Sharing dari milist tetangga,
maaf kalo gak berkenan

Oleh Lizsa Anggraeny

"Alhamdulillah diterima...!" Begitu kira-kira yang terdengar dari seberang
telepon. Suara suami. Nadanya terdengar gembira. Pindah kerja ke sebuah
perusahaan beracuan international adalah impiannya. Dan Maha Suci Allah
yang telah mempermudah jalan, hingga akhirnya berhasil diterima, setelah
melalui bebererapa test interview.

Semula, suami tak pernah menduga akan diterima. Mengingat ketika wawancara,
ia mengajukan satu permintaan yang mungkin bagi setiap corporation yang ada
di Jepang ini, hal tersebut tidaklah lazim. Permintaannya adalah “Setiap
Jum`at, bisa diizinkan keluar untuk shalat Jum`at berjamaah di masjid
terdekat. ” Bisa ditebak, pihak pimpinan perusahaan terheran-heran dan
menampik permintaan tersebut. Mengingat tak hanya masjid yang langka di
Jepang ini, kebiasaan shalat seperti yang diajukan suamipun tak pernah
mereka ketahui.

"Nggak diterimanggak apa-apa, yang penting dakwah jalan...." Kira-kira
begitu alasan suami ketika menceritakannya pada saya. Betul, setidaknya
pimpinan perusahaan yang orang asing, tahu bahwa seorang muslim memiliki
kewajiban rutin mingguan berupa shalat jum`at berjamaah.

Suatu kejutan mengembirakan yang patut disyukuri ketika tanpa diduga,
akhirnya suami berhasil diterima di perusahaan tersebut. Dua kebahagiaan
yang kami rasakan. Kebahagiaan karena terkabulnya keinginan dan kebahagiaan
berupa kemenangan seorang muslim yang keberadaan haknya diakui. Diterimanya
suami di tempat tersebut berarti diterimanya permintaan izin untuk
melaksanakan shalat jum`at berjamaah.

***

Dalam suatu kesempatan, panggilan wawancara pun datang juga pada saya.
Bekerja part time menjadi penerjemah, berinteraksi dengan orang-orang
Jepang, merupakan sebuah obsesi. Bagai gayung bersambut, panggilan test
wawancara tersebut segera saya penuhi. Layaknya akan ke medanperang, sehari
sebelum wawancara, otak saya banyak memasukan 'bahan tempur. ' Karena saya
berjilbab, menurut pengalaman sebelumnya, pihak managemen kemungkinan akan
mempertanyakan pakaian ‘aneh‘ yang dikenakan. Referensi praktis tentang
keterangan berjilbab dalam bahasa Jepang telah disiapkan.

Di luar dugaan, ketika hari H, pihak managemen sama sekali tak
mempermasalahkan keberadaan jilbab, Islam, ataupun pakaian panjang saya.
Semua terasa berjalan lancar dengan beberapa pertanyaan umum biasa. Hingga
ketika wawancara telah selesai, satu orang dari pihak managemen tiba-tiba
bertanya, "Anata wa isuramukyouto desu yo ne. Anata no shuukyou no tokuchou
wa nan desuka?" (Anda beragama Islam. Apa yang menjadi karakteristik agama
anda?)

Deg! Rasanya saat itu jantung saya berdetak lebih cepat. Otak berusaha
diperas keras. Berbagai jawaban berkecamuk di pikiran. Saya ingin sekali
menjelaskan betapa banyak karektiristik unggul yang ada pada Islam. Tapi
bagaimana caranya? Perlu waktu agak panjang untuk menguraikan. Sedangkan
bisa diduga, waktu saat itu sangat terbatas. Pun jawaban yang diinginkan
pihak managemen pastilah jawaban yang singkat, padat dan mudah dimengerti.
Jawaban yang membumi dan bukan melangit.

Tiba-tiba, saya teringat cerita suami saat wawancara. Yang minta diizinkan
bisa mengikuti shalat jum`at secara rutin. Islam identik dengan shalat,
shalat identik dengan tepat waktu. Tepat waktu identik kebiasaan Jepang.
Aha! Seperti diingatkan, akhirnya saya menjawab mantap. "Salah satu
karakteristik agama saya adalah adanya management of quality time"

Seorang muslim yang baik akan selalu menepati waktu-waktu yang telah
ditentukan. Ia akan memenej waktunya secara berkualitas. Adatarget dan
deadline yang harus ditepati. Jika tak bisa mematuhi deadline yang telah
ditentukan, berarti ia dikatakan telah melanggar hukum. Bukan hukum
manusia, tapi hukum Tuhan yang bernama Allah swt. Contohnya shalat. Dalam
satu hari seorang muslim harus melakukan shalat dalam waktu-waktu yang
telah ditentukan. Adadeadlinenya. Melaksanakan shalat tidak hanya melatih
kepercayaan terhadap Allah, tapi juga melatih agar dapat memaksimalkan
management of quality time.

Entah mengerti atau tidak, pihak managemen terlihat mangut-mangut tanda
setuju. Yang disusul dengan melontarkan kata "Subarashii...!" Sebuah pujian
yang bisa diartikan "Hebat... Atau sangat indah...!"

Tidak, bukan saya yang hebat. Yang saya ungkapkan tak lebih adalah
kebenaran akan ajaran Islam. Islamlah yang hebat. Dan menjadi penganut
ajaran yang hebat adalah suatu kebanggaan. Karena ia memiliki berbagai
karakteristik unggul.

***

Baik saya maupun suami, mungkin memiliki perbedaan visi dan situasi dalam
menjalani wawancara kerja. Tapi kami memiliki misi yang sama. Yaitu ingin
agar orang-orang Jepang di sekeliling kami tahu betapa indahnya Islam.
Betapa hebatnya seorang muslim. Tak perlu ragu mengatakan "I am a muslim, "
tapi berbanggalah. Karena seorang muslim banyak memiliki karakteristik
unggul.

Kami berharap, suatu saat kelak izzah Islam tersebar wanginya di bumi
sakura. Tak hanya wangi sesaat, tetapi akan terus menyebar. Keindahannya
dikagumi. Ia akan menumbuhkan bibit-bibit baru. Yang akan bersama-sama
menegakkan panji Islam yang lurus di penjuru bumi sakura. Membentuk barisan
muslim unggul yang patut dibanggakan. Insya Allah.

"Jika engkau menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan
meneguhkan pijakanmu. " (QS 47:7)

Tokyo, Yakumo April 2007 Aishliz et flp Jepang


This message and any attachments (the "message") is
intended solely for the addressees and is confidential. 
If you receive this message in error, please delete it and 
immediately notify the sender. Any use not in accord with 
its purpose, any dissemination or disclosure, either whole 
or partial, is prohibited except formal approval. The internet
can not guarantee the integrity of this message. 
BNP PARIBAS (and its subsidiaries) shall (will) not 
therefore be liable for the message if modified. 

                ---------------------------------------------

Ce message et toutes les pieces jointes (ci-apres le 
"message") sont etablis a l'intention exclusive de ses 
destinataires et sont confidentiels. Si vous recevez ce 
message par erreur, merci de le detruire et d'en avertir 
immediatement l'expediteur. Toute utilisation de ce 
message non conforme a sa destination, toute diffusion 
ou toute publication, totale ou partielle, est interdite, sauf 
autorisation expresse. L'internet ne permettant pas 
d'assurer l'integrite de ce message, BNP PARIBAS (et ses
filiales) decline(nt) toute responsabilite au titre de ce 
message, dans l'hypothese ou il aurait ete modifie.

Kirim email ke