Banyak Pelajar Dihinggapi Stress Sejak Dini Akibat Tekanan Dari Orang Tua Serta Pembimbingnya.
Oleh : Daniel J. Denoon (WebMD Medical News) Tekanan yang berbentuk harapan berlebih maupun bentuk-bentuk penekanan lainnya, me-rupakan hal yang sering menyebabkan para pelajar menderita stress pada masa mereka sekolah Hal tersebut, mereka alami sejak duduk di bangku sekolah, seperti halnya pada saat mereka memasuki Taman Bermain. Menyertakan mereka dalam suatu pertandingan, memicu mereka agar menjadi yang terbaik serta menuntut mereka agar memiliki hubungan sosial serta pribadi yang baik, merupakan sesuatu yang dapat menyebabkan mereka mengalami stress. Selama pengalamannya 31 tahun mengajar, Richard L. Hall, Phd, belum pernah melihat suatu keadaan yang lebih menimbulkan stress dari pada saat-saat tersebut. Hall adalah wakil kepala sekolah Lovett Atlanta' School yang memiliki 1,500 siswa, dari sejak yang masih duduk di taman bermain hingga yang telah mencapai sekolah menengah. "Memang terlalu berlebihan" ungkap Hall. " Para siswa umumnya dibuat berada di dalam kancah perasaan bahwa bagaimanapun juga keadaan mereka, mereka tetap harus men-jalaninya. Mereka sering merasakan seolah-olah mereka berada sendirian tanpa adanya dukungan, yang walaupun terasa berat untuk mereka jalani, mereka tetap harus menjalani serta menyelesaikan-nya dengan baik. Semua ini tanpa sadar membuat mereka stress". Stress and Distress Stress sendiri, sebenarnya bukanlah merupakan sesuatu yang tidak baik, ungkap seorang akhli psikologi anak Brenda Bryant, Phd, profesor bidang Human Development dari Universitas California. "Karena, tanpa stress Anda tidak akan benar-benar hidup" ungkapnya. "Tantangan akan membuat Anda mengetahui sesuatu yang baru dan membuat otak Anda tetap berfungsi". Didalam setiap teori mengenai belajar, dikatakan bahwa stress merupakan sesuatu yang pasti harus ada. .Akan tetapi, jika stress yang terjadi tersebut sampai menghambat perkembangan-nya, maka masalahpun akan mulai muncul. Karena itu, seorang anak yang banyak mengalami stress akan mengalami hambatan" Sehinga, seorang tua harus mengambil jalan yang terbaik untuk ditempuhnya, seperti halnya dengan membimbing setiap anak sesuai batas umurnya. "Kita tidak perlu memaksa seorang anak mencapai prestasi tertentu" ungkap Karen Debord, Phd, spesialis bidang pengembangan anak di North Carolina Cooperative Extension Service." Membentuk motivasi pribadi di dalam diri seorang anak merupakan sesuatu yang paling utama untuk dilakukan, dari pada memberikan uang senilai tertentu untuk keberhasilannya. Katakanlah kepada mereka bahwa kita sangat bangga dengan setiap keberhasilan yang telah mereka capai serta "Bukankah kamu juga senang dengan keberhasilan yang telah kau capai ?'". Karena, jika mereka melakukannya hanya demi hadiah yang akan mereka terima saja, maka kita telah mendidik mereka tidak baik karena menjadikan mereka orang yang selalu bekerja demi uang dan cenderung mengeluhkan pekerjaannya. Hall selanjutnya mengatakan bahwa adalah tidak benar bagi seorang tua untuk menginginkan anaknya mencapai prestasi yang berada diluar kemampuannya. "Orang tua, umumnya bangga dengan keberhasilan yang telah dicapai oleh anaknya, serta tidak menginginkan anaknya sampai mengalami kegagalan" ungkapnya. "Kita sebagai pihak sekolah maupun orang tua harus selalu menyadari bahwa kesempurnaan bukanlah merupakan sesuatu yang harus dicapai, karena hal tersebut bukanlah merupakan sesuatu yang dapat dicapai melalui yang kita usahakan. Jika seorang anak menjadi tidak mampu akibat mengalami stress yang dihadapi olehnya, akan lebih baik jika pihak keluarganya berkonsultasi dengan seorang yang profesional seperti halnya dengan seorang ahli psikologi atau psikiatri anak. Walaupun demikian, mencegah terjadinya hal tersebut merupakan kunci utama didalam hal ini. Cara Mencegah Mengalami Stress Di Sekolah Pada dasarnya, berikut ini adalah apa yang Anda perlu ketahui untuk mencegah stress yang dialami anak Anda agar tidak berkembang menjadi distress (masalah). * Sedapat mungkin luangkan waktu Anda untuk berkomunikasi dengan anak-anak Anda. * Ciptakan situasi kehidupan rumah yang harmonis, jangan menerapkan aturan-aturan yang kaku termasuk saat mereka menciptakan masalah. * Jangan hanya terbiasa menegur serta menjatuhkan hukuman kepada mereka saat mereka akan atau telah melakukan sesuatu yang tidak baik, tetapi ciptakanlah komunikasi yang baik, pahami keadaan yang dihadapi mereka lalu bimbing serta arahkan mereka. Dialih bahasakan oleh : Wissa S Djaka Panungkas Alibasssa - Mind [EMAIL PROTECTED] Dari WebMD Medical News [Non-text portions of this message have been removed]