mungkin gak cuman itu saja mbak ....
  beberapa episode yg lalu juga pernah, kalo gk salah wktu ada nidji juga, si 
cwe nya (lupa gw namanya) pakai atasan yg bahan nya agak2 lemes, sehingga jelas 
bgt kalo si cwe no bra ... 
   
  belum lagi yang spt mbak bilang itu, kalo gk belahan to**t, ya bagian laen yg 
di share gratis ke penonton ....
   
  secara naluri laki2, jujur gw syur juga liat tontonan yg spt itu, tapi di ati 
kecil gw, kok ya bisa gitu lho ..... emang sengaja di set begitu, ato emang si 
bintang tamunya yg 'terang2an' pengen pamer ......
   
  

Myrna Zachraina <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Numpang dikit....
Saya bukan penggemar Thukul, tp kadang kalau lagi jeda iklan di stasiun
TV lain, saya switched ke acara Thukul.
Semalam ada seorang wanita seksi (krn sy tidak mengikuti acara tsb dari
awal, sy ga tau siapa dia) dengan gaun belahan dada rendah... Ketika
Thukul pindah duduk kesebelah kanan wanita tsb, di bagian belakang ada
yang neyletuk:
"matanya jangan kemana-mana...". Si wanita tsb rupanya sadar apa yang
dibicarakan dan dia salah tingkah (mnrt sy),
dan mengibas-ngibaskan rambutnya agar, mungkin, dadanya sedikit tertutup
dgn rambutnya yang panjangnya lewat bahu
sedikit) padahal memang jelas berkali-kali mau tidak mau mata Thukul,
dan saya yakin
berpuluh-puluh penonton di studio pasti asyik memandangi tontonan gratis
tsb.

Mungkin saya "norak", atau "ketinggalan jaman" atau "ekstrim"... Tp
melihat sesama wanita duduk dengan paha terlihat
dDan dada sedikit terbuka.. Jengah banget!

Memang untuk suguhan spt ini tidak dibutuhkan penonton spt saya ya...
Saya sadar itu, daripada saya senewen terus
krn mata Thukul ke arah "sana" terus, dan kebetulan saya tidak enjoy
juga acaranya, jadi saya cepat2 switched
Channel ke TV favorit saya... 

On Behalf Of I M
Sent: Tuesday, February 27, 2007 9:45 AM
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Subject: Re: THUKUL

Temen-temen,
Thukul itu jujur dan ASLI ngindonesia, makanya penampilannya sangat
disukai oleh mayoritas penonton yg susah tidur sebelum jam 12.00.

Di tengah-tengah situasi tontonan teve kita yang penuh dengan
kemunafikan, syndrome melayu (mengagung-agungkan selebriti bertampang
indo), bahasa sok ke-inggris-inggrisan, sok jaim, sok berdarah biru
(emang keturunan cumi-cumi?), tampil di teve harus yg ganteng dan
cantik; padahal di chanel-chanel asing spt CNN or BBC, reporter dan
pembawa acaranya bisa dibilang jauh dari ganteng dan cantik untuk kelas dan 
kalangan mereka.

Dan, Thukul hadir mencairkan itu semua.
Syndrome-syndrome itu, semuanya dijungkirbalikkan oleh Thukul. Bahkan
Thukul menjadi trend-setter bagi komunitas tertentu.

Suka atau tidak, barangkali memang benar (spt kata seorang tokoh
psikologi), bahwa Thukul memiliki kelebihan yg tidak disadari dan jarang 
dimiliki oleh entertainer yang lain, yaitu quick thinking dan quick response 
nya. 

Menurut saya, Thukul itu lebih Jay Leno-nya Indonesia (bukan Larry
King), karena unsur humornya lebih tinggi. Kalau mas Thukul bener-bener bisa 
berbahasa asing (Inggeris or Perancis), saya kira mas Thukul bisa sejajar dgn 
Jay Leno atau Oprah Winfrey.
(sayangnya, bahasa asing yang dikuasai Thukul cuman bahasa hewan dan
bahasa tumbuh-tumbuhan).

Selain kritik yang membangun bagi Thukul, mungkin mereka yang tidak suka thdp 
Thukul dan Empat Mata-nya adalah bagian dari kampanye negatif, maklum kehadiran 
Empat Mata membuat acara di teve lain menjadi agak sepi penonton. Bahkan 
kemudian mengekor, ada stasiun tv yang berani menandingi dengan acara yang 
mirip Empat Mata pada jam tayang yang hampir bersamaan. 

Saya terus terang pingin lihat, seandainya Metro tv bikin acara famous to 
famous, dan hostnya Thukul.
Pasti menarik, enggak garing ... :) 
Salut buat Thukul.
Peace ....
I.M.

From: Budi Aryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
INSIDEN DORCE vs TUKUL

Dear Mbak Ida & Temans,
Semalam (Kamis, 22/2) Saya ketemu dan kenalan sama Tukul.
Ceritanya nemenin isteri yang reporter Femina utk
wawancara, plus Saya juga ngefans sama dia.
Komentar Saya tentang Tukul Arwana: NICE PERSON with
NICE PERSONALITY...
Salut buat si Ray.. Ray.. Raynaldi ini...
Salam,BUDI ARYANTO
Mind Indonesia Consulting

From: Bonny Prasetya[mailto:[EMAIL PROTECTED]
INSIDEN DORCE vs TUKUL

Udah dijawab jg tu di detik..klo emang insiden itu direkayasa, karena
team empat mata pengen ngasi kejutan ke Tukul karena acara itu emang spesial 
edisi ke 100.

From: Pras [mailto:[EMAIL PROTECTED] INSIDEN DORCE vs TUKUL
Oh, ya ... saya tidak melihat waktu Dorce meninggalkan "forum", tapi 
saya sempat nonton sebelum itu; kalo nggak salah tangkap, pada acara itu saya 
juga melihat dari awalnya sudah ada gejala "komunikasi yang nggak nyambung" 
antara Thukul dan Dorce. Mungkin waktu Dorce
keluar sudah merupakan akumulasi. Melihat gaya Thukul ... saya memang kawatir 
suatu saat beliau ini "kepleset" ... maklum komedian 'kan biasanya mengandalkan 
spontanitas.
Apalagi melihat tempo-tayang Thukul yang sangat padat, tentu akan
mempengaruhi "stamina"nya. Sayang sekali kalo sampe hal itu terjadi.

Tapi mudah-mudahan kedepannya Thukul masih bisa mengontrol performansinya 
dipanggung. Selamat Berjuang Bung Reynaldi, jangan
lupa "zis"nya. Salam,Sukses.

From: wong bsdcity [mailto:[EMAIL PROTECTED] INSIDEN DORCE vs 
TUKUL
Acara "EMPAT MATANYA TUKUL", sekali lihat langsung nggak tertarik,
buang waktu dan energi, boleh donk kita berpendapat demikian.
Lucu, sepertinya tidak, lebih tepat "SARU". aya sebagai pribadi
tidak tega atau sangat menyayangkan acara "EMPAT MATA"
yang hampir2 menelanjangi kehidupan pribadi seseorang.
Klo tukulnya sih oke2 saja, orang dia khan hanya disuruh,
yang mempunyai ide ini yg harusnya bertanggung jawab.
Kok nggak ada ya artis atao aktor yang marah atao tersinggung,
atau semua karena ingin terkenal dan uang. Klo ini sih walahualam.

From: Imron [mailto:[EMAIL PROTECTED] INSIDEN DORCE vs TUKUL

Saya cenderung setuju dengan pendapat kawan dari BSD yang
mengatakan bahwa cara Tukul Show realitanya justru tidak menarik sama sekali.
Saya melihat bahwa acara ini paling lama akan bertahan satu tahun 
saja.Sesudah itu, dia mulai dijauhi oleh pemirsanya.
Kenapa?
1. Faktor Tukul yang kurang improvisasi dan sangat tergantung pd tim 
kreativitas. Boleh jadi, saat ini memang keberuntungan Tukul, namun ini juga 
yang akan menjadi faktor keruntuhan popularitas Tukul nantinya. Ingat saja dulu 
waktu Inul
yang melulu menggantungkan pada goyang ngebornya ketimbang suara.
Pada akhirnya orang pada bosan melihat goyang ngebor Inul yang itu2 
saja.
Sementara suara Inul yang justru lebih dituntut utk nikmat didengarkan tidak 
dikenbangkan secara baik oleh Inul. Jadi, selama Tukul tidak bisa mengembangkan 
kemampuan pribadinya dalam melakukan talkshow, jangan harap acara ini akan 
dapat bertahan lama.
2. Acara talkshow sangat banyak ragamnya. Bisa dibilang setiap stasiun TV di 
Indonesia punya acara talkshow sendiri2. Ini tentu menuntut krativitas yang 
tinggi dari tim kreativitasnya. Di acara Tukul, lebih banyak lawaknya ketimbang 
materi talkshow itu sendiri. Parahnya, lawakannya nggak cukup bermutu dan 
cerdas.
Lebih mirip lawakan gaya srimulat. dalam hal ini, kembali kepada 
faktor Tukul sendiri, mampukah dia memberi lawakan yang cerdas dan tidak 
monoton.
Ayo mas Tukul, jangan sia2kan kesempatan emas yang sekarang sedang 
anda nikmati.
Kalau anda terbuai dan merasa puas dgn kondisi sekarang, maka siap2 
saja anda akan segera mengakhiri masa kegemilangan yang sekarang sedang anda 
genggam.


         

 
---------------------------------
Sucker-punch spam with award-winning protection.
 Try the free Yahoo! Mail Beta.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke