Ibnu Abbas bukan cuma seorang yang pandai dan cerdik, tetapi juga tampan. 
Banyak gadis tergila-gila padanya. Namun, dia hanya ingin
beristri wanita salihah. Allah mengabulkan keinginannya.



Pada suatu hari, istrinya diajak bersilaturahmi ke semua kerabat dan handai 
taulan. Tetapi, orang-orang, terutama kaum lelaki, selalu lebih
melirik pada sang istri ketimbang Ibnu Abbas. Ibnu Abbas merasakan lirikan 
itu penuh nafsu dan gairah. Hal ini membuatnya galau. Akhirnya, Ibnu Abbas 
mengundang para rekan dan kerabatnya berkunjung ke rumahnya. Dia menyediakan 
mereka hidangan kue berbentuk sama, tetapi beraneka warna, mulai dari putih, 
coklat, kuning, dan hitam.



Ibnu Abbas mempersilakan para tamunya mencicipi hidangan itu.

"Wah, kue yang coklat ini lezat," bisik seorang tamunya.

"Tetapi, kue yang putih ini juga nikmat," bisik tamu lainnya.
Tamu yang telah mencicipi kue coklat itu tidak percaya, lalu mencoba kue-kue 
yang disarankan rekan-rekannya.

"Nah, rasanya sama 'kan dengan kue yang berwarna coklat tadi?" tanya seorang 
rekannya.
Perbincangan para tamu berkutat pada kue yang beraneka warna, namun satu 
rasa, manis semua.



Akhirnya, Ibnu Abbas berbicara, "Saudara-saudaraku semua, saya sengaja 
memberi warna kue ini dengan warna putih, coklat, kuning, hitam, namun 
rasanya sama, manis semua. Begitu juga dengan istri-istri saudara. Meraka 
yang berkulit putih, coklat, kuning, dan hitam,walaupun berbeda warna, 
rasanya bisa saya pastikan sama semua."



Rasulullah saw menganjurkan kepada mereka yang sudah beristri, jika melihat 
wanita lain lalu bernafsu, hendaknya segera pulang dan
menunaikan kewajibannya sebagai suami terhadap istri. Apa yang dimiliki 
wanita lain juga ada pada istri kita. Sementara itu, terhadap mereka yang 
belum menikah, dalam hadisnya Rasulullah berkata, "Wahai para pemuda, siapa 
pun di antara Anda yang sudah mampu [memberi nafkah lahir batin] segeralah 
menikah. Sementara bagi yang belum mampu, lebih baik baginya berpuasa karena 
puasa dapat membendung hawa nafsu." Dalam hadis yang diriwayatkan Ahmad bin 
Hambal, nabi bersabda, "Pandangan [bernafsu] adalah anak panah yang beracun 
dari busur Iblis. Barangsiapa yang menahan pandangannya dari kemolekan 
wanita, Allah akan memberikan kenikmatan dalam hatinya sampai hari 
perjumpaannya dengan Allah."

Kirim email ke