Yang pantang kamu ungkapkan
Suka atau tidak, pria telah terlanjur dianggap kurang sensitif dibandingkan wanita. Bagi pria, terkadang ucapan yang keluar adalah ungkapan kejujurannya. Tapi, acap kejujuran ini berdampak buruk bagi kencannya, atau membuat pasangannya kecewa, dan berlari meninggalkannya. Duh! Karena itu, menjadi pria yang disukai wanita, adalah mempelajari bagaimana mengatakan sesuatu di saat yang tepat. Berbohong putih, untuk mengatakan kebohongan yang menyelamatkan hubungan, barangkali harus dilakukan. Dan, beberapa hal yang memang pantang untuk Anda katakan adalah: Kamu seperti ibumu, ya? Jangan pernah katakan itu! Iya, betul bahwa ibunya anggun, cantik, terpelajar, dan masih sintal. Tapi percayalah, nyaris tak ada seorang wanita pun yang suka dikatakan mirip ibunya, kecuali tentu dalam hal memasak, itu pun jika situasinya mendukung. Mengatakan dia mirip ibunya bagi dia sama dengan mengatakan kulit wajahnya sudah sekeriput atau sekendor ibunya. Ini akan sangat menyakitkan. Jadi, jika itu sudah terkatakan, segera ganti arah pembicaraan! Besok aku ingat, deh. Jangan katakan itu jika Anda lupa pada janji yang telah Anda ucapkan. Atau, Anda lupa pada ulang tahunnya. Bagi sebagian lelaki mungkin dilupakan ulang tahun bukan masalah. Tapi bagi wanita, tidak akan dapat dia terima, apalagi jika saat dia bertanya, Anda dengan santai mengatakan, "Tahun depan juga kamu ulang tahun lagi, kan? Aku janji, pasti ingat deh?" Bakalan celaka 17,7! Lalu bagaimana? Cara terbaik adalah minta maaf, bersujud sempurna di depannya. Ya, tidak harus sedrastis itu, cukup katakan alasan yang masuk akal, dan ajak dia berdamai dengan mengatakan hal-hal yang membuatnya senang. Dan, jangan lupa, segera ganti hal itu dengan kejutan di esok hari ya? Meski terlambat, dia akan tetap senang, kok. Kok tampak gemuk, ya? Aduh, jangan sampai ini Anda ucapkan. Mungkin benar, berat tubuhnya bertambah, dan kemeja atau blousnya jadi tampak kekecilan. Tapi, jangan katakan itu, sungguh! Membicarakan berat badannya, juga usia, dalam beberapa percakapan awal hubungan, akan merusak suasana. Jika pun Anda tidak merasa nyaman dengan kondisi tubuhnya yang tampak mengenakan baju kekecilan, ubahlah cara mengungkapkannya. Misalnya begini, "Non, kamu tampak seksi banget, deh. Aku nggak mau semua lelaki memandangi kamu karena keseksianmu itu." Nah, meski maksudnya sama, terasa berbeda kan? Seandainya, jika saja.... Jangan pernah mengucapkan kalimat dengan awalan itu. Jika hal itu Anda ucapkan, akan membuat dia merasa bukan hadir di saat yang ideal bagi Anda. Ia akan merasa selalu terbandingkan, dan dikecilkan. Mungkin maksud Anda bukan semacam itu, tapi kata-kata di atas punya sugesti yang demikian. Misal, di sebuah pesta, Anda melihat pasangan yang sangat cocok, dan berkata padanya, "Seandainya aku sekaya lelaki itu, tentu aku akan...." Wah, bisa perang dunia deh. Jadi, jangan pernah katakan hal itu ya? Jangan ceritakan si mantan. Mungkin pacar Anda sekarang sabar dan baik hati, mau melupakan semua masa lalu Anda. Tapi, jangan pernah cerita tentang si mantan, kecuali dia sungguh-sungguh menanyakannya. Apalagi Anda bercerita ciuman pertama Anda dengan dia, kenal pertama, atau hubungan seksual pertama, duh, akan ada perpisahan. Kubur masa lalu Anda, dan lupakan! Jalani hidup bersama dia, dan simpan dalam hati, apa pun yang ingin Anda katakan tentang si mantan. Oke? [Non-text portions of this message have been removed]