DEPRESI

Mungkin, sebuah trauma membuat pria berusia antara 20-30 tahun tadi berada
dalam kondisi depresi. Dalam kasus berbeda, di lingkungan kita, banyak kita
jumpai orang-orang yang mengalami masalah kejiwaan serupa. Berbagai
peristiwa yang terjadi belakangan ini merupakan hantaman jiwa yang dahsyat
bagi banyak orang, mulai dari masalah ekonomi, politik, sosial, hingga
bencana alam yang mengerikan.

Di Jakarta, rasanya semakin banyak saja orang yang kelelahan memanggul beban
hidup. Kasus bunuh diri, orangtua yang tega membakar anaknya, suami membunuh
istri, karyawan perusahaan membakar kantor, dll. Orang-orang mudah meledak
karena sebab sepele, dan mudah rusuh, sebagian dilatarbelakangi impitan
ekonomi dan masalah sosial, seperti pengangguran, kesulitan mencari uang,
bayangan tentang utang dan kebangkrutan. 

Jumlah pasien penderita gangguan jiwa di sejumlah Rumah Sakit di Indonesia,
semenjak akhir 2005 terus bertambah, dan kenaikan harga BBM diduga sebagai
salah satu penyebabnya. 

Pak Wes di Australia, hari ini, menulis masalah depresi yang tak hanya
dialami masyarakat "kecil", tetapi menimpa pula para petinggi negara di
dunia, bahkan anak-anak kecil. Di Jepang tekanan berat kehidupan modern
membuat hampir seperempat siswa sekolah menengah di Jepang menunjukkan
tanda-tanda depresi. Aksi bunuh diri kolektif sering terjadi, beberapa anak
malah pernah membuat janji bunuh diri bersama-sama lewat internet. Jepang,
adalah negara industri dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia.

Setiap manusia pasti pernah merasakan periode sangat menyakitkan dalam
hidupnya, seperti kesepian, kehilangan pekerjaan, tidak bisa membayar
tagihan, menjadi korban kerusuhan, kehilangan orang yang dicintai, pekerjaan
rutin yang membosankan, tekanan tenggat waktu, termasuk suasana kerja yang
penuh intrik dan persaingan tajam. Hah.. (saya ambil nafas dulu, hehe).
Semuanya bisa membuat pikiran kalut, bingung, tak berdaya, dan mungkin
membayangkan betapa bebas lepas dari beban apabila dapat meninggalkan dunia.
Asalkan keinginan itu hanya muncul sekilas, masih tergolong wajar, begitu
kata psikolog. 

Hmmm ... , rasanya, Anda layak mendapatkan ucapan "Selamat!!" apabila
berhasil melampaui semua saat-saat sulit itu.

THE BLACK DOG 
(WES-Australia)

 Ini bukan cerita mengenai Anjing Hitam, melainkan istilah yang dipakai oleh
Winston Churchill, Perdana Menteri Inggeris dimasa Perang Dunia II untuk
menyebut DEPRESSI yang dideritanya.

Tanda 2 jari membentuk V yang artinya Victory = Kemenangan yang
diperkenalkan oleh Churchill kemudian bila diambil bayangannya akan
merupakan gambaran Anjing Hitam.

Ternyata Abraham Lincoln, salah seorang Presiden USA pernah dilanda
Depressi. Yang teranyar adalah pengakuan Tipper Gore, isteri dari Al Gore
yang mencalonkan diri untuk bertarung melawan George W Bush didalam
pemilihan Presiden yang lalu.
 
Tipper Gore membeberkan betapa dia menderita Depressi yang menurut dia,
tanda-tandanya sebagai berikut : 'over eating' atau 'under eating',
'over-sleeping' atau 'under-sleeping', 'insomnia', 'early morning waking',
'lost ability to concentrate', lost ability to take pleasure in things that
you normally take pleasure', 'thought about suicide'. Padahal Tipper Gore
adalah penyandang gelar Master dibidang Psychology. Dengan susah payah dia
bisa melepaskan diri dari cengkeraman Black Dog.
 
Di Australia, seorang Premier dari Western Australia Geoff Gallop yang
sukses mengundurkan diri, mengaku menderita Depressi. Herannya di Indonesia
belum terdengar ada Pejabat atau Tokoh Penting yang mengundurkan diri karena
Depressi. Mengapa ya ???
 
Kalau para pemimpin dan tokoh terkenal yang kelihatannya tangguh, gagah
perkasa, otot kawat balung besi saja bisa diterkam Black Dog, apalagi rakyat
jelata yang dihimpit kesulitan ekonomi  dan korban kekerasan. Konon di
Australia 1 diantara 5 menunjukkan gejala-gejala Depressi, di USA katanya
sedikitnya 19 juta orang yang jelas-jelas terkena Depressi benaran. 

Tentu saja di USA lebih banyak penderitanya, karena penduduknya lebih banyak
dan tekanan/perjuangan hidupnya lebih ketat. Di Indonesia tidak ada datanya,
tetapi pasti bukan berarti tidak ada penderitanya - siapa tahu malah jauh
lebih banyak, karena belakangan banyak peristiwa kekerasan dan pembunuhan
terjadi bahkan dikalangan keluarga atau teman sendiri. 

Stress yang berkepanjangan dan bertumpuk akan berujung menjadi Depressi
alias Black Dog.
 
Bagaimana menghindarinya dan mengatasinya ?

Ada Seminar bertarip mahal dengan judul gagah menjual "Kiat Menghindari
Stress" - eh kok malah bikin Stress pesertanya, karena sudah buang waktu dan
uang ternyata Stress-nya tidak mungkin dihindari, misalnya Stress macetnya
lalu lintas.

Mentorku Mang Gonjol (masih ingatkah Anda ?) sih menyeletuk, seharusnya
bikin Seminarnya "Kiat Hidup Bersama Stress" karena katanya Stress itu ada
dimana-mana, kapan saja dan akan menyerang siapa saja. Wah kayak reklame
Coca Cola saja ! Dasar Mang Gonjol .......................
 
Resepnya lagi-lagi dari Mang Gonjol : "PADA WAKTU SENDIRI JANGAN DIAM, PADA
WAKTU DIAM JANGAN SENDIRI". Model apaan ini ? Seenaknya saja ! Dasar Mang
Gonjol .......................
 
Stress dan Depressi adalah Penyakit yang berbahaya !!!

PADA WAKTU SENDIRI JANGAN DIAM, PADA WAKTU DIAM JANGAN SENDIRI."
 
Kalimat "Pada waktu sendiri jangan diam" artinya, kalau seseorang sedang
berada sendiri, janganlah pasif(fisik,psikis).Harus diusahakan aktif,
misalnya membaca, menulis,mendengarkan radio, berkebun,bersepeda
dll.Semuanya ditujukan untuk mengisi "kesibukan diri" atau meng-erobik-kan
fisik dan psikis,yang berdampak positip. Gampangnya, jangan melamun,
bengong, mikiran yang bukan-bukan!!

Sedangkan kalimat"Pada waktu diam jangan sendiri" artinya, kalau kita tidak
aktif secara fisik dan psikis, sebaiknya jangan mengisolasi diri.Melainkan
harus mengadakan kontak sosial.Gampangnya, bersosialisasi secara sehat akan
berdampak positip, daripada menyendiri tanpa arti.
 
Dibawah ini saya akan mengupas, dan memberikan tambahan agar gampang
dicerna. Mengingat gejala dan gangguan depresi yang ditulis Pak Wes( Menurut
pengalaman Tipper Gore) bersifat GARIS BESAR dan tidak mendetail(tanpa
maksud menggurui, lho).
 
TINGKATAN DEPRESI. Depresi dikelompokkan berdasarkan tingkatannya.Dari yang
kategori rendah hingga  yang paling parah.Dari gejala dan gangguan, yang
gampang dikenali oleh diri sendiri atau dari luar(oleh individu
lain).Tingkatan depresi paling hoogtepunt(puncak) ditandai dengan
pikiran(kecenderungan) melakukan tindakan pengrusakan diri(destruktif)
hingga tindakan bunuh diri, baik yang idenya datang secara mendadak atau
sudah direncanakan.Beberapa tahun lalu, Herman Brood( pelukis, penyanyi rock
'n roll)  asal Amsterdam,yang dikagumi oleh Bono(kelompok U 2) melakukan
bunuh diri dengan menerjunkan diri dari hotel Amstel Amsterdam.Ini sudah dia
rencanakan sebelumnya, dan meninggalkan secarik kertas dengan
tulisan"misschien zie ik jullie nog(mungkin saya masih melihat kalian)."
 
STATUS EKONOMI DAN SOSIAL. Depresi bukan hanya mengenai masyarakat kalangan
rendah akibat tekanan ekonomi, namun juga mengenai kelompok yang paling
tinggi status ekonomi dan sosialnya.Tetangga saya, Ramijo (di kampung) bunuh
diri gara-gara himpitan ekonomi.Sementara Pangeran Claus(almarhum) suami
Ratu Beatrix,Belanda mengalami depresi karena ruang gerak kehidupan monarchi
yang begitu kaku, dan beristri Ratu yang secara simbolis lebih tinggi
kedudukannya dibanding dia.Tingginya depresi dikalangan masyarakat yang
berstatus, kebanyakan dikarenakan keinginan atas ide-ide yang lebih tinggi
yang tidak bisa terpenuhi.
 
JENIS KELAMIN,USIA,FAKTOR GENETIK. Sebesar 15 % gangguan depresi adalah
bersifat genetis(diturunkan).Ibu yang hamil dengan segala problematiknya
berdampak negatif bagi janin kelak.Demikian juga suami yang membuahi.Depresi
lebih rentan"muncul" bagi kaum wanita dibandingkan pria.Ini bersifat
"hormonaal bepaald"(pengaruh hormon serotinin,yang kwantitasnya pada tubuh
pria dan wanita berbeda).Depresi bisa muncul disemua usia, baik yang
zichbaar(dapat dikenali), atau non zichbaar( tidak nampak).
 
TANDA-TANDA DEPRESI YANG DAPAT/MUDAH DIKENALI
 
Gejala dan tandanya amat beragam.Namun biasa dikelompokkan secara garis
besarnya saja.Agar ringkes dan dapat dijadikan "tolak ukur" dalam mendeteksi
diri.Jadi, yang sudah ditulis Pak Wes, menurut pengakuan Tipper Gore itu
sudah gampang dijadikan acuan.Namun saya akan menjelaskan agar lebih
sederhana.
 
1.Gangguan tidur(insomnia) atau slaapeloosheid. Penderita depresi biasanya
sukar"mengawali" tidur.Rata-rata dalam waktu 10-30 menit, orang normal sudah
bisa jatuh tertidur.Tidurnya tidak pulas( banyak ditandai mimpi
buruk/kacau), dan gampang terbangun(licht slaap).Dan jika tiba-tiba
terbangun, akan sukar mengawali tidur kembali(molak-malik/kelimpungan).Jika
bangun bagi, biasanya nampak keletihan.Karena tidurnya tidak "puas" dan
tidak  nyaman.Akibatnya, mengawali hari dengan wajah dan stamina yang
lesu.Waktu normal yang dibutuhkan orang dewasa untuk tidur adalah 7-8 jam
sehari.Sedangkan anak-anak dan bayi membutuhkan waktu yang jauh lebih lama.
 
2.Gangguan pola makan. Orang yang depresi bisa memunculkan pola makan yang
berlainan, dan berbeda setiap orang.Kebanyakan ditandai hilangnya nafsu
makan, menurunnya berat badan(kurus) atau justru sebaliknya.Makan yang
berlebihan dan berakibat kenaikan berat badan (gemuk)yang tidak
terkontrol.Karena itu orang yang kurus atau gemuk, tidak bisa dijadikan
patokan.Tolak ukurnya adalah keluarnya pola makan seseorang dari pola yang
normal.
 
3.Gangguan Seks. Menurunnya gairah untuk melakukan hubungan intim dengan
pasangan.Resiko tertinggi(sangat ditakuti) yang didapatkan pada kelompok
pria adalah impoten.Sedangkan bagi wanita, gangguan depresi ini bisa
mempengaruhi tingkat kesuburan(sukar hamil,mudah keguguran), atau mengarah
ke frigit(hilangnya keinginan berhubungan intim)
 
4.Penampilan dan fisik. Biasanya, wajahnya cemberut dan tidak sumringah(
tidak harus juga, karena hal ini bisa disembunyikan atau
ditutupi).Staminanya letih, mudah capek dan kurang bergairah melakukan
pekerjaan(belajar) atau aktifitas tertentu.Prestasi kerja juga menurun.Kalau
kemerosotan stamina fisik ini berlangsung lama(kronis), bisa memicu
munculnya penyakit(gampang terkena/terserang penyakit).
 
5.Kosentrasi dan berpikir. Cara berpikirnya menjadi lamban.Hal ini
disebabkan karena kekacauan yang ada didalam pikiran, sehingga mengakibatkan
gangguan kosentrasi, dan sukar memutuskan / memecahkan permasalahan.Prestasi
kerjapun rendah.Bagi pelajar dan mahasiswa, biasanya kurang cepat menghafal
pelajaran, cepat lupa, dan menurunnya prestasi belajar.Banyak melamun, dan
berpikiran kacau.Serta keinginan melakukan hal yang aneh atau diluar
kewajaran.Gangguan depresi bisa berbentuk" melankolis"( kelihatan sedih,
gampang menangis), atau "mania"( menjadi hiperaktif, tertawa yang diluar
kewajaran ), atau kombinasi dari keduanya.
 
6.Sosialisasi. Kecenderungan untuk menutup diri(menyendiri), dan kurang
bergairah untuk mengambil bagian dalam beraktifitas yang dilakukan secara
bersama.Tidak jarang penderitanya mengurung diri dan menangis didalam
kamar.(Dalam point ini renungkan kembali teka-teki pak Wes).
 
PENYEBAB DEPRESI. Secara ringkasnya saja, dapat muncul akibat faktor PSIKIS
misalnya, diputus pacar, perceraian,kematian seseorang, masalah pekerjaan
dan sejenisnya.Kematian orang yang dicintai(pasangan) adalah pemicu yang
paling gampang.Akibat faktor FISIK, seperti mengidap penyakit
kronis(hipertensi,penyakit gula,kolesterol,reumatik, dll).Namun yang paling
repot dan "nyebelin" karena kedua faktor ini seperti lingkaran
setan.Artinya, gangguan fisik bisa memicu psikis yang tertekan, atau juga
karena tekanan psikis yang memicu merosotnya stamina fisik.Disamping itu
akibat LINGKUNGAN (tetangga yang nyebelin, banyak teror,maling dll).
 
PENCEGAHAN. Mencegah depresi bisa diringkas dalam kalimat"menjaga
keseimbangan fisik, psikis,dan pergaulan sosial."Sayang, dalam prakteknya
tidak segampang itu.Seseorang harus bisa berbagi dan mengeluarkan
perasaannya dengan individu lain yang bisa dipercaya.Bisa yang bersifat non
formal(teman,saudara,orang tua) atau konsultasi ke petugas profesional.Bisa
membagi waktu untuk diri-sendiri dan juga ambil bagian dalam kegiatan
sosial.Dan jika timbul masalah, sebaiknya dicari penyebabnya yang jelas dan
cepat diselesaikan.Sebaiknya tidak menunggu masalah hingga
bertumpuk-tumpuk.Karena menunda waktu, berarti memperberat keadaan.
 
PENANGANAN. Penanganan gangguan depresi berkaitan dengan tingkat depresinya.
Bisa ditangani secara profesional (konseling) tanpa obat-obatan( jasa
psikoloog),atau yang menggunakan obat dan perawatan(tugas dokter ahli jiwa).
Disamping itu ada terapi musik, terapi kerja dan sebagainya.Melibatkan orang
yang dipercaya (teman, saudara, orang tua) adalah sangat penting untuk
melakukan berbagi rasa.Disamping melibatkan tokoh rohani(spiritual) yang
bisa menyokong ketenangan jiwa.
 
PESAN-PESAN KHUSUS. Jika anda mengalami problem, sebaiknya anda menghindari
obat atau alkohol, yang akan memperburuk keadaan.Dan jika anda mengalami
gangguan tidur, obat tidur janganlah digunakan tanpa seijin dokter.Dan jika
anda terpaksa ingin melakukan, sebaiknya anda lebih memilih
obat-obatan"homeopatie"(ramuan dari daun dan rempah)untuk menghindari efek
samping.Anda bisa konsultasi ke dietis, untuk menanyakan beberapa" bahan
makan" yang bisa membuat tidur nyenyak(biasanya yang tidak banyak mengandung
bahan gas).
 
Semoga tulisan diatas bermanfaat bagi anda untuk mengenali dan menghindarkan
diri dari gangguan depresi

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke