Momen Cinta Keluarga Mungil Kami
  
  
  Saya termasuk orang yang tidak pernah  merayakan ulang tahun atau hari lahir, 
sesekali memang sahabat-sahabat  dan teman-teman suka buat kejutan waktu saya 
masih sekolah dulu. Kalau  diingat-ingat sebenarnya seru juga ya...Cuma ya 
begitulah saya memang  tidak pernah menyengaja merayakannya.
  
  
 Kali ini istri tercinta menyampaikan proposal itu. dari  anak-anak katanya 
"Kasihan bi, mereka ini sering diundang ulang tahun  anak-anak temen  mainnya 
yakni para tetangga. Sesekali gak  papalah biar anak-anak seneng toh cuma buat 
kita sendiri aja kan?  gak rame-rame kok"
  
  
 Saya tercenung, saya teringat anak-anak yang pernah saya  lihat di NTB yang 
begitu kurusnya, sampai tinggal kulit dan tulang  karena susah makan. Saya juga 
tak mau anak-anak saya menjadi 'terbiasa'  dengan perayaan  semacam ini di 
tengah kondisi orang sulit  seperti sekarang. Lagian juga  gak ada  syariatnya 
toh? jadi buat apa mi? begitu tanya saya pada istri saya.
  
  
 Istri saya kembali meyakinkan bahwa anak sulung kami itu  berulang kali minta 
kue ulang tahun, kita niatkan saja sebagai hadiah  baginya juga hadiah bagi 
tetangga sebelah kiri kanan kuenya, yang  kebetulan juga seumuran anak-anak 
saya. Memberi  hadiah itukan tanda cinta juga kan? begitu kata istri saya. 
Apalagi  pada tetangga, yang penting niatnya gak melenceng dari situ. 
  
  
 Saya menyerah, saya pikir betul juga kalau jadi ada  sodaqohnya buat anak-anak 
tetangga, dan sodaqoh juga kan buat anak  sendiri. Akhirnya saya bilang sama 
anak saya yang sulung. "Nak, ayah  belikan kamu kue sekarang di hari ultah kamu 
ini, bukan karena ayah  banyak uang, bukan! Ayah ingin Tsaqib tahu ayah sama  
ummi sayang kamu, dan ingin kamu jadi anak yang  sholeh, pintar, dan sayang 
sama ayah, ummi dan dede ya!"
  
  
  Anak saya mengangguk dan tersenyum senang...dia cium pipi saya, sayapun  
mencium dan memeluknya. Ahh...hangat sekali  rasanya.
  
  
 Sayapun pergi ke pasar dan mendapatkan kuenya, waktu di toko  saya teringat 
pesan Rosululloh bila membagi sesuat kpd anak belajarlah  adil, maka saya pun  
beli 2 kue ultah lengkap dengan lilin untuk  adiknya yang sebenarnya ultahnya  
sudah  lewat beberapa bulan yang lalu. Plus kue-kue jajanan buat anak-anak  
tetangga dekat kami. Meski hujan deras, saya  terabas demi segera bertemu  3 
buah hati  saya di rumah mungil kami.
  
  
  Jadilah malam itu malam yang istimewa bagi keluarga kecil kami, mereka  
bahagia  sekali dengan kue ulang tahunnya, kami bernyanyi dan berdoa bersama  
agar Alloh menjaga dan melindungi serta menjadikan kami keluarga yang  penuh  
cinta, mudah mencinta dan dicinta sesama dalam naungan cintaNYA. Dada  saya 
makin hangat malam itu, indah sekali....padahal semuanya sederhana  sekali. Kue 
yang saya beli juga kue murahan dari pasar tradisional di  Kebayoran Lama.
  
  
 Begitulah saya merasa sangat beruntung sekali malam itu,  dikelilingi permata 
binar-binar cinta saya...dalam hati saya berdo'a  dengan do'a Nabi Ibrahim agar 
anak-anak saya menjadi pemimpinnya  orang-orang terbaik, orang-orang yang  
menjaga  kebaikan dan cinta pada diri dan sekitarnya, orang-orang yang menjadi  
jalan cahaya bagi sesamanya...orang-orang yang bertaqwa kepada TuhanNya.
  
  
  
      Saya mengaminkan  do'a saya dalam hangat air mata...
  
  
  
  Salam Penuh Cinta
  Epri Tsaqib & Keluarga
  http://epriabdurrahman.multiply.com/photos/album/29
  
  
  
  
    

  
      Tsaqib tiup lilin senangnya...jpg
    
  
  

  
  Sabar ya jgn dipotong dulu sayang.jpg
  
    
  
  

  
  Yusuf mau tiup lilin.jpg
  
    
  
  

  
  kok pada dada sih nak.jpg
  
    
  
  

  
  kue special dari ayah.jpg
 2 Replies 
    
  
  

  
  Potongan pertama dimamam sendiri.jpg
  
    
  
  

  
  Bersama bunda tercinta.jpg
  
    
  
  

  
  Sama Ayah yang ganteng.jpg
 2 Replies 
    
  
  
  
  

 
---------------------------------
Don't get soaked.  Take a quick peak at the forecast 
 with theYahoo! Search weather shortcut.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke