KENALI TANDA-TANDA KEGUGURAN

Risiko keguguran dapat diperkecil dengan mengetahui gejala awalnya. 


Keguguran (abortus) adalah "hantu" menakutkan bagi ibu yang memang
mengharapkan kehamilannya. Berdoa pada Yang Maha Kuasa sudah seharusnya
dilakukan untuk menjauhi kejadian yang tidak diinginkan ini. Tapi itu saja
belum cukup. Ibu hamil pun mesti memiliki pengetahuan mengenai tanda-tanda
dan penyebab keguguran sehingga dapat melakukan antisipasi dan tindakan
penyelamatan sebelum keguguran terjadi. 

GEJALA DINI 

Ada beberapa tanda yang bisa dijadikan peringatan dini keguguran, setidaknya
dengan begitu ibu bisa lebih waspada. Gejala-gejala tersebut adalah: 

* Tidak enak badan; merasa lemas atau tidak fit seperti hari-hari sebelumnya


* Perut tidak nyaman, kepala pusing, atau terasa limbung 

* Mimisan. 

Jika ibu mengalami gejala tadi, beberapa tindakan ini bisa membantu
mengatasinya: 

- Minum air putih, setelah itu bisa diteruskan dengan minum minuman segar
lain, seperti jus. 

- Makan makanan bergizi. Jika tidak bisa (karena mual), makanlah buah-buahan
segar, biskuit, atau minum susu. 

- Hentikan semua aktivitas. 

- Lakukan relaksasi (atur napas dan tenangkan pikiran). Kuatkan keyakinan
bahwa ibu dapat melalui kondisi ini dengan baik. Berdoalah dan pikirkan
hal-hal yang menyenangkan yang akan dilakukan dengan si jabang bayi saat ia
lahir nanti. 

Jika semua ini tidak membuat kondisi ibu membaik, segera hubungi dokter.
Jika Anda diminta datang kontrol, sempatkan diri untuk itu. Saat
pemeriksaan, ceritakan apa yang terjadi. Sebaiknya ibu tidak melewatkan satu
gejala pun karena anamnesis (mencari keterangan dari pasien) sangat
memengaruhi diagnosis. Akan baik bila ibu memiliki buku catatan kejadian dan
pengalaman selama kehamilan.

GEJALA UMUM 

Ada juga gejala umum keguguran yang memerlukan penanganan medis segera,
yaitu: 

1. Ibu hamil kehilangan tanda-tanda kehamilan, seperti tegangnya payudara
disertai pusing dan tubuh terasa loyo. 

2. Nyeri di bagian tengah perut yang bertambah parah dan berlanjut lebih
dari sehari. 

3. Mengalami kontraksi berlebihan. Cirinya perut mulas dan tegang yang
teramat sangat. 

4. Perdarahan yang cukup banyak, seperti saat menstruasi atau dalam satu jam
bisa menghabiskan lebih dari dua pembalut. Namun waspadai juga keluarnya
bercak-bercak darah yang berlanjut terus-menerus (selama lebih dari tiga
hari).

5. Ibu mengeluarkan gumpalan berwarna merah muda atau keabuan-abuan dari
vagina. Ini bisa diartikan keguguran telah dimulai. Jika ini terjadi di
rumah, simpan gumpalan tersebut untuk diperlihatkan kepada dokter. Bukti ini
sangat membantu dalam penegakkan diagnosis; apakah ibu hamil hanya mengalami
ancaman keguguran atau memang sudah mengalami keguguran. Bila memang sudah
jadi, apakah janin sudah keluar sebagian atau sudah lengkap, dan apakah
membutuhkan prosedur D&C (Dilation dan Curetage).

6. Punya riwayat keguguran dan saat hamil sekarang mengalami perdarahan atau
kejang, atau kedua-duanya. 

Bila ibu hamil merasakan satu atau lebih gejala di atas, segeralah datang ke
rumah sakit untuk memperoleh perawatan yang semestinya.

TIGA JENIS ABORTUS 

Apakah ibu hamil yang mengalami gejala-gejala tadi pasti akan kehilangan
calon bayinya? Belum tentu. Perdarahan yang dialami ibu hamil, umpamanya,
bisa bukan merupakan tanda keguguran tapi hal lain, seperti letak plasenta
yang tidak benar atau karena ibu hamil mengalami trauma.

Abortus sendiri pun digolongkan menjadi tiga; abortus yang mengancam,
abortus spontan, serta abortus lanjut. 

* Abortus mengancam 

Biasanya terjadi di antara kehamilan timester pertama dan kedua awal.
Tanda-tandanya; ibu mengalami kontraksi, perdarahan, dan bisa disertai
keluarnya cairan. Janin bisa diselamatkan jika masih dalam kondisi baik dan
ostium (lubang rahim) belum terbuka. Sebaliknya jika lubang rahim sudah
terbuka, dokter tidak bisa berbuat banyak. Kemungkinan yang terjadi adalah
abortus spontan.

* Abortus spontan 

Yakni keluarnya janin dari dalam rahim sebelum dapat hidup mandiri. Biasanya
terjadi di kehamilan trimester pertama atau bahkan sebelum seorang wanita
menyadari bahwa dirinya hamil. Dengan kata lain, abortus spontan bisa
terjadi tanpa diketahui karena gejalanya mirip haid hanya lebih berat dan
lebih terasa tegang. Maka itu waspadai bila ibu mengalami keluarnya
bercak-bercak darah yang terus menerus, perdarahan disertai nyeri di bagian
tengah perut dan kadang-kadang disertai sakit pinggang serta terdapat bekuan
darah.

Penyebab abortus jenis ini adalah kelainan embrio, janin atau plasenta
kekurangan hormon, penyakit infeksi yang diderita ibu seperti gondong, cacar
air dan campak atau juga reaksi auto-immune dimana sel-sel kekebalan ibu
menyerang janin. 

* Abortus lanjut 

Keluarnya hasil konsepsi yang disebabkan kelainan plasenta dan serviks atau
ibu hamil terpapar bahan beracun seperti asap rokok, alkohol dan bahan
kimia. Tanda-tandanya sama dengan abortus spontan. 

JENIS KEGUGURAN

Istilah keguguran sendiri dibedakan berdasarkan waktu kejadiannya. Disebut
keguguran dini jika terjadi sebelum minggu ke-12 kehamilan dan keguguran
lambat jika terjadi setelah minggu ke-12. Pembagian lain adalah keguguran
penuh dan tidak penuh. Disebut keguguran penuh apabila jaringan janin dan
plasenta keluar seluruhnya dari rahim pada saat keguguran. Disebut keguguran
tidak penuh jika sebagian jaringan fetus tertinggal dalam rahim.

SIAPA YANG PALING BERISIKO KEGUGURAN?

Risiko keguguran lebih banyak dialami ibu-ibu dengan kondisi: 

1. Ketika mengandung berusia lebih dari 33 tahun atau suami berusia lebih
dari 53 tahun. 

2. Pernah mengalami keguguran lebih dari 3 kali. 

3. Pernah melahirkan bayi meninggal atau bayi cacat. 

4. Punya keluarga dengan riwayat keguguran.

Gazali solahuddin

Konsultan ahli: dr. Bambang Fadjar Nurtjahyono,SpOG, dari RS Internasional
Bintaro, Banten

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke