Daftar 13 Menteri Sakit yang Diisukan Akan Diganti

Iqbal Fadil - detikcom

 

Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku pernah menyebut 13 menteri
anggota Kabinet Indonesia Bersatu yang sakit. Namun hal itu menurutnya wajar
karena beban tugas para menteri tersebut berat.

 

"Biasa, pernah, pernah sakit. Ada yang sedang sakit. Manusia kan biasa
sering sakit," kata Kalla usai menghadiri peluncuran buku "To Seen The
Unseen, Kisah di Balik Damai di Aceh " karya Farid Husain di Hotel Gran
Melia, Kuningan, Jakarta, Selasa (17/4/2007). 

 

Dia membantah jika masalah kondisi kesehatan menteri menjadi pertimbangan
khusus dalam memutuskan merombak formasi anggota kabinet.

 

"Nggak. Tentu juga kalau ada yang sakit berat. Tapi sakit kan biasa aja,"
tegasnya.

 

Namun, sumber detikcom yang berasal dari kalangan dekat wapres menyebutkan
Presiden SBY saat ini sedang bimbang untuk memutuskan siapa dari
menteri-menteri yang akan di-reshuffle.

 

Sebab 13 menteri yang disebut-sebut sakit tersebut merupakan orang
kepercayaan Presiden. "Dari 13 menteri yang sakit itu 8 diantaranya sakit
jantung," ungkapnya beberapa waktu lalu di sela-sela acara Rapat Konsultasi
Nasional Partai Golkar di Yogyakarta yang digelar pekan lalu.

 

Ucapan sumber tadi sama persis dengan perkataan yang disampaikan Mensesneg
Yusril Ihza Mahendra di kantornya Selasa 17 April.

 

Sumber itu kemudian menyebutkan daftar 13 menteri yang akan diganti karena
sakit.

 

Mendagri M Ma'ruf (jantung), Menhan Juwono Sudarsono (stroke), Menristek
Kusmayanto Kadiman (jantung), Menko Polhukam Widodo AS (jantung), Menneg
BUMN Sugiharto (jantung). Menteri PU Djoko Kirmanto (jantung), Menneg LH
Rachmat Witoelar (jantung), Menteri PAN Taufiq Effendi (jantung), Menag
Maftuh Basyuni (jantung).

 

Sedangkan beberapa menteri lainnya yang sakit karena stres dan beban kerja
yang terlalu berat serta masalah lainnya, sumber tersebut menyebutkan
beberapa nama lainnaya yakni Menhub Hatta Rajasa, Menkum dan HAM Hamid
Awaluddin, Mensesneg Yusril Ihza Mahendra, dan Sekretaris Kabinet Sudi
Silalahi. 

 

"SBY masih bingung dan bimbang menentukan sikap apa yang harus dilakukannya.
Presiden meminta saran ke Wapres," pungkasnya. (bal/ndr)

 

Source :
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/04/tgl/18/tim
e/014539/idnews/768796/idkanal/10

 





[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke