Awas Bisnis Forex Fiktif 


JAKARTA, KOMPAS - Sebuah perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan valuta
asing atau sering disebut forex (foreign exchange) diadukan para penanam
modal. Mereka mengaku mewakili 4.000 "nasabah" yang merasa kehilangan total
dana Rp 10 miliar. Fantastiknya, dana sebesar itu terhimpun dalam waktu dua
bulan. 

Selasa (23/1), Saiful Mekhminin bersama rekannya Prendy dan Minggus Umbo,
ketiganya dari Surabaya Jawa Timur, melaporkan suami istri bernama Jhonny
dan Yulia alias Rosnah yang merupakan pemilik bisnis forex bernama Smartway
Forex yang didirikan PT Energi Kasih Abadi ke Polda Metro Jaya. Perusahaan
yang beralamatkan di Gedung Surya (depan Sarinah) Jl MH Thamrin itu dituduh
melarikan dana sekitar 4.000 nasabah senilai Rp 10 miliar lebih. 

"Kami sudah mengecek di kantornya, memang ada kantornya tapi cuma
sekat-sekat dan kosong, pemilik gedung juga merasa tertipu karena mereka
menggunakan identitas palsu," kata Saiful yang kehilangan Rp 17 juta. Alamat
di beberapa KTP yang digunakan suami istri itu ternyata fiktif. 

Dengan banyaknya dokumen fiktif yang digunakan Smartway, Minggus yang
bersama kelompoknya kehilangan Rp 1 miliar menganggap Jhony dan Yulia sudah
sejak awal berniat menipu. 

Minggus dan nasabah lainnya dari Jawa Timur, Bandung, dan Jakarta tertarik
bergabung karena bisnis forex menawarkan bunga 25-35 persen per bulan selama
delapan bulan. Diawali dengan presentasi Jhonny di Surabaya yang menjanjikan
keuntungan hingga 256 persen selama 8 bulan, nasabah pun tergiur. 

Investasi bisa dimulai dengan deposit Rp 500.000 dengan bungai 25 persen per
bulan. "Kalau kita investasi Rp 50 juta akan mendapat bungi 35 persen, kita
akan mendapat transfer uang pokok dan bunga tiap pekan Rp 4 juta, jadi
selama 8 bulan akan menerima total Rp 128 juta," kata Minggus. Smartway
mengaku menginvestasikan dananya ke pialang PT Menara Mas Futures. 

Prendy mengatakan, Smartway sempat membayar selama dua bulan namun setelah
itu berhenti dengan alasan database sedang kacau. "Alasannya ada gempa di
Taiwan mengakibatkan koneksi internet kacau sehingga tak bisa mentransfer
dana," katanya. 

Hingga kini Polda masih mendalami kasus ini. Belum diketahui apakah Smartway
terdaftar atau tidak. Di situsnya, perusahaan ini mengaku legal dan sudah
berpengalaman 20 tahun. Seorang pialang mengatakan, keuntungan pasti hingga
256 persen yang ditawarkan sebenarnya aneh karena tak ada forex yang bisa
menjamin keuntungan pasti. 

Hingga Selasa malam, Smartway belum bisa dikonfirmasi. Nomor telepon yang
tertera di dokumen maupun di www.smartwayforex.com dan www.swforex.com tak
bisa dihubungi. Siang harinya website aktif, namun Selasa malam down. Walau
down, situs mereka bisa dibuka melalui chace (simpan sementara) di situs
pencari Google. Lima nomor handphone juga tidak bisa dihubungi. Di internet,
smartway populer karena banyak anggota yang mengiklankan. Januari ini,
mereka menggelar paket investasi berhadiah mobil dan notebook senilai Rp 1
miliar. (AMR) 

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke