Presiden Rindukan Kembalinya Kehormatan Bangsa
JAKARTA, KOMPAS--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan kerinduan akan kembalinya kehormatan bangsa Indonesia di mata dunia internasional. Untuk itu Presiden mengajak seluruh rakyat bersatu dan bekerja keras bersama untuk mewujudkan kehormatan itu sejak sekarang sebagai wujud nasionalisme dan patriotisme di zaman modern. Kerinduan yang disertai ajakan untuk mewujudkan kerinduan tersebut disampaikan Presiden di akhir sambutan Hari Ulang Tahun ketujuh Dharma Wanita Persatuan di Sasana Langen Budaya, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (7/12). Ajakan Presiden ditujukan kepada seluruh rakyat dan komponen bangsa. "Mari kita bersatu dan bekerja keras untuk membuat bangsa kita lebih terhormat," ujarnya mengajak. Untuk meraih kembali kehormatan bangsa itu, Presiden menyebut 10 prasyarat yang memang masih menjadi impian ketimbang kenyataan di Indonesia. Sepuluh prasarat itu adalah pertama, membuat rakyat memiliki taraf hidup yang layak dan bebas dari kemiskinan ekstrem. Kedua, mempertahankan keamanan, ketertiban, menghindarkan kejahatan dan konflik. Ketiga, menjadi negara demokratis dimana kebebasan tumbuh berkembang berdampingan dengan ketaatan pada pranata sosial dan hukum. Keempat, ekonomi nasional dan ekonomi di daerah tumbuh dan membaik bersama-sama sehingga tidak terjadi ketimpangan menyolok. "Dalam konteks pembangunan ekonomi ini, kita tidak ingin terjerat dalam beban utang yang tinggi," ujarnya. Pemerintahan yang baik Kelima, sebuah bangsa menjadi terhormat jika memiliki pemerintahan yang baik, tanggap terhadap persoalan rakyat, terbuka, dan terbebas dari korupsi dan penyimpangan baik di tingkat pusat maupun di daerah. Keenam, memiliki lingkungan yang baik dan terkelola dengan baik pula. "Kalau kita masiht erus mengekspor asap, dunia akan menyimpulkan bahwa Indonesia tidak pandai memelihara lingkungan," ujarnya. Ketujuh, pendidikan bagus di seluruh wilayah Indonesia dengan penguasaan ilmu dan tekonologi yang baik. Kedelapan, peningkatan pelayanan dan kualitas kesehatan. Kesembilan, prestasi olahraga yang bagus. "Malu kita, dari 10 negara Asean, kita di urutan kelima. Padahal kita berpenduduk terbanyak. Harapan kita menjadi urutan ketiga dan kemudian nomor satu," ujarnya. Kesepuluh, berperan dan tidak apatis di dunia internasional sesuai tuntutan konstitusi. "Sepuluh hal itu lah yang membuat bangsa kita lebih terhormat," ujarnya. Dari sepuluh hal itu, hanya satu hal yang dipenuhi Indonesia untuk menjadi bangsa terhormat yaitu berperan di dunia internasional salah satunya dengan aktifnya kunjungan ke luar negeri. Meskipun untuk itu, sering kali keinginan Indonesia berperan kurang didengar karena problem kehormatan yang belum kembali itu. (INU) [Non-text portions of this message have been removed]