Iya salah tulis, yang bener sabodo teuing (arti dalam bahasa gaul: bodo amat). Jalan protokol disuruh bayar itu niru singapura dan beberapa kota besar di dunia. Tujuannya sih jelas, untuk mengurangi kepadatan jalur protokol. Yang jadi masalah, jalan alternatif di Jakarta kurang memadai, dan transportasi umumnya sangat-sangat buruk. Belum lagi masalah motor yang (hampir) ga punya tata krama berkendara. Seharusnya yang dipikirkan itu masalah-masalah pokoknya dulu, sebelum membuat keputusan yang kontroversial. Kelihatannya sih bang Yos ini kejar setoran, kan sudah mau pensiun dari jabatan gubernur. Yang pasti, dia punya keinginan meninggalkan "jejak" sebelum pensiun dan (mungkin lho) sabetan proyek. Jadi gubernur yang baru nanti cuman tinggal mikirin operasionalnya saja. Hal ini sama seperti waktu gubernur soerjadi soedirja naik pentas. Kebetulan waktu itu tim kerja di kantor saya mengadakan presentasi mengenai monas, beliau kusut karena gubernur sebelumnya (wiyogo) meninggalkan jejak yang kurang baik. Sampai-sampai pak Dirja ini bilang: repot ngurusin tetek bengek, gubernur lama dapet (maaf) tetek-nya, dan saya dapet bengek-nya. Jadi gubernur yang baru nanti pasti bakal mengalami hal serupa.
Salam RY _____ From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of widhy prasetyo Sent: 04 Desember 2006 9:41 To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: Re: Ida Arimurti Kado Tahun Baru Warga Jakarta: Lewat Jalan Sudirman Bayar! mbak Ida, AMBISI, AMBISI, AMBISI saya cuma rakyat biasa (tdk luar biasa),boleh kan keluarin uneg2 ttg kota jkt.Setau saya thn 2007 awal, gubernur DKI (Mr.Sutiyoso) masuk masa pensiun. Trus kayanya segala kebijakan yang beliau ambil akhir2 ini SANGAT AMBISI seolah olah keluhan masyarakat SAK BODO TEING (maaf klo salah tulis dan salah persepsi).Spt rencana pembuatan proyek monorail, busway koridor I s/d" tak berhingga"(???), masalah pendanaan dsb dsb (itu bukan urusan saya), eeeee yang terakhir macem2 lagi, semua kendaraan roda 4 harus bayar jika masuk jln jend sudirman, wah..........kebijakan GILA BETUL........., mo nya apa bubernur itu, dng hidup yang susah spt skrng ini di + lagi kesusasahan warga jkt ini. Tolong dipikir utk kebijakan itu, trus bgm dng DPRD nya PROV DKI JAYA (KOK TDK ADA SUARANYA, TOLONG DONK BP2 di DPRD nya). apakah mo nya beliau semua jln protokol di jkt hrus bayar?????????????????????????? Mari para anggota milis IKS ini kita omong2 / sumbang saran masalah ini dan mrpkan t jawb kita bersama. TK mbak ida Ida arimurti <[EMAIL PROTECTED] <mailto:arimurti%40cbn.net.id> net.id> wrote: Kado Tahun Baru Warga Jakarta: Lewat Jalan Sudirman Bayar! Nurul Hidayati - detikcom Jakarta - Gubernur Sutiyoso sudah punya 'kado' Tahun Baru 2007 untuk warga Jakarta. Kado itu berupa penghapusan 3 in 1 dan menggantinya dengan electronic road pricing (ERP) atau tarif jalan eletronik. Dengan sistem ini, pengguna kendaraan pribadi yang lewat jalur yang selama ini dikenai 3 in 1 mesti merogoh sakunya untuk membayar, mirip seperti lewat jalan tol. "ERP itu paling fair dan cocok untuk kita kembangkan," ujar Sutiyoso, Kamis 23 November 2006. Sutiyoso yang mengakhiri masa tugasnya tahun 2007 ini bakal menerapkan ERP karena 3 in 1 dianggap tidak efektif. Sanksi bagi pengguna jalan yang melanggar, dinilainya, sangat lemah. Kebijakan ERP diberlakukan dengan menerapkan biaya bagi kendaraan pribadi yang melewati jalan tertentu pada jam-jam sibuk. Jika ERP diterapkan pada jalur 3 in 1, maka kebijakan berbayar ini berlaku untuk pengguna Jalan Sisingamangaraja- Jalan Sudirman-Jalan MH Thamrin-Kota, kawasan gemuk Ibukota. Ada kemungkinan ERP akan diberlakukan sebelum tahun 2007. Untuk itu, Sutiyoso dalam waktu dekat akan mengadakan rapat dengan Ditlantas Polda Metro Jaya, Dewan Transportasi Kota dan LSM. Sudah bisa ditebak, pergantian kebijakan ini akan menimbulkan pro dan kontra sebagaimana ketika 3 in 1 pertama kali diberlakukan beberapa tahun silam. Konsep yang belum jelas juga menimbulkan pertanyaan warga Jakarta. "Kalaupun sistem 3 in 1 diganti menjadi sistem bayar, apakah tidak menambah kemacetan sebelum kita masuk ke loket pembayaran jika seperti di jalan tol?" tanya pembaca detikcom, David Frans. [Non-text portions of this message have been removed] --------------------------------- Cheap Talk? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]