Hi Mas Deni,

Memang argumen "Pria Dengan Karir Biasa Lebih Disukai " bisa dikatakan
mainstream options, dimana layaknya potret sebuah keluarga adalah hidup
lengkap dalam satu atap.

Namun demikian,dengan setting kehidupan global manusia modern sekrang ini
dengan banyak dinamisasi dalam sektor bisnis dan prasyarat mobilitas tinggi
bagi para pekerja, kehidupan 'biasa aja' dan 'pria biasa' kadang harus
menjalani proses 'luar biasa' juga dalam satu periode tertentu, entah itu
melalui elemen dalam karir-nya dan lain sebagainya... yang kahirnya
memberdayakan diri si pria biasa tersebut - dnegan tetap bergelar 'pria
biasa dnegan kapabilitas luar biasa'

Saya yakin, karakteristik diatas itulah yang juga menjadi daya tarik
wanita,tentunya...
Argumen lainya yang tertulis di bawah, saya setuju sekali kalau wanita juga
butuh pendamping yang senantiasa berada dalam satu atap, seperti banyak
orang bilang: "it takes two to tanggo"

Namun demikian, tiap wanita mempunya parameter penilaian dan ketertarikan
tersendiri antara satu dnegan laiinya akan seperti apa potret pria biasa
yang menarik buat masing-masing.

Senang bisa membaca artikel ttg pria biasa tsb.. salam kenal dan salam
hangat dari afrika barat.. dari kampret [baca: pria] biasa yang sedang dalam
tugas di daerah 'luar biasa'.

Nuhun,
Luigi Pralangga
c/o. United Nations Mission in Liberia
Tubman Blvd & 3rd Street, Sinkor
Monrovia, Montserrado County
Liberia - West Africa
Web: http://pralangga.org

On 2/16/07, deni irawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Pria Dengan Karir Biasa Lebih Disukai
>
> Perempuan sering dianggap sebagai kaum yang mengutamakan materi dalam
> memilih pasangan. Namun penelitian di Inggris ini membuktikan sebaliknya.
> Pria dengan karir biasa-biasa saja ternyata lebih dipilih oleh perempuan
> untuk dijadikan pasangan hidup.
>
> Meski pria berwajah ganteng masih menjadi pilihan, namun pria ganteng
> dengan
> jabatan tinggi kurang disukai oleh perempuan. Alasannya pria dengan karir
> bagus umumnya bukan tipe ayah yang baik. Demikian seperti dilaporkan dalam
> jurnal Personality and Individual Differences.
>
> Dalam risetnya, tim peneliti melakukan survei kepada 186 mahasiswi di
> sebuah
> universitas di Inggris. Masing-masing responden diminta memilih enam pria
> yang termasuk tampan, enam pria biasa-biasa saja dan enam pria kurang
> tampan, dari 60 buah foto.
>
> Di setiap foto pria-pria tersebut, diberikan keterangan usia, pekerjaan
> dan
> tipe perempuan yang dicarinya. Pekerjaan pria-pria ini dibagi dalam
> pekerjaan berstatus tinggi, seperti arsitek dan direktur perusahaan,
> pekerjaan berstatus menengah, seperti guru atau biro travel, dan pekerjaan
> berstatus rendah, seperti tukang kebun atau tukang pos.
>
> Ketika responden diminta memiih berdasarkan fisik, pria berwajah ganteng
> menjadi pilihan. Tetapi ketika fisik dan pekerjaan menjadi kriteria, pria
> berwajah ganteng dengan pekerjaan berstatus menengah yang paling banyak
> dipilih.
>
> Menurut psikolog Ingrid Collins dari London Medical Center, perempuan
> memiliki posisi sebagai pihak yang mengasuh anak, karenanya mereka akan
> memilih pasangan yang bisa menjaga dan memberikan rasa aman bagi
> keluarganya, dalam hal ini pria dengan jabatan tinggi di kantor dianggap
> kurang memenuhi kriteria tersebut.
>
> Deni Irawan
> Community Empowerment for Rural Development
> Jl. Raya Pasar Minggu Km. 19 Jakarta 12072
> Telp. (021) 791 94951, 791 99669
> HP. (021) 9288 6159
> www.cerd.or.id | www.uem-pmd.info
>
> ---------------------------------
> Have a burning question? Go to Yahoo! Answers and get answers from real
> people who know.
>
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to