Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak,

Tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang

   

Kalau sebagai pebisnis, kita cenderung hanya bergaul dengan sesama pebisnis
yang rata-rata, 

berpikiran rata-rata, memiliki visi yang rata rata dan mempunyai tingkat
kepositif-an 

yang rata-rata, maka percayalah, hasil kita yang sebetulnya hanya rata-rata
pun sudah 

akan dianggap luarbiasa oleh mereka.

   

Dan seperti yang pernah saya tulis dalam pelajaran bisnis menurut amsal
salomo terdahulu, 

lebih jauh lagi bila kita sudah berpuas diri atas kekaguman yang muncul
terhadap prestasi 

yang sebetulnya masih relative rata-rata tersebut, dan malas untuk masuk ke
gelanggang 

komunitas yang lebih tinggi untuk meningkatkan standard pencapaian kita,
maka kelengahan 

ini akan membuat kita tertinggal makin jauh dibanding pergerakan pergerakan
besar yang 

tengah terjadi diluar sana dengan intensitas yang terus meningkat dari hari
ke hari.

   

Sebuah pameo lama berkata;

Kita cenderung menjadi produk lingkungan kita.

   

Artinya, lingkungan dimana kita bergaul akrab didalamnya, cenderung akan
mempengaruhi 

dengan kuatnya pemikiran pemikiran kita, tindakan-tindakan kita, latar
belakang dari 

semua keputusan kita, komitmen komitmen yang kita tetapkan dimasa mendatang
serta 

menjadi indikasi terhadap arah yang kita tuju.

   

John mason menuliskan dalam salah satu bab tulisannya;

   

Katakan pada saya siapa sahabat terbaik anda, dan saya akan katakana kepada
anda siapa anda. 

Jika anda berkumpul bersama serigala, anda akan belajar melolong, tetapi
jika anda bergaul 

dengan elang, anda akan belajar cara membubung mencapai ketinggian yang
luarbiasa.

   

Bergaul terlalu dekat dengan tipikal orang rata-rata, baik dalam pemikiran,
ide, 

pencapaian dan visi selain menghambat pertumbuhan kita sedemikian rupa,
komunitas 

jenis ini cenderung juga bisa mempengaruhi kobaran api motivasi dalam diri
kita. 

Mimpi mimpi besar yang kita bangun dalam angan angan kita, bisa bergeser
sedemikian 

rupa diatas teori pembenaran yang bernama rasionalitas maupun kenyataan
hidup.

   

Visi-visi hebat yang tadinya terasa begitu mungkin untuk dijangkau, 

setelah bersinggungan dengan komunitas model ini, seringkali menjadi kabur
dan 

terlihat begitu jauh hanya karena komunitas rata-rata ini  yang seringkali 

justru berisi orang orang pintar secara akademik, tajam dalam berpikir dan 

relative cakap dalam profesinya, tapi sebetulnya miskin secara visi dan
lemah dalam daya terobos.   

   

Dan semakin lama kita bergaul dengan mereka yang rata-rata tersebut, 

maka semakin bertumbuh-lah pemikiran didalam kepala kita hal hal yang 

sebelumnya kita abaikan sama sekali seperti;

    

Bahwa keahlian berbisnis adalah berbentuk gen yg diwarisi dari generasi 

ke generasi melalui hubungan darah atau ras. Dimana mereka yang tidak 

mewarisi gen dagang atau gen bisnis, kecil kemungkinan menjadi pengusaha
besar.  

 

Pencapaian bisnis hebat hanya mungkin terjadi pada mereka yang datang dari
keluarga 

bermodal keuangan hebat, karena mana ada sih bisnis yang benar benar hebat
yang bisa 

tumbuh oleh sekedar semangat kuat dan modal keuangan yang cenderung hanya
modal dengkul?  

 

Bisnis yang berhasil hanya bisa dibangun diatas koneksi yang kuat yang
tentunya 

harus dibangun diatas investasi keuangan yang tidak kecil untuk
memeliharanya. 

Dan tanpa koneksi yang kuat, seberapa besar sih bisnis baru kita bisa
tumbuh?  dll.

   

Di satu sisi, saya memang mencoba untuk memberitahu bahwa dari orang orang 

gagalpun kita bisa memetik banyak sekali pelajaran berharga, tetapi memetik 

pelajaran dengan menjadi lengket adalah 2 issue yang sama sekali berbeda.

   

Bergaul dengan orang orang hebat, memang tidak membuat bisnis-bisnis kita 

secara otomatis langsung menjadi hebat, hanya saja dengan bergaul akrab
dengan 

komunitas ini , atmosfir dan spirit mereka-mereka yang hebat dalam
pencapaian, 

maupun kuat dalam visi umumnya bisa menular sedemikian rupa, dan roh yang 

mempengaruhi semangat juang unutk menciptakan sesuatu yang benar hebat, yang


mengatasi segala keterbatasan kita, akan lebih mudah untuk dibangkitkan dan
dibakar.

   

Salah seorang pengarang buku yang tulisan tulisannya umumnya berfokus pada
motivasi, 

pernah berkata bahwa 5 orang sahabat yang tepat lebih baik dari 50 sahabat
yang bercampur aduk. 

   

Dan sebagai penutup, ada baiknya kita merenungkan sebuah peribahasa Bulgaria
yang meneguhkan statement diatas;

   

Jika anda mendapatkan diri anda mengambil dua langkah maju dan satu langkah
mundur, pastilah ini karena anda sudah menjalani pergaulan yang campur aduk
didalam hidup anda.Semoga berguna  

-wishnu iriyanto-

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke