Sahabat-ku tercinta dimilis, Aku izin ngga siaran dulu ya seminggu mulai besok Kamis 10 Mei 2007
sampai minggu depan. Rencananya sih mau berlibur ke Bali sambil juga berwisata kuliner bersama Suami tercinta. Cuma hari ini kok tiba-tiba aku jadi paranoid, agak takut juga Besok mau naik pesawat. Kenapa ya, aku tiba-tiba jadi melankolis. Jadi pingin ajak anak lah.wah macem2 deh. Gimana mengatasinya, bener sih sholat dan doa berserah diri sama Allah Yang maha Kuasa. Tapi pingin tahu aja, teman-teman sempat atau pernah ngga mengalami perasaan itu akhir2 ini, khususnya dg bepergian memakai pesawat Indonesia ? Thanks sharingnya ya..Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.Amin Salam, Ida Arimurti From: Bernadeta Yuni Sharing Paranoid naik pesawat Indonesia ? Mbak Ida,Kalau perasaan parno naik pesawat terbang di indonesia juga saya alami. Bahkan saya rela untuk duduk di kereta api selama 10 jam dari jakarta ke yogya karena takut terbang, membatalkan keikutsertaan dalam sebuah proyek di kawasan timur Indonesia dikarenakan masih ada urusan parno ini... Dulunya, saya sich biasa aja naik pesawat apa aja, bahkan pesawat berbadan kecil dengan suara mesin seperti mesin jahit listrik (itu sich pengandaian saya aja), tetapi sejak ada kecelakaan Adam Air, saya tidak pernah mau menggunakan pesawat selain **G** apabila daerah itu dilintasi oleh pesawat **GG** tersebut, tapi karena kerjaan saya bisa dari ujung Aceh sampe ujung Papua sana, seringkali tidak ada pilihan lain selain menggunakan pesawat tidak **G** tersebut. Nah, habis kecelakaan pesawat **G** tadi, saya ke jakarta menggunakan kereta api yang nota bene menghabiskan waktu seharian perjalanan plus pegel-pegel plus harganya yang tidak terpaut jauh... tapi bagaimana lagi karena memang tidak berani naik pesawat apalagi cuaca Yogya dan Jakarta yang sangat tidak mendukung untuk berani... Bahkan ketika teman saya mau terbang, saya berdoa mati-matian agar tidak terjadi apa-apa di pesawat tersebut... Halahh ketika ta ceritain, kok malah saya diketawain "ndeso" karena takut terbang.Salam,yuniyang tidaktakutterbanglagi From: Agatha Kristanti Sharing Paranoid naik pesawat Indonesia ? Mbak Ida yang baik, Saya pendengar setia radio Female sejak jaman mbak Ida dan Krisna sampai sekarang. Soal paranoid mbak Ida mau naik pesawat, saya rasa sebagai manusia biasa, saya mengerti mungkin ada perasaan2 takut seperti itu. Tapi kalo di-pikir2, kalo di paranoid terus, hidup ngga akan maju. Tuhan lebih besar dari semua ini, dan kita semua percaya bahwa hidup kita ini adalah milikNya. Dia yang berkuasa atas hidup ini, jadi serahkanlah. Iblis-lah yang membuat manusia takut (menakut-nakut-i). Selalu mau ngapa2-in berdoalah, bawa semua rencana dan perjalanan kita kepada Tuhan, maka Dia Allah yang melampaui segala akal manusia yang akan memelihara hidup kita dan roh kita (supaya tenang dan berserah). Amin. Pikirkanlah yang bakal enjoy2 selama di Bali nanti. Selamat berlibur ya (bikin ngiri kita2 yang ngga ikut jalan2 nich, he..he..).Salam,Agatha From: FACHRUDDIN HA Sharing Paranoid naik pesawat Indonesia ? Mba Ida yg baik kalo boleh sharing nya.. Perasaan takut spt itu hal yg wajar dan manusiawi.. tapi gak perlu berlebihan karena akhirnya membuat kita paranoid krn sesuatu yg sifatnya berlebihan tidak baik,,, Berpikir positif aja alah menjalani semua ini termasuk naik pesawat.. bahwa setiap keputusan yg kita ambil mmg selalu ada resiko yg cilakanya cuma dua, yaitu positif atau negatif, cth kalo mba ida dan tmn2 jsers sekalian naik mobil resikonya cuma dua kalo gak selamat sampai tujuan ya kecelakan di dalam perjalanan.. kita tidak pernah tau apakah sewaktu mau berangkat naik mobil akan selamat atau mengalamin kecelakaan yg bisa lakukan adalah berhati-hati dan mengikuti prosedur mengendarai kendaraan yg aman.. kalo akhirnya mengalamin kecelakaan ya mmg sdh garis hidup untuk kecelakaan tp kalo kalo selamat mmg nasib kita selamat.. Tapi kan gak perlu setiap hari kita ketakutan kalo mau mengendarai mobil karena baca berita tiap hari ada kecelakaan kendaraan kan... Jadi untuk kasus naik pesawat.. sebaik nya mba Ida gak perlu ketakutan..kalo mmg nasib nya baik ya pasti akan selamat walo naik pesawat apapun.. Tetap lah positif thinking. semua sudah diatur di atas..yg bisa kita lakukan melakukan persiapan dan mengikuti prosedur yg ada dan tidak lupa berdoa setelah itu menikmati dech jalan2 ke Bali dan kita tinggal nunggu cerita yg seru2 dari mba Ida dan rombongan Jsers yg ke bali.. ditunggu ceritanya yach.. NB rasa takut itu timbul karena kita sendiri yg menciptakan dalam pikiran kita.. kalo kita tidak ciptakan rasa takut pasti kita akan lbh berani... From: Lia Cornelia Sharing Paranoid naik pesawat Indonesia ? Halo mbak Ida kalau tanya punya perasaan parno apa ga, jawaban nya: IYA! mau yg *GG* or ga tetep aja parno. bahkan gara2 parno ini, saya berharap ga dikirim ke lapangan minyak di duri-riau sana sama bos saya, hehe... saking parno nya sampai tgl keberangkatan yg mestinya tgl 13 mei nanti, saya kait2-kan dgn jam departure pesawat dg no pesawat *GG*nya juga hehe... mungkin krn saya org jawa yah, saya juga kalau bepergian jarak jauh, menghindari hari tertentu yg katanya seh hari ga baik saya buat bepergian eh, dilalah kok bos bilang tugas ke lapangan diganti sama yg staf baru saja, saya urus kerjaan di kantor From: sidauruk Sharing Paranoid naik pesawat Indonesia ? Hallo Mba Ida, Sebelumnya salam kenal ya Mba, saya pengagum anda sejak dulu kala..... Saya ga nyangka, mba Ida segitu "parnonya" naik pesawat tapi saya maklum kok, mungkin karena bertambahnya usia dan juga karena sudah ada anak kali ya. Apalagi, saya haqqul yakin pastinya mba Ida sudah "sering" banget wira wiri naik si burung besi ini. Saya ada tips nih mba, mudah mudahan membantu; kalo rasa takut itu datang segera alihkan pikiran ke hal hal yang bikin "cheer up", misalnya bayangkan wajah anak yang sedang berlari lari kesenangan, atau bayangkan saat mba pacaran dulu sama suami bagaimana mesranya, bagaimana deg degannya ketika doi pertama kali mengatakan cinta atau apa aja yang bikin hati kita "sumringah". KAdang kadang nih ya mba, aku ngebayangin waktu pertama kali dikasi tau dokter bahwa aku ternyata hamil (setelah dua tahun program), uih.....sensasinya itu membuat rasa takut terbang jadi hilang entah kemana ! Bener deh mba, pengalihan pikiran itu "sukses" banget ! Cuman ya itu mba, mesti berusaha keras mengalihkan pikiran, enaknya sih duduk dekat jendela, jadi bisa memalingkan muka sambil liat-liat awan diluar, kalo duduk ditengah sih agak sedikit repot ya... Pokoknya mba, kalo perasaan takut itu menyergap, segera ngelamunin yang asyik asyik....terus jangan lupa berdoa dong !sukses ya mba.Cheers,Yunita Sidauruk From: dekaizer Sharing Paranoid naik pesawat Indonesia ? From: Ida arimurti Dear mbak Ida, Perasaan seperti itu, mbak Ida tidak sendirian. Saya juga mengalaminya. Malah agak parah. Kejadiannya bulan maret yl. Tanggal 14 Maret saya harus ke Surabaya bersama dua teman kantor. Satu datang dari Shanghai, satu dari Australia. Kita janjian ketemu di Jakarta dan sama2 ke Surabaya. Naik pesawat G *****. Tiket saya beli tanggal 6 Maret, sehari kemudian terjadi musibah di Jogya. Saya minta teman saya untuk mengundur jadwal kedatangan, tapi sudah terlambat. Mereka sudah sampai di Singapore. Padahal saya pengennya tidak jadi pergi. Ketika hari H, teman saya tetap terbang naik G*****. Saya..... pilih naik kereta argo bromo 11 jam. Dari stasiun gambir jam 10 malam, tiba di stasiun Pasar Turi jam 9 pagi. Mereka mengatakan saya parno. Yah... namanya juga lagi ketakutan. Namun demikian, ketika pulang ke Jakarta saya tetap naik pesawat, dengan pertimbangan runway di Jakarta lebih baik. Faktor cuaca dan hujan dan angin memang bikin hati ciut. Ditambah lagi maintanance pesawat yang kita tidak tahu . Kemarin, 8 Mei, saya ada sedikit urusan pekerjaan di Semarang. Naik pesawat G***** lagi. Tapi berhubung cuaca sudah agak membaik, maka kali ini saya lebih tenang. Semoga mbak Ida Arimurti bisa tenang ketika naik pesawat ke Bali. Selamat jalan-jalan. Salam dari Ida ( tidak pakai Arimurti). From: violeta_narcissus Sharing Paranoid naik pesawat Indonesia ? Hi sahabat Ida, Sebenernya paranoid itu sih manusiawi, jadi kalo ada usaha meminimalisirkan paranoid tersebut juga sangat manusiawi. Saran saya kalau memang takut atau tiba2 jadi melancholic karena harus terbang dgn Indonesian carrier ke Bali, mungkin bisa coba route ini : Pake Singapore Airline (SQ) CGK-SIN, SIN-DEN (setiap hari ada bbrp flight route ini), dan pulangnya juga DEN-SIN, baru SIN-CGK. Salam,oLE From: tresya bedkowska Sharing Paranoid naik pesawat Indonesia ? Kalau saya pribadi, mau naik apapun, unsur kecelakaan tetap ada. Tapi kalu pesawat memang sifat kecelakaannya nggak bisa di ramal, apakah kita bakal masuk laut, nyangkut di gunung, atau nyangsrang di gedung bertingkat. Jadi efeknya lebih mengerikan. nah, menyangkut hitungan seperti yang mbak lia bilang, mh...apa ya nalarnya? karena di banyak kultur, ini ternyata berlaku, sebut saja, istilah hari baik. Atau juga angka baik dan sebaliknya. Nah kalau menurut aksara sanskrit, setiap huruf atau angka yang kita sebutkan, akan membentuk pola tertentu dalam mulut kita, yang artinya membentuk pola nafas atau hembusan dan hirupan udara tertentu. Nah, seperti hanlnya konsep doa, maka pola nafas ini ternyata yang akan mempengaruhi medan energi di sekitar kita untuk bawa baik atau sebaliknya. kalau misal, suatu nama atau angka ternyata setelah di pronounce berkali - kali membawa pola hembusan nafas yang buruk dan akibatnya mempengaruhi medan energi orang di sekitar, saya berasumsi ( bisa aja salah) potensi kecelakan besar. Dengan berpijak pada logika ini ( walau saya tidak tahu huruf mana dan di gabung dengan angka mana atau huruf lainnya lagi ) yang bawa keburukan) namun saya tetap memegang teguh asas waspada. Artinya, kalau bepergian, saya siap dengan resiko ini. Pasrah. Qui sera, sera.Tapi jaga- jaga. Masuk kendaraan atau pesawat, screeening segala macam, mulai dari manusianya, cara kerja staff kabinnya, apakah care, cekatan dsb, angkutannya, misal mesin dsb ( pelajari sebelumnya) medan perjalanan, apakah melewati wilayah magnet bumi yang dominan ( karena pasti akan ada turbulence walau sedikit) dsj. Repot amat.... Dan sekali lagi, balik ke budaya jawa: BOleh di bilang tahayul kali ya.....hitung harinya....( maksud saya, berdasar hari lahir seseorang, biasanya ada hari2 tertentu yg orang itu lebih banyak sialnya, nah jangan bepergian deh tu...atau kalau terpaksa, banyakin doa dan kewaspadaan kali ya?) Karena, entah di dasari oleh unsur apa, sikap seperti ini membawa keberuntungan bagi saya dalam perjalanan. OH iya, Apakah para Jsers pernahmengamati atau sadar pernah berada pada suatu keadaan yang sangat nyaman, enak dan tenang tapi kemudian sesaat tiba2, mungkin jatuh, kecelakaan, di jambret dsb? Saya amati demikian. Maka ketika hati saya menjadi begitu nyaman ( bukan tenang ya), maka saat itu juga instink saya bilang : waspada!. Kind regards. From: Adri Febrianto Sharing Paranoid naik pesawat Indonesia ? sama Mbak, saya juga rada2 takut, walopun saya lagi ngga ke mana2 ............... tapi, saya percaya aja sama TUHAN .................. shalat dan berdoa adalah jalan terbaik buat saya mengarungi hidup ini , juga mencoba utk selalu taat pada NYA ............. :-) sampe saat ini saya masih vote utk si burung biru utk domestic airline .......... kecelakaan "Indonesia two zero zero" kemarin saya rasa cuman karena pilotnya lagi binun aja kayaknya, jadi prosedur landingnya rada melenceng ...... soal maintenance pesawat sich dia bagus kok .............. [Non-text portions of this message have been removed]
