Betul mas..karena saya pernah tinggal di perumahan griya katulampa 
kira2 antara tahun 1993 - awal tahun 2002 dan pada waktu banjir besar 
tahun 1996 dan 2002 semua temen2 di jakarta mengira karena pintu air 
katulampa dibuka sehingga jakarta banjir padahal tidak seperti itu, 
saya sampai penasaran meninjau 'bendungankatulampa' itu ternyata 
tidak ada pintu air yang bisa ditutup dibuka,dan waktu banjir besar 
1996 & 2002 semua teman2 di jakarta mengira rumah saya ikut terendam 
air karena letaknya yang dibawah sungai dan sejajar dengan sungai 
ciliwung padahal alhamdulillah sampai hari ini (sekarang rumah 
ditempati adik saya) rumah saya tidak pernah sekalipun terkena luapan 
sungai, padahal lokasi perumahan saya dekat sekali dengan bendung 
katulampa itu.
Dan memang betul banjir di Jakarta tidak hanya karena kiriman dari 
bogor tapi daerah puncak juga tidak ada resapan air dan jangan lupa 
daerah sentul yang dulunya penuh dengan pohon2 yang lebat sekarang 
sudah dihuni oleh rumah2 elite, sepanjang kali ciliwung penuh 
bangunan liar yang menyebabkan arus air terhambat sehingga meluber 
kemana mana, belum orang2 membuang sampah seenaknya saja ke sungai 
sepanjang ciliwung, sebetulnya apabila kali ciliwung dan kali2 
lainnya dibenahi, dikeruk setiap tahun, dibersihkan dari bangunan 
liar, proyek kanal banjir timur & barat apabila terhambat pembebasan 
tanah dan belum bisa optimal, saya rasa sudah dapat meminimalisasikan 
banjir di jakarta karena toh muara sungai-sungai itu semuanya kan ke 
laut.
Yang penting semuanya harus berpikir positif jangan saling 
menyalahkan karena banjir di Jakarta tidak dapat diselesaikan dengan 
saling tuding tapi berusaha mencari solusi terbaik minimal dengan 
rutin membersihkan saluran air, dan seperti yang pernah dibilang oleh 
salah seorang Kyai kondang "mulailah dengan hal kecil, mulai dari 
diri kita sendiri dan mulailah dari sekarang" jadi ayo mulai 
bersihkan lingkungan kita dulu sendiri saluran-saluran air 
dibersihkan rutin, sampah dibuang pada tempatnya dan apabila temen2 
merupakan pengurus Rt/RW maupun kelurahan secara rutin mengecek dan 
menghimbau warganya utk hidup bersih dan menertibkan bangunan2 liar 
yang menghalangi jalannya air mengalir, insyaallah kalaupun akhirnya 
banjir datang lagi minimal sedikit meminimalisasikan air yang datang 
karena saluran airnya lancar...Salam Teh An2



--- In idakrisnashow@yahoogroups.com, bobby haryoso <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Menurut Harian Kompas yang terbit hari minggu tanggal
> 4 Februari 2007 di halaman khusus Banjir Jakarta, ada
> kolom yang menurut saya masukan (pencerahan) yang
> lumayan bagus....
> yaitu mengenai Bendung Katulampa...
> Sampai saat ini tempat tersebut yang terletak di
> daerah Bogor Atas..dipercaya oleh sebagian masyarakat
> jakarta dan sekitarnya (termasuk saya) sebagai
> bendungan, ternyata ia hanya sebuah bendung atau yang
> lebih ilmiah adalah alat pengalir.
> Disini saya hanya ingin meyebarkan informasi ini
> kepada teman-teman yang mungkin belum membaca
> informasi tersebut dan mungkin belum tahu mengenai
> Bendung tersebut.
> Tempat tersebut telah dibangun pada jaman Belanda
> sekitar tahun 1889 (Jakarta masih Batavia), kemudian
> pembangunnannya dipercepat hingga digunakan pada tahun
> 1911. 
> Pembangunan itu dilakukan atas keinginan sebagai
> peringatan dini debit air yang mengalir ke sungai
> buatan ciliwung, yang pada tahun 1827 sempat mengalami
> luapan yang dasyat hingga merendam sekitar kawasan
> Harmoni. Sungai yang mengalir menjadi ciliwung itu
> dulu , keinginannya sebenarnya untuk pengairan sawah
> yang terletak sepanjang wilayah anatara BOgor dengan
> Jakarta. Sekarang anak aliran sungai tersebut bisa
> dilihat dijalur jalan Raya BOgor, melintasi Cimanggis,
> Depok dan masuk ke wilayah Batavia.
> Jaman dulu sawah masih banyak sekitar 2000an hektar
> yang ingin dialiri oleh sungai tersebut, tetapi
> sekarang tinggal 72 hektar, malahan jakarta sudah
> tidak ada sama sekali...
> apalagi daerah resapan...
> semuanya yang ada hanya mall..dan perumahan...
> berhubung sekarang tahun 2007 dimana sawah sudah tidak
> ada ada lagi dijalur irigasi terbut maka yang dialiri 
> adalah rumah yang berdiri di atas sawah (dulunya)
> tersebut.
> :-)
> Singkatnya ada beberapa kesimpulan yang bisa diambil :
> 1. Kita sering beranggapan banjir datang karena
> Bendung Katulampa dibuka, padahal anggapan itu
> salah..karena  sama sekali tidak ada air yang
> dibendung, disitu tugasnya hanya untuk mengukur
> seberapa besar debit air yang bakal mengalir ke daerah
> Jakarta, jadi mulai sekarang kita hendaknya
> menghilangkan asumsi petugas di BOgor membuka atau
> menutup aliran air.
> 
> 2. Selamat datang tahun 2007 dimana di Jakarta
> sekarang tidak ada Sawah yang ingin di irigasikan oleh
> sungai ciliwung, melainkan bangunan yang telah berdiri
> diatasnya..jadi jangan ada asumsi banjir kiriman dari
> BOgor...!!!
> :-)
> 
> 3. Keinginan awal Bendung tersebut dibagun memiliki
> dua fungsi, mengaliri sawah dan alat deteksi debit
> air, berhubung fungsi pertama sudah tidak ada lagi
> maka tinggal fungsi sebagai detektor peringatan dini
> seberapa waktu yang diperlukan warga untuk
> mengungsi...
> :-)
> karena dibutuhkan waktu 6 jam sampai lebih aliran air
> Bah masuk ke Jakarta.
> 
> Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua....
> Stop mencari kesalahan dan kambing hitam....
> Saling bantu membantu antar sesama....
> 
> 
> wassalam...
> Bobby Haryoso
>    
> 
> 
>  
> 
______________________________________________________________________
______________
> Never miss an email again!
> Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives.
> http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/
>


Reply via email to