Sejumlah alat sholat seperti mukena –orang Sangihe menyebutnya Cipu- dan kain 
sarung yang dibawa tim ACT ke lokasi pengungsi Kampung Utaurano disambut haru 
para pengungsi. “Beberapa hari ini kami sholat tanpa cipu, tanpa penutup aurat. 
Terimakasih telah membawakan alat sholat,” ujar ibu Fatma, salah seorang 
pengungsi.
    Selasa (16/1) tim kembali ke dua titik pengungsi di Desa Naha dan Kampung 
Utaurano. Sebab sehari sebelumnya ada dua permintaan khusus dari para 
pengungsi, khususnya wanita, yakni alat sholat dan pakaian dalam. “Seluruh 
pakaian dan cipu kami tersapu banjir,” ungkap ibu Fatma.
    Di lokasi pengungsian, suasana haru seketika berubah seru. Usai memberikan 
bantuan alat sholat, tim ACT –yang semuanya laki-laki- mengeluarkan sebuah 
karton besar berisi ratusan pakaian dalam. “Jika kemarin anak-anak berebut 
Biskuit, hari ini ibu-ibu yang mengerumuni kami untuk berebut pakaian dalam,” 
ujar Yayat Supriyatna, relawan ACT.
    Total pengungsi di empat kecamatan 818 kk, 3321 jiwa. Kecamatan Tahuna 388 
kk, 1422 jiwa kecamatan Tahuna Timur 78 kk, 318 jiwa kecamatan Tabukan Utara 
215 kk, 841 jiwa kecamatan Nusa Tabukan 137 kk, 740 jiwa. (Gaw/ACT)
  
 
---------------------------------
Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels 
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke