Medco Jadi Operator Blok A JAKARTA, KOMPAS - PT Medco Energi Internasional Tbk dan PT Premier Oil Sumatra (North) BV menyelesaikan pengambilalihan secara penuh kepemilikan saham ConocoPhillips Ltd di Blok A di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Kini Medco jadi pemegang saham mayoritas sekaligus operator di Blok A.
Penandatangan perjanjian jual beli 50 persen saham ConocoPhilips di Blok A tersebut dilakukan pada Selasa (23/1) oleh Medco Energi melalui anak perusahaan yang dimiliki penuh, Medco Far East Limited dan mitra kerjanya Premier Oil Sumatra (North) BV. ConocoPhillips (Aceh) Ltd merupakan pemegang 50 persen hak kepemilikan (working interest) atas Blok A, yang berlokasi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Conoco sebelumnya bertindak sebagai operator di blok tersebut. Blok A sebelumnya dimiliki oleh ConocoPhilips dan mitranya ExxonMobil. Medco bersama-sama dengan Premier dan Japan Petroleum Exploration (Japex), mengakuisisi 50 persen saham ExxonMobil pada 26 April 2006. Dengan mengambil saham ExxonMobil, MedcoEnergi memiliki saham sebesar 16,67 persen, Premier 16,66 persen, dan Japex 16,67 persen. Dengan pengambilahan 50 persen saham ConocoPhilips di Blok A tersebut, komposisi kepemilikan menjadi; Medco 41,67 persen, Premier 41,66 persen, dan Japex 16,67 persen. Pada transaksi jual beli tersebut, Medco dan Premier sama-sama mengambil 25 persen saham. Menurut Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk Hilmi Panigoro, dalam siaran persnya kemarin, biaya yang dikeluarkan Medco untuk mengambilalih 25 persen saham ConocoPhilips di Blok A tersebut sebesar 36 juta dollar AS. Dana tersebut akan diambil dari internal perseroan. Blok A merupakan blok eksplorasi yang terletak di Provinsi NAD. Blok seluas 3.910 kilometer persegi itu sebagian daerahnya telah di eksplorasi, terutama pada porsi bagian tengah dari Basin Sumatera Utara. Direktur Pengembangan Medco Energi Rashid I Mangunkusumo mengatakan gas dari blok A ditargetkan sudah bisa berproduksi tahun 2010. Konsorsium baru Blok A akan segera bertemu dengan calon konsumennya, yaitu pabrik pupuk Iskandar Muda dan Asean Aceh Fertilizer. "Kami menjajaki pasar domestik maupun ekspor. Karena di dekat Blok A, ada dua pabrik pupuk yang membutuhkan, ya kami juga akan ke sana," kata Rashid. Dampak keuangan Dari sisi keuangan, pengambilalihan kepemilikan saham di Blok A, tidak akan memiliki dampak material terhadap pendapatan maupun aset perseroan secara konsolidasi. Namun demikian, pengambilalihan ini akan berpotensi meningkatkan properti minyak dan gas perseroan. "Selain itu, memberikan tingkat pengembalian yang baik dimasa yang akan datang," kata Hilmi. Dia menambahakan, berdasarkan perhitungan perseroan, nilai dari pengambilalihan ini tidak material atau tidak melebihi 10 persen dari pendapatan maupun 20 persen dari ekuitas Medco, untuk laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit yang berakhir 31 Desember 2005. "Oleh sebab itu, persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.2. tentang Transaksi Material dan Perubahan Usaha Utama, tidak diperlukan," kata Hilmi. (TAV/DOT) [Non-text portions of this message have been removed]