Makanan enak wajib dicoba di Purwokerto

 

klo saya kesana yang wajib utk mampir adalah :

1. SOTO JL. BANK

2. SOTO SOKARAJA

3. GETUK GORENG SOKARAJA

have a nice try..

 

wah, di daerah gombong, banyumas (emang siy bukan dipurwokerto, tapi kan
tetanggaan kebumen sama

purwokerto : ada sate bebek yang menurut saya sih enak..namanya sate bebek
pak encus..katanya dia udah

buka cabang di jakarta, tapi saya ga tau di mana..tapi yang pasti kalo ke
purwokerto harus makan sroto

sokaraja nya!! hmmm... yummyyy....

 

ikut nambahin,kebetulan saya pernah ke purwokerto..

- coba deh, bakmi jawa di kaliori. dari pertigaan kaliori-banyumas-  

purwokerto ada jembatan ke arah pasar.. nah, sebelum sampe pasar, 

ada belokan ke kanan, belok situ. masuuukkk terus sampe ada 

klenteng, trus belok kiri. disitu ada bakmi jawa pak gareng... hmm.. 

lumayan sih.. tapi menurutku paling recommended 

 

- soto jalan bank.. jangan pernah dilewatin!

- pecel lele di pertigaan jalan besar di deket MORO. pecel lele ini 

bukanya malem.. letaknya di pinggir jalan sudirman sebelah kanan 

kalo dari arah purbalingga. warna tenda warungnya hijau kalo ga 

salah.. semoga mas2 nya masih jualan.. soalnya saya terakhir ke sana 2002.

 

ikutan nambahin ya,kebetulan saya pernah tinggal cukup lama di PWT,

kalau malam di terminal kebon dalem ada bakmi jawa yang cukup laris,

di jalan jend soeprapto (kebon dalem) juga ada es brasil.....

disana dijual berbagai macam es yang cukup enak, beda dgn es2 buatan pabrik.

ada sate martawi di jalan mesjid, kalau dari arah alun-alun sebelah kanan.

Mau coba kamir (jajanan seperti serabi tetapi rasanya manis diatasnya bisa
ditaruh coklat), 

dijual pagi-pagi di pertigaan Pasar Wage di pinggir jalan.

 

Untuk oleh-oleh bisa beli tempe kripik Purwokerto. 

Merknya kalo tidak salah ingat Niki Sae. Sayang saya gak tau di mana
penjualnya, 

karena biasa cuma dibeliin oleh saudara. 

 

Niki Eco mbak, beli aja di Aroma, saya biasa beli di situ, nama jalan Aroma

sih saya lupa, tapi itu terkenal kok asal nanya org pasti tahu, dia di

depannya RM Nusantara. Lalu ada Rumah Makan yg enak tp nggak halal nama RM

nya Cahaya Mas yg enak nasi goreng, mie goreng ham, dan mie pangsit nya.

Kerusakan nya skitar 15rb per nasi/mie goreng, saya lupa untuk mie pangsit

nya. Saya dapat kabar dari adik kalau kokinya kluar dan bikin baru, tapi

nama RM dan lokasinya saya lupa.

 

Jajanan di PWT yg enak lg itu Nopia (kayak kue, kulitnya liat warna putih

dan dalamnya diisi flavor gula jawa, bawang, coklat. saya lupa apa yg enak.

kalau misal jalan ke PWT lewat utara akan melewati kota kecil namanya

Bumiayu, di jalan utamanya sebelum masjid besar di sebelah kanan kalau ke

arah PWT ada yg jual rambak enak skali, rasanya beda dari versi cirebon nya.

Kerusakannya 5000 per bungkus. lalu dekat pom bensin di sblh kanan jalan ada

yg jual ayam goreng palasan, sambalnya 2 macam sedap sekali, ayamnya pun

enak. Di Bumiayu ada makanan yg agak aneh namanya mie konyol, bikinnya dari

kerupuk yg direbus, rasanya kenyal, sayangnya saya lupa dimana yg jual.

 

Untuk Purwokerto saran saya sih:

 

Sroto jalan bank. Iya, setuju dengan temen2 diatas ini sroto wajib

dikunjungi, karena ayamnya juga pakai ayam kampung dan udah djadoel

pula. cobain pula usus ayam + mirengnya (mie di goreng:)

 

Sroto sokaraja. beda dengan jalan bank yang pakai daging ayam, sroto

sokaraja pakai daging sapi. Yang ini, seingat saya, hanya di ambil

gambarnya saja, gak ada acara demo masak di sini. Cobain Sroto Sruti

(tempatnya belakang pom bensin arah sokaraja, setelah pom bensin dari

arah Pwt-Sokaraja ad pertigaan masuk ke kiri terus mentok ada

pertigaan, nah disitu). Kalo sruti jam 2 siang sudah habis, ya cobain

ke sebelahnya ke Sroto Blimbing (depannya ada pohon belimbing). Kalo

Sruti kuah dan jeroannya isonya banyak banget, kalau Belimbing kuahnya

lebih bening. Nah, jika duanya tutup, masuk ke arah jalan raya

Sokaraja saja, tanya Sroto Lama. Sroto lama ini kesukaan Arie

Parikesit juga,  mods dan tukang makan di JS:). Awas jangan keliru,

Sroto Lama ada 2. Cobain yang sebelah Sroto Kecik.

 

Sate ayam sokaraja. ini buka jam 17 dan tutup kadang gak sampai jam 20

malam. klo longgar waktu, sempatkan sate ayam ini. mirip dengan sate

ayam cilacap, yang ini gede2, kalo ini pakai opor+lontong+sambel

kacang+satenya lebih kecil dan bentuknya agak kurang beraturan

(khususnya untuk ati, usus, dan kulit), dan rasanya hmmmm

manteppp....Harus coba sate kulitnya.

 

Bakmi jawa di Kaliori, Banyumas. Akur dengan Ari Puspasari, bakminya

rasanya segar, rasa bawang putihnya sangat terasa . Disebelah persis

bakmi jawa ini, ada tahu gejrot yang sudah jualan konon dari tahun

1940-an (lupa deh tepatnya). Tahu gejrot dengan pairing mendoan, waduh

...muantep..Coba makan siang bakminya dulu, setelah itu tahu

gejrotnya+jangan lupa mendoan.

 

Untuk mendoan+pecak lele+aneka jajanan, bisa dicoba juga di sekitar

alun-alun Purwokerto. Di depan toko Rita ada pasar khusus jajanan

seperti ini. Gak jauh dari LP Purwokerto dan dekat toko buku/majalah

bekas. Ramai mulai jam 16 -19an. Yang ini

 

Makanan di Purwokerto

 

Mau ke Purwokerto ? Siapkan tangki yang besar ya soalnya banyak makanan
untuk dicoba.

Meskipun sudah diterangkan ya bahwa sroto mendhoan itu wajib, saya mau
menambahkan bahwa iya ho-oh memang wajib :-)

 

Sroto ya terkenalnya sokaraja. Tidak usah repot-repot mencari yang persis
disebut Mas Wasis, sebagai pendatang yang belum paham benar rasa orisinil,
makan warung sroto sepanjang jalan raya sokaraja sudah cukup representatif .

 

Varian sroto sokaraja ada beberapa. Satu di antaranya sroto kriyik Bu
Karsini di Pasar Purbalingga, yang sudah bercabang 4 salah satunya di
Purwokerto di 

Jln Prof Soeharso no 16/ 117. Perbedaan sroto ini adalah selain kuah yang
ditambah santan, suwiran daging ayam kampung ditambah kryikikan dari tepung
beras dan ditambah lagi sebutir telur pindang. Seperti apa rasanya, dicoba
saja deh. Kira-kira sih memang berat dan kalau startnya masih kenyang akan
cepat enek. Tapi kalau setengah lapar, sroto ini uenak tenaan.

 

Selain sroto, cobalah sate dan gule kambing asli di Purwokerto/Purbalingga.
Gulai dibuat dari semua bagian kambing yang tidak disatai, rasanya manis
segar. Yang unik disini adalah kepangan usus kambing. Sate daerah
Purwokerto/Purbalingga masuk kelompok besar sate tegal yang di Jakarta cukup
punya pamor dan head-to-head dengan sate solo. Satu merk sate yang paten itu
Mak Siti (tanya-tanya deh dimana di Purwokerto, kalau di Purbalingga ada di
jalan protokol).

 

Di Purwokerto jangan lupa mencicipi es brasil. Kalau nama mungkin kalah dari
Ragusa, Baltic atau Zangrandi. Tapi soal rasa, tidak kalah. 

 

Jika Anda merokok, cobalah beli tembakau + wuwur + bubuk menyan dan
melinting sendiri rokokmu. Kalau batuk wajar karena memang rokoknya kelas
berat. Di seputar Banyumas rokok itu memang dicampur kemenyan.

 

Agak avonturir sedikit, cobalah bisik-bisik tanya kiri kanan dimana ada
gorengan bongkrek. Kemungkinan Anda mati karena makan bongkrek itu 0.00001%,
sementara kalau sudah pernah makan kan bisa nyohor ke teman bahwa
bongkrekpun tidak bisa menaklukkan Anda? :-) Seingat saya di depan Hotel
Besar dulu ada yang menjual tempe dage (mirip bongkrek tapi tidak pernah
beracun, silakan diaku-aku sebagai makan bongkrek, dibuatkan kaos dengan
tulisan "Bongkrekpun aku tak gentar" :-)

 

Baturraden:

 

Sebelah utara ada tempat peristirahatan Baturraden (r-nya 2 ya).

 

Di Baturraden, jangan sampai ngga naik ke Pancuran Pitu (Pancuran 7). Kalau
belum sampai ke sono berarti belum ke Baturraden.  Lelah sampai di Pancuran
7, istirahatlah dengan pijit kaki di kolam belerang hangat sambil makan
pecel  kecombrang dengan topping mendhoan panas.

 

Pancuran Pitu bisa dicapai melalui lokawisata Baturraden atau bermobil dari
Perhutani. Dari gerbang Perhutani, kalau Anda belum lelah dan masih ada
waktu, kunjungi pula Telaga Sunyi yang lebih di atas melihat air terjun di
kolam hijau bening berdasar bebatuan lava raksasa.

 

Selain makan pecel di Pancuran Pitu, kalau masih lapar cobalah mendhoan
minum teh poci gula batu di RM Baturraden di kompleks terminal Lokawisata.
Di sini juga tersedia aneka cindera mata (kaos Baturraden misalnya).

 

Sajian makanan yang lebih lengkap ada di RM Pringsewu. Ini rumah makan
keluarga dengan menu lengkap rasa dan harga yang pantas, cocok kalau membawa
anak-anak yang susah makan. Apalagi tamannya boleh jadi tempat bermain
anak-anak. Rekomendasi saya, cobalah mendhoan (duhh!!), teh poci, ayam
kremes dan tempe penyetnya.

 

Sokaraja:

 

10km dari Baturraden ke arah Timur ada Sokaraja yang diterangkan amat jelas
oleh Mas Wasis tapi lupa menyebut gethuk goreng. Pesan saya jangan terpedaya
oleh penampilan jelek si gethuk goreng! Teman Batak saya menyebutnya si
jelek muka enak rasa.

Di Sokaraja dengan mudah ditemukan toko oleh-oleh makanan khas Jateng. 

 

Purbalingga:

 

Kalau masih ada waktu dari Sokaraja, teruskan wisata kuliner ke Purbalingga,
15km dari Baturraden melewati persawahan, 18km dari Purwokerto melewati
jalan ekonomi, 8km setelah Sokaraja. Di Purbalingga selain sroto kriyik yang
sudah saya sebutkan ada es durian kombinasi Pak Kasdy di seberang Tugu ala
Monas Purbalingga. Kalaupun sedang tidak musim durian, disini tetap ada es
durian. Beliau juga sudah ekspansi ke Purwokerto, di Indorizky, Dukuh Waluh.

 

Di Purbalinggalah pertama kali dibuat bakso tenis (debatable, but I am ready
for this debate :). Kalau percaya saya dan mau ngetes, coba deh dari es
duren ke tukang bakso sebelah SMP Boromeus (cuma sepelemparan batu dari es
durian). Buat saya makan bakso disiji wajib hukumnya.

 

Di dekat kantor pos alun-alun ada penjual makanan khas Banyumas: tahu gecot
(sejenis rujak tahu) dan rujak kangkung konsumsi pegawai kantor kabupaten,
hanya sampai tengah hari.

 

Bobotsari:

 

Di utara Purbalingga arah Bobotsari ada 2 obyek wisata penting kelas Jateng
yaitu pemandian Owabong (Obyek Wisata Bojongsari) dan Gua Lawa (gua
stalagmit-stalagtit) di lereng Gunung Slamet. Di Owabong Anda bisa berenang
sambil minum airnya karena airnya dari mata air alami (sumber air sejenis di
Sukabumi jadi sumber air kemasan). Sehabis berenang jangan lupa minum cendol
yang dijual di pelataran parkir. Probably the best chendol I've ever had.

 

Di kota Bobotsari ada penjual ayam goreng yang fenomenal. Sementara di
Jakarta ayam kremes kampung Bu Tjondro Bintaro dijual 24 ribu, di Bobotsari
Mbok Sarun menjual ayam gorengnya rp 50 ribu dan tetap laris bahkan
bercabang sampai Purwokerto, nun ke Semarang dan Jogja. Di Purwokerto Mbok
Sarun membuka gerai di  Jl. Jend. Sudirman 320 Ph. 636 008.

 

Ayam goreng di kota ini rata-rata memang enak.

 

Silahkan anggota yang lain meneruskan, soalnya saya sudah ngantuk :-) Untuk
daerah Rawalo/Wangon/Cilacap & Pemalang/Slawi/Tegal masih belum ada nih.

 

NB: Rekomendasi saya soal oleh-oleh dari Purwokerto selain gethuk goreng dan
tempe kripik adalah klanting dan nopia, 

dan kalau ada kerupuk tenggiri asal Cilacap.

 

Makanan di Purwokerto

 

Saya pingin nambahin saja, ada beberapa minuman yang sangat enak untuk
dicoba di daerah Mbanyumas: 

 

1. Dhawet: 

Dawet yang terkenal adalah Dhawet Ayu yang asli Banjar Negara. Dhawet adalah
cendol yang terbuat dari beras, diberi santan encer dan disiram gula merah
cair yang sudah dimasak dengan berbagai aroma buah asli, yang sering adalah
aroma durian (kalau musim), aroma nangka (hampir selalu ada), aroma daun
pandan segar dan juga fanili). Kalau pas panas, sungguh seger ngombe dhawet.
Dhawet ini dimana-mana ada, termasuk di warung sroto (nama asli soto bagi
orang lokal). Yang enak ada di deket Pasar Wage Puraketa. 

 

2. Badeg

Badeg adalah air yang diteres dari tangkai kelapa atau dari aren (pohon
kolang-kaling). Ini minuman "mahal" karena kalau tangkai itu dipotong, maka
calon2 kelapa sudah gak ada lagi. Inilah bahan dasar gula Jawa dan gula
Aren, sehingga rasanya sudah manis tanpa tambahan gula lagi. Orang yang jual
akan mencampur dengan air dan ketika diserve akan diberi es batu. Yang jual
biasanya keliling jalan kaki dari daerah utara (Baturraden, Sumbang dll) ke
daerah selatan. Badeg ditempatkan di bumbung pring (Gentong dari bambu
besar) dan yang asli minumnya dengan gelas dari bambu yang lebih kecil
(masih ada kali yaaaaaaa, Mas Marsel?). Pokoknya ngombe Baded memang seger.
Sayang sungguh sayang, saya tidak pernah menjumpai penjual badeg "nongkrong"
disuatu lokasi, tapi biasanya disekitar pasar ada, diantaranya ada di Pasar
Sokaraja. 

 

3. Rujak

Kalau Mas Marcel ngajak kita makan rujak Kangkung, itulah asli rujak
Puraketa, tapi ada beberapa varian rujak Puraketa, diantaranya adalah rujak
mateng dan rujak mentah. Rujak mateng berisi berbagai sayuran yang
kesemuanya digodog, sementara rujak mentah biasanya rujak buah segar, yaitu
jambu air merah, jambu mede, timun, bengkoang dan lainnya.   

 

4. Lutis

Ini adalah buah2an segar yang disajikan dengan sambal yang dibuat dari cabe
merah dan rawit, bawang putih, sedikit terasi, dan gula merah serta garem
yang digiling halus dan berubah seperti saos merah kehitam-hitaman. Makan
lutis ini sangat cocok buat yang lagi hamil dan nyidam (dan tentunya juga
buat suaminya kaaaaaaaan?). Buah-buah yang disediakan diantaranya adalah
Dondong, Timun, Benkoang, Jambu Air (putih atau merah) dan juga jambu kecil
merah. 

 

5. apa lagi yaaaaaaaaaaaa? 

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke