Kalo menurut saya, Tukul itu sebenarnya tidak seperti
apa yg kita duga. Kalo tidak ngganteng, memang iya.
Tapi kalo ndeso katrok dan gaptek, justru sebenarnya
itu lah kehebatan Tukul. Tukul mendalami akting itu,
karena Tukul tahu, masyarakat kita akan merasa
disuguhi acara yang segar dan cair apabila dia
berpenampilan atau memainkan watak yang culun ndeso
katrok dan gaptek. 

Tetapi, jangan lupa, bahwa dibalik "permainan
wataknya" tersebut, apabila kita jeli mencermati
tingkah laku dan ucapannya, Tukul sebenarnya adalah
orang yang cukup berwawasan, bahkan ada yang bilang
cukup jenius. Kebetulan juga banyak tokoh yang
berpendapat dan berkomentar ttg "kecerdasan" Tukul
ini. Antara lain, Eros Djarot, Jayaprana Jamujago,
Rano Karno, Sartono Mukadis dan masih banyak tokoh
lain yang mengapresiasi dgn serius fenomena Tukul.

Salut memang dgn Tukul yang "genuine", tidak mengekor
selebriti indonesia kebanyakan; pembawa acara biasanya
tampil "chic", ngomongnya di-inggeris-inggerisin, sok
kebanci-bancian ... dll dll ... Tapi Tukul tampil
beda, terjun bebas dgn gaya unik asli orang indonesia
yg baru datang dari salah satu kampung di semarang. 

Dalam pertarungan bisnis, Hermawan Kartajaya
mengistilahkan fenomena dan keunikan seperti yang
Tukul lakukan ini dengan jargon "me too is not my
style". 

Sengaja atau tidak, Tukul sebenarnya telah menjalankan
prinsip yang disarankan oleh Hermawan Kartajaya! Salut
buat Tukul.


salam.




--- 'Ida arimurti' <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Kita kembali ke lappppptopppppp!
> 
> Meskipun tidak menomorsatukan televisi, tiap Senin
> sampai Kamis malam
> sekarang saya ada kegiatan baru: nonton acara Empat
> Mata di TV7. Awalnya,
> terus terang, saya agak ogah nonton acara
> bincang-bincang yang dibawakan
> oleh Tukul Arwana itu. Maaf, bukan bermaksud
> merendahkan, pembawa acaranya
> nggak gantheng, katro, cenderung ndesani, dan
> gaptek. 
> 
> Saya jadi ingat dengan kemunculan Tukul Arwana ini
> di televisi pertama kali
> dulu. Kalau tidak salah, saya melihatnya pertama
> kali membintangi video
> klipnya Joshua si penyanyi cilik itu. Joshou masih
> kecil. Untuk melafalkan
> "cicitcuit" pun dia masih kerepotan. Nah, di situlah
> awalnya ada Tukul
> Arwana sebagai figuran video klip. Dia tampak
> inferior sekali di depan
> Joshua yang sedang tenar. Kalah populer, kalah imut.
> Pokoknya kalah, deh.
> 
> Tapi, sekarang beda. Tukul yang sekarang adalah
> orang yang punya rasa
> percaya diri yang sangat tinggi. Tampaknya dialah
> orang yang mampu
> menggunakan kelemahannya justru sebagai senjata
> utamanya. Meskipun sering
> dicela karena punya wajah yang tidak ganteng, dia
> tetap pede. Dia balas
> ejekan orang dengan legawa. Meskipun dia tampak
> ndesani dengan balutan jas
> resmi, Tukul tidak rendah diri. Juga kegaptekannya
> tidak menghalanginya
> untuk lantang berseru:"Kembali ke lappppppp
> topppp!!!". Entah berapa kali
> kata-kata itu dia ucapkan itu di sela-sela acaranya.
> Yang pasti, ungkapapan
> "kembali ke laptop" itu sekarang sering
> didengung-dengungkan teman-teman di
> kantor. Ini bukti kepopuleran Tukul Arwana mulai
> menanjak.
> 
> Memang ada yang bilang acaranya
>
<http://www.mail-archive.com/[EMAIL PROTECTED]/msg13148.html>
>  Tukul
> ini katro alias kampungan. Gayanya yang sering
> mencolek-colek bintang
> tamunya dianggap kebabablasan. Tapi, saya pikir ini
> bisa dibenahi pada edisi
> berikutnya. Selebihnya adalah Tukul
>
<http://www.indonesiaselebriti.com/index.php?modul=selebriti&catid=1168&page
> =detail>  yang mulai populer, Tukul yang percaya
> diri dan yang "quick
> thinking". Ah, apa pula itu?
> 
> Jadi sekarang.. "Kita Kembali ke Laptoppppppp!"
> 
> Foto: kapanlagi.com 
> 
>  
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke