satu-dua orang,
 >> melainkan banyak. Bahkan Fadholi Munir ketua FBR,
 >> seusai memberikan
 >> orasinya di depan Istana Merdeka, langsung menenggak
 >> Mizone, yang
 >> juga produksi Danone. Itu baru satu produk, belum
 >> lagi jika ada
 >> sukarelawan yang mau merazia kantong-kantong mereka,
 >> bisa dipastikan
 >> tidak sedikit pengguna ponsel merk Nokia, merk yang
 >> juga masuk dalam
 >> daftar boykot mereka. Itu baru yang mudah terlihat,
 >> belum yang tidak
 >> kelihatan. Coba, singkap saja celana dalam
 >> wanitanya, bukan mustahil
 >> jika ada yang lagi "M" akan kedapatan memakai
 >> pembalut
 >> merk "Laurier". Bukankah merk-merk tersebut adalah
 >> merk-merk yang
 >> familier di kehidupan sehari-hari kita?
 >>
 >> Iseng punya iseng, saya mendekati seseorang yang
 >> membawa pamflet
 >> berisi propaganda boykot produk AS-Yahudi, dan
 >> menanyakan kenapa
 >> masih saja banyak peserta demo yang minum Aqua,
 >> padahal
 >> katanya "boykot produk AS-Yahudi"? Dia kaget tidak
 >> menyangka dapat
 >> pertanyaan itu, kemudian terdiam sejenak (mungkin
 >> mikir jawabannya),
 >> dan membuat jawaban singkat, namun tidak padat dan
 >> tidak jelas, serta
 >> sedikit emosional; "kamu tanya saja sama yang
 >> minum!". Saya langsung
 >> membaca kondisi psikologisnya yang terpojok, dan
 >> mempertegas
 >> pertanyaan saya: "jika umat Muslim menyerukan boykot
 >> produk AS-
 >> Yahudi, kenapa kok masih banyak saja yang
 >> mengkonsumsi Aqua yang nota
 >> bene produk Danone, bahkan Fadholi Munir sekali
 >> pun"? Dengan nada
 >> meninggi, dia mengulangi jawabannya, "kamu tanya
 >> saja sama yang
 >> minum!". Saya tahu diri, daripada darah saya
 >> langsung dihalalkan di
 >> tempat itu, saya ngalah mundur.
 >>
 >> Kemudian saya sengaja menemui seorang peserta yang
 >> ketahuan sedang
 >> membeli sebotol Aqua, dan menanyakan hal yang sama.
 >> Peserta ini agak
 >> ramah, namun tidak mampu berpikir logis. Jawaban
 >> dia: "saya tidak
 >> minum produknya kok, saya minum airnya". Saya jawab:
 >> "tapi pada
 >> prinsipnya, bapak membeli kan"? Jawab dia: "ini
 >> bukan saya yang beli,
 >> tapi teman saya" (memang benar temannya yang
 >> membeli, dia kebetulan
 >> hanya ditawarkan). Saya langsung mundur mendengar
 >> jawaban absurd itu,
 >> dan tertawa dalam hati. Tidak ada gunanya berdebat
 >> dengan orang yang
 >> tidak mampu berfikir logis dan hanya berupaya
 >> mencari-cari pembenaran.
 >>
 >> Mustahil peserta demo yang minum produk Danone tidak
 >> tahu itu
 >> termasuk produk yang "diharamkan". Jika pun mereka
 >> benar-benar tidak
 >> tahu, maka sosialisasi isu boykot produk AS-Yahudi
 >> dan daftar produk-
 >> produknya benar-benar tidak efektif. Ratusan pamflet
 >> dan flyer yang
 >> dicetak tidak ada gunanya, hanya buang-buang uang.
 >> Padahal isu boykot
 >> itu bukan baru kemaren dicetuskan, tapi hampir di
 >> tiap demonstrasi
 >> menentang kebijakan AS-Israel. Jangankan berharap
 >> seluruh Muslim
 >> Indonesia (bahkan dunia) memboykot produk tersebut
 >> (dengan tujuan
 >> menghambat keuntungan yang diperoleh pihak barat
 >> dari berjualan
 >> produk-produk tersebut), lha peserta demonstrasi
 >> saja tidak
 >> menggubrisnya. Itu baru satu produk, belum
 >> produk-produk lainnya.
 >> Maka, seruan boykot produk AS-Yahudi menjadi sekedar
 >> ekspresi
 >> emosional, tidak ada langkah kongkretnya. []
 >>
 >> Sabbe Satta Bhavantu Sukitatta..
 >> .
 >>
 >>
 >>
 >>
 >>
 >>
 >>
 >> ---------------------------------
 >> Sponsored Link
 >>
 >> Want a degree but can't afford to quit? Online
 >> degrees from top schools - in as fast as 1 year
 >>
 >> [Non-text portions of this message have been
 >> removed]
 >>
 >>
 >>
 >
 >
 > Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com
 >
 >
 > =================================================================
 > "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
 > It has silent message saying that I remember you when I wake up.
 > Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti
 >
 > Jangan lupa simak IDA ARIMURTI&FRIENDS SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM
 > Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582.
 >
 > =================================================================
 >
 > Yahoo! Groups Links
 >
 >
 >
 
 
     
                       

 
---------------------------------
Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke