Sedih
Isteri seorang pengacara meninggal. Di pemakaman, orang-orang dikejutkan dengan nisan yang bertuliskan : "Grace, Isteri dari Pengacara Phillips,Pengacara untuk urusan Perceraian, Pidana, Perdata,dan Urusan Hukum Lainnya." Tiba-tiba, Phillips menangis terisak-isak. Saudaranya berkata, "Menangislah, agar orang betul-betul tahu kalau kau sangat kehilangan istrimu!" Dengan airmata yang masih berlinang di pipinya, Phillips berkata, "Mengapa mereka sama sekali tidak mencantumkan nomor telepon dan alamat e-mailku di batu nisan itu?" Pegawai Baru Seorang manager di sebuah perusahaan melihat ada seorang pegawai baru. Lalu dia menyuruh pegawai baru itu untuk datang ke ruangannya. "Siapa namamu?" adalah pertanyaan pertama yang diajukan manager pada pegawai baru itu. "John," jawab si pegawai. Manager tampak marah, "Dengar...aku nggak tahu tempatmu seperti apa dulu kamu bekerja, tapi aku tidak memanggil karyawanku dengan nama depan mereka. Itu melanggar etikadan akan menjatuhkan martabat. Aku hanya akan memanggil pegawaiku dengan nama keluarganya seperti ... Smith, Jones, Baker... Mengerti, ya? Parakaryawan di sini memanggilku Mr. Robertson. Nah, karena sekarang masalahnya sudah jelas, katakan siapa nama keluargamu?" Pegawai itu dengan mengeluh menjawab, "Darling. Nama lengkap saya adalah John Darling." "Saya setuju, saya panggil kamu John saja........" Masih Bayar Anak : "Ayah berapa sih biaya kalau mau menikah? " Ayah : Sambil memperhatikan wajah anak laki-lakinya yang polos itu. "Entahlah nak, karena sampai sekarang Ayah masih bayar terus kepada ibumu." Berbisa Dua ekor ular sedang menelusuri sawah mencari mangsa. Tiba- tiba ular pertama bertanya, "Kita ini jenis ular yang berbisa nggak sih?" "Entahlah, aku tak tahu. Emangnya kenapa?" "Barusan aku tak sengaja menggigit bibirku ...." Tiga Kemungkinan Malam menjelang ujian, seorang mahasiswa melempar undi dengan koin. "Kalau muncul gambar, saya akan tidur; kalau angka, saya akan nonton teve. Kalau koin ini bisa berdiri, saya akan belajar." Filsuf Sakti Tiga orang filsuf bermaksud untuk bersemedi di tepi sebuah danau. "Waduh, aku lupa membawa alas duduk," kata filsuf pertama. Ia lalu pamit, melangkahkan kakinya di atas air danau, dan menyeberanginya menuju ke tempat tinggal mereka di seberang danau. Ketikaia sudah kembali, filsuf ke dua berkata,"Aku lupa menjemur bajuku. Aku pergi dulu ya." Ia berjalan di atas air danau dan menyeberanginya dengan mudah. Filsuf ke tiga berpikir bahwa kedua rekannya itu pasti ingin unjuk Kebolehan di hadapannya. "Ah, aku juga bisa. Lihat saja," katanya. Ia lalu melangkahkan kakinya ke atas air danau dan langsung tenggelam. Filsuf ke tiga ini berusaha berenang ke tepi, mencoba lagi berjalan di atas air lagi dan gagal. Ia terus mencoba sampai akhirnya filsuf ke dua berkata kepada filsuf pertama, "Sebaiknya kita beritahukan saja letak batu-batunya." Tanpa Kata-kata Kira-kira satu - dua abad yang lalu, Paus memutuskan bahwa seluruh Yahudi harus meninggalkan Roma, yang tentu saja kemudian menimbulkan keresahan dan penolakan dari bangsa Yahudi tersebut. Kemudian Paus menawarkan untuk mengadakan debat religius dengan seorang anggota komunitas Yahudi, yang mana jikaorang Yahudi pilihan tersebut menang, maka bangsa Yahudi boleh tetap tinggal di Roma. Sebaliknya, jikaPaus yang menang, maka bangsa Yahudi harus segera meninggalkan Roma. Bangsa Yahudi sadar, bahwa mereka tidak punya pilihan lain. Lalu mereka kemudian memilih seorang pemuda yang bernama Moishe sebagai calon dari pihak Yahudi. Moishe kemudian mengajukan syarat, dimana, agar lebih menarik, debat dilakukan tanpa berkata-kata. Paus kemudian menyetujui persyaratan tersebut, lalu pertandingan pun dimulai. Pada saat debat dimulai, Moishe dan Paus duduk saling berhadapan. Setelah kira-kira berjalan satu menit, Paus kemudian mengangkat tangannya dan menunjukkan tiga jari. Moishe memandang sebentar kepada Paus lalu kemudian menunjukkan satu jarinya. Paus kemudian membentuk lingkaran dengan jarinya di atas kepalanya. Moishe membalas dengan menunjuk ke tanah. Paus lalu mengeluarkan sebuah wafer dan segelas anggur. Dimana kemudian Moishe membalas dengan mengeluarkan sebutir apel. Paus kemudian berdiri dan berkata ,"Saya menyerah kalah. Orang ini terlalu tangguh. Bangsa Yahudi boleh tinggal." Satu jam kemudian, Kardinal sibuk menanyai Paus atas apa yang telah terjadi. Paus menjawab, "Pertama, aku mengangkat tiga jari ku sebagai lambang trinitas. Dia merespon dengan mengangkat satu jarinya untuk mengingatkanku bahwa tetap hanya ada satu Tuhan untuk kedua agama kami. Kemudian aku membentuk lingkaran disekelilingku yang menunjukkan bahwa Tuhan ada di sekitar kita. Dia membalasnya dengan menunjuk ke tanah dan menunjukkan bahwa Tuhan juga sekarang ada bersama kita. Aku mengeluarkan sebuah wafer dan segelas anggur menunjukkan bahwa Tuhan akan menebus dosa-dosa kita. Dia kemudian mengeluarkan sebutir apel untuk mengingatkanku akan dosa awal umat manusia. Dia memiliki jawaban atas segalanya. Apa yang dapat aku lakukan ?" Sementara itu, bangsa Yahudi sibuk mengelilingi moishe. "Apa yang terjadi? " tanya mereka. "Well," kata Moishe. "Pertama dia mengatakan padaku bahwa bangsa Yahudi memiliki 3 hari untuk pergi dari sini. Aku katakan padanya bahwa tidak satu orang pun dari kita yang akan pergi. Kemudian dia mengatakan padaku bahwa seluruh kota akan dibersihkan dari bangsa Yahudi. Kemudian aku tegaskan kepada mereka bahwa kita akan tetap tinggal disini." "Ya, ya,.. lalu ? "tanya mereka. "Aku tidak tahu," kata Moishe. "Dia mengeluarkan bekalnya dan aku pun mengeluarkan bekalku." Tiga Monyet Adaseorang bapak ingin membeli seekor monyet. Maka pergilah ia ke pasar monyet. Disana ia ketemu dengan seorang penjual monyet yang sedang menjual tiga ekor monyet. Monyet-monyet itu terdiri dari monyet besar sedang dan kecil. Sang bapak kemudian menawar untuk monyet yang besar. Bapak : "Berapa harga monyet yang itu bang?", sambil menunjuk monyet yang besar. Pedagang : "Oh itu 1 juta pak." Bapak : "Lho kok mahal sekali ya!" Pedagang : "Oh tentu saja, Pak. Monyet itu bisa menari" "Oh, bagus sekali ya!", timpal sang bapak. "Kalo yang sedangnya, berapa mas?", lanjut sang Bapak. "Oh itu 1,5 juta pak," kata si penjual. "Lho kok lebih mahal bang!", protes sang bapak. "Oh iya, Pak. Selain bisa nari dia juga bisa nyanyi", kata penjual. Bukan main kagumnya bapak tersebut. Tapi untuk menghemat biaya maka si bapak menawar untuk monyet yang kecil. "Kalo gitu saya yang kecil saja deh," kata bapak. "Oh kalo yang itu harganya 2 juta pak,"kata si penjual. "Lho kok lebih mahal lagi bang? Emangnya dia bisa apa saja sih?" kata bapak itu. "Oh kalo yang itu saya tidak tahu pak," kata penjual. "Trus kenapa harganya paling mahal?" tanya si bapak. Dengan tenang si penjual menjawab, "Yang saya tahu kedua monyet ini memanggil bos padanya." Kura-kura Kecil dan Sepasang Burung Seekor kura-kura kecil sedang memanjat pohon dengan sangat perlahan. Setelah berjam-jam akhirnya dia sampai juga di puncak pohon. Kemudian dari puncak pohon dia melompat ke udara dan melambai lambaikan kedua kaki depannya, lalu jatuh gedebug ketanah dengan keras. Lalu pingsan... Setelah siuman dari pingsannya, dia mulai lagi memanjat pohon tadi, kemudian melompat lagi keudara dan jatuh gedebug lagi ketanah. Begitu dilakukan kura kecil itu hingga berurang kali, sementara sepasang burung yang hinggap di dahan pohon itu terus mengawasi kura-kura kecil yang sudah sekarat kesakitan itu. Tiba tiba burung betina berkata kepada burung jantannya, "Mas.., saya rasa sudah waktunya kita berterus terang kepada kura-kura kecil kita kalau dia itu kita adopsi". This message and any attachments (the "message") is intended solely for the addressees and is confidential. If you receive this message in error, please delete it and immediately notify the sender. Any use not in accord with its purpose, any dissemination or disclosure, either whole or partial, is prohibited except formal approval. The internet can not guarantee the integrity of this message. BNP PARIBAS (and its subsidiaries) shall (will) not therefore be liable for the message if modified. --------------------------------------------- Ce message et toutes les pieces jointes (ci-apres le "message") sont etablis a l'intention exclusive de ses destinataires et sont confidentiels. Si vous recevez ce message par erreur, merci de le detruire et d'en avertir immediatement l'expediteur. Toute utilisation de ce message non conforme a sa destination, toute diffusion ou toute publication, totale ou partielle, est interdite, sauf autorisation expresse. L'internet ne permettant pas d'assurer l'integrite de ce message, BNP PARIBAS (et ses filiales) decline(nt) toute responsabilite au titre de ce message, dans l'hypothese ou il aurait ete modifie.