Wah luar biasa....alhamdulillah. Sejarah yg selama ini sptnya masih 
terpendam. Bagaimanapun, salah satunya melalui jalur ini, agama 
Islam bisa smp ke Indonesia & semoga kita dpt merasakan Islam 
sebagai rahmatan lil alaamin...

--- In idakrisnashow@yahoogroups.com, "ghozan_gmail" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> hehehehe..Pak...
> bukan mempermasalahkan dari mananya....
> mau dari china/campa/tegal/cirebon......jg ndak masalah.
> 
> saya cuma pengin tahu sejarahnya saja....pelurusan sejarah.
> buat nanti pembelajaran anak cucu saya.....
> 
> jgn sampai kemudain tahunya sunan kalijaga yah wong demak.....
> wong makamnya juga disana.
> 
> gitu loh Bapak-bapak
> 
> salamku
> bapakeghozan
> 
> 
> tp 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: rayi (p2w) 
>   To: idakrisnashow@yahoogroups.com 
>   Sent: Monday, January 15, 2007 10:58 AM
>   Subject: RE: Ida Arimurti Wali Songo itu China ?
> 
> 
>   Saya tidak peduli apakah wali songo itu cina, arab, atau 
Indonesia asli.
>   Yang penting itu ajarannya selama tidak menyimpang dari Al Quran 
dan hadits
>   bisa kita jadikan salah satu panutan. Ya ga?
> 
>   RY
> 
>   _____ 
> 
>   From: idakrisnashow@yahoogroups.com 
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
>   On Behalf Of ghozan_gmail
>   Sent: 12 Januari 2007 11:26
>   To: idakrisnashow@yahoogroups.com
>   Subject: Re: Ida Arimurti Wali Songo itu China ?
> 
>   Ada yang berpendapat dari arab, china campa....
> 
>   http://www.eastjava
>   <http://www.eastjava.com/books/walisongo/html/intro.html>
>   .com/books/walisongo/html/intro.html
> 
>   kira2 sumber yg reliable yg mana yah?
> 
>   salam,
>   bapakeghozan
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: Ida arimurti 
>   To: idakrisnashow@ <mailto:idakrisnashow%40yahoogroups.com> 
yahoogroups.com 
>   Sent: Friday, January 12, 2007 9:23 AM
>   Subject: Ida Arimurti Wali Songo itu China ?
> 
>   Wali Songo itu China ?
> 
>   Sedikit bacaan buat anda2 dari sebuah buku yang tidak boleh 
terbit mulai 
> 
>   jaman Orde Lama sampai Orde Baru dan sekarang di dalam Orde 
paling baru
>   sedang banyak di bicarakan kembali..... 
> 
>   Entah kenapa banyak sekali sdr kita umat Muslim merasa gerah, 
> 
>   apabila mendengar bahwa delapan dari Sunan Walisongo itu adalah 
orang
>   Tionghoa, 
> 
>   padahal Nabi Muhammad saw sendiri pernah bersabda "Tuntutlah 
ilmu walau
>   sampai negeri Cina" (Al Hadits), 
> 
>   nah pada saat itu orang Tionghoa nya sendirilah yg datang ke 
Indonesia, 
> 
>   sehingga mereka tidak perlu repot2 harus pergi belajar ke 
Tiongkok untuk
>   menuntut ilmu disana. 
> 
>   Prof Slamet Mulyana pernah berusaha untuk mengungkapkan hal tsb 
diatas dlm
>   bukunya 
> 
>   "Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam 
di
>   Nusantara" , 
> 
>   tetapi pada th 1968 dilarang beredar, karena masalah ini sangat 
peka sekali 
> 
>   dan mereka menilai menyakut masalah SARA.
> 
>   Kenapa demikian?
> 
>   Bayangkan saja yg mendirikan kerajaan Islam pertama di Jawa 
adalah orang
>   Tionghoa, 
> 
>   bahkan Sultan nya yg pertama pun adalah orang Tionghoa: Chen 
Jinwen alias
>   Raden Patah 
> 
>   alias Panembahan Tan Jin Bun/Arya (Cu-Cu). 
> 
>   Walisongo atau Walisanga yg berarti sembilan (songo) Wali, 
tetapi ada juga
>   yg berpendapat 
> 
>   bahwa perkataan songo ini berasal dari kata "tsana" yg berarti 
mulia dlm bhs
>   Arab sedangkan 
> 
>   pendapat lainnya mengatakan bahwa kata tsb berasal dari 
kata "sana" dlm bhs
>   Jawa yg berarti "tempat" 
> 
>   Para wali tsb mendapatkan gelar Sunan, yg berarti guru agama 
atau ustadz, 
> 
>   namun perkataan Sunan itu sebenarnya diambil dari 
perkataan "Suhu/Saihu" yg 
> 
>   berarti guru dlm bhs dialek Hokkian, sebab para wali itu adalah 
guru2 
> 
>   Pesantren Hanafiyah, dari mazhab (sekte) Hanafi. "Su" singkatan 
dari kata
>   "Suhu" dan "Nan" 
> 
>   berarti selatan, sebab para penganut sekte Hanafi ini berasal 
dari Tiongkok
>   Selatan. 
> 
>   Perlu diketahui bahwa sebutan "Kyai" yg kita kenal sekarang ini 
sebagai
>   sebutan 
> 
>   untuk guru agama Islam setidak-tidaknya hingga jaman pendudukan 
Jepang masih
> 
>   digunakan untuk panggilan bagi seorang lelaki Tionghoa Totok, 
seperti
>   pangggilan "Encek". 
> 
>   Walisongo ini didirikan oleh Sunan Ampel pada th.
> 
>   1474. Yg terdiri dari 9 wali
> 
>   yaitu:
> 
>   Sunan Ampel alias Bong Swie Ho
> 
>   Sunan Drajat alias Bong Tak Keng
> 
>   Sunan Bonang alias Bong Tak Ang
> 
>   Sunan Kalijaga alias Gan Si Cang
> 
>   Sunan Gunung Jati alias Du Anbo - Toh A Bo Sunan Kudus alias Zha 
Dexu - Ja
>   Tik Su 
> 
>   Sunan Giri adalah cucunya Bong Swie Ho Sunan Muria Maulana Malik 
Ibrahim
>   alias Chen Yinghua/Tan Eng Hoat
> 
>   Sunan Ampel (Bong Swie Ho) alias Raden Rahmat lahir pada th 1401 
di Champa
>   (Kamboja), 
> 
>   ia tiba di Jawa pada th 1443. Pada saat itu di Champa banyak 
sekali orang
>   Tionghoa 
> 
>   penganut agama Muslim yg bermukim disana.
> 
>   Pada th 1479 ia mendirikan
> 
>   Mesjid Demak. Ia juga perencana kerajaan Islam pertama di Jawa 
yang beribu
>   kota 
> 
>   di Bintoro Demak, dengan mengangkat Raden Patah alias Chen 
Jinwen - Tan Jin
>   Bun 
> 
>   sebagai Sultan yang pertama, ia itu puteranya dari Cek Kopo di 
Palembang. 
> 
>   Orang Portugis menyebut Raden Patah "Pate Rodin Sr."
> 
>   sebagai "persona de grande
> 
>   syso" (orang yg sangat bijaksana) atau "cavaleiro"
> 
>   (bangsawan yg mulia),
> 
>   walaupun demikian orang Belanda sendiri tidak percaya moso sih 
sultan Islam
>   pertama 
> 
>   di Jawa adalah orang Tionghoa. Oleh sebab itulah Residen 
Poortman 1928
>   mendapat tugas 
> 
>   dari pemerintah Belanda untuk menyelidikinya; apakah Raden Patah 
itu benar2
>   orang Tionghoa tulen? 
> 
>   Poortman diperintahkan untuk menggeledah Kelenteng Sam Po Kong 
dan menyita
>   naskah 
> 
>   berbahasa Tionghoa,dimana sebagian sudah berusia 400 tahun 
sebanyak tiga
>   cikar/pedati. 
> 
>   Arsip Poortman ini dikutip oleh Parlindungan yang menulis buku 
yang juga
>   kontroversial 
> 
>   Tuanku Rao, dan Slamet Mulyana juga banyak menyitir dari buku 
ini. 
> 
>   Pernyataan Raden Patah adalah seorang Tionghoa ini tercantum dlm 
Serat Kanda
>   Raden Patah 
> 
>   bergelar Panembahan Jimbun,dan dalam Babad Tanah Jawi disebut 
sebagai
>   Senapati Jimbun. 
> 
>   Kata Jin Bun (Jinwen) dalam dialek Hokkian berarti "orang kuat". 
> 
>   Cucunya dari Raden patah Sunan Prawata atau Chen Muming/Tan Muk 
Ming adalah
>   Sultan 
> 
>   terakhir dari Kerajaan Demak, berambisi untuk meng-Islamkan 
seluruh Jawa,
>   sehingga 
> 
>   apabila ia berhasil maka ia bisa menjadi "segundo Turco" 
(seorang Sultan
>   Turki ke II) 
> 
>   setanding sultan Turki Suleiman I dengan kemegahannya. 
> 
>   Sumber:
> 
>   - D. A. Rinkes "De heiligen van Java" 
> 
>   - Jan Edel "Hikajat Hasanoeddin"
> 
>   - B. J. O. Schrieke, 1916, Het Boek van Bonang -
> 
>   Utrecht: Den Boer
> 
>   - G.W.J. Drewes, 1969 The admonitions of Seh Bari : a 16th 
century Javanese
>   Muslim text attributed to the Saint of Bonang, The
> 
>   Hague: Martinus Nijhoff
> 
>   - De Graaf and Pigeaud "De eerste Moslimse Vorstendommen op 
Java" - "Islamic
>   states in Java 1500 -1700".
> 
>   - Amen Budiman "Masyarakat Islam Tionghoa di Indonesia"
> 
>   - Prof. Slamet Mulyana "Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan 
Timbulnya
>   Negara-negara Islam di Nusantara 
> 
>   [Non-text portions of this message have been removed]
> 
>   . 
> 
>   [Non-text portions of this message have been removed]
> 
>   [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
>    
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke