From: nina
Food packaging styrofoam , penting gak sih ?

 

Aku mau tau opini kalian tentang food packaging, 

terutama yg model2 bahan styrofoam.

Kayaknya semua restoran pakai packaging berbahan styrofoam ini.

Misalnya di Resto, beli sop ayam.

Sop ayam itu dimasukkan ke dalam plastik, lalu plastik tersebut 

ditaruh lagi di dalam box styrofoam. Biar rapih katanya.

 

Aku secara pribadi, agak2 tidak setuju penggunaan styrofoam, karena 

katanya tidak bisa didaur ulang, berbahaya bagi kesehatan.

Walaupun makanan yang di take away (misalnya sop ayam tadi) dan 

dimasukkan ke dalam plastik mempunyai resiko juga.

Tapi masalahnya, hampir semua restoran memakai styrofoam.

Mungkin untuk meningkatkan prestige ? Memang sih lebih rapih kalau 

dibungkus dgn styrofoam.

Tetapi kalau setelah sampai di rumah, styrofoam itu langsung masuk 

ke tong sampah, kok rasanya sayang. 

 

Masalahnya sampai tukang gado-gado deket rumah juga ikut-ikutan pake 

box styrofoam ini.

Kayaknya makan gado-gado atau nasi goreng yang dibungkus dgn kertas 

coklat dan diikat karet, lebih nikmat rasanya :D

 

Nanti kalau nasi uduk sudah tidak dibungkus daun lagi, tetapi 

ditaruh di dalam box styrofoam, bagaimana rasanya ya ? :(

 

From: Rina 
Food packaging styrofoam , penting gak sih ?

 

Mbak kalau sepengatahuan saya styrofoam adalah salah satu isolator yg

cukup bagus, jadi makanan dingin atau panas yang disimpan dalam

styrofoam akan lebih awet dingin atau panasnya, plus kita tidak

merasakan panas atau dingin makanan yg dibungkus dengan langsung,cmiiw.

 

meskipun saya kurang setuju dengan penggunaan styrofoam tapi saya

terbantu juga dengan keberadaannya kalau harus menjaga kondisi makanan

tetap dingin atau panas selama dalam perjalanan. Kalaupun saya

terpaksa membungkus makanan saya usahakan bawa wadah sendiri (soalnya

tukang bubur ayam yg mangkal di deket rumah juga pakai styrofoam, cuma

karena jaraknya dekat setiap kali saya beli bubur ayam itu saya bawa

wadah sendiri dari rumah). Tapi kalau jarak jauh dan tidak

memungkinkan (misalnya take away sup-nya KFC, Hokben, dll) saya cuci

kembali dan suatu saat saya gunakan untuk membungkus sesuatu, jadi

bukan 1 kali pakai langsung buang tapi minimal bisa 2 kali pakai ;)

 

From: Marcel 
Food packaging styrofoam , penting gak sih ?

 

Mbak Rina Kwadrat(soalnya ada 2 seh) dan JSer semua,saya ingin 

sedikit komentar neh soal ini ya, setau saya seh klu makanan yang di 

pakaging dengan styrofoam itu makan yang dingin atau setidaknya 

tidak panas, maka kecil sekali resikonya untuk kita, tetapi kalau 

makanan yang di pakaging atau di hidangkan dalam wadah styrofoam itu 

adalah makanan yang panas apalagi berkuah maka sebaiknya kita 

hindari deh, karena styrofoam itu mengeluarkan reaksi kimia beracun 

pada saat terkena panas dan akan bercampur dengan makanan yang kita 

makan, jangankan styrofoam bahkan melamine saja ada gradenya klu 

grade yang buruk juga sebaiknya tidak digunakan untuk makanan yang 

panas apalagi berkuah, sekian saja tambahan dari saya. Kepada teman2 

JSer lain yang mungkin lebih berkompeten untuk memberi komentar 

mengenai masalah ini mohon bisa memberikan pencerahan yang lebih 

detail lagi, karena saya pikir kita semua terlalu sering 

bersinggungan lansung dengan penggunaan bahan styrofoam dan melamine ini.

 

From: voel
Mengenai styrofoam,...

 

Dulu semasa sekolah, mendapat matkul ttg pengemasan makanan, nah 

hampir semua bahan polimer, termasuk styrofoam, dibuat secara sintetis.

 

Sifat-sifat sintetis inilah yang kadang ekstrim, terutama dalam masalah
emisinya...

 

Hampir semua polimer sintetis (karet adalah polimer alam) mengeluarkan 

emisi yang tidak alami bagi tubuh manusia...

 

Kadang juga dalam proses pembuatannya, membawa bahan beracun, misal
formalin...

 

Formalin sebenarnya akan hilang apabila proses pembuatannya teliti dan 

dan benar, hingga mangkuk plastik yang biasa kita pakai, mengandung 

emisi formalin jauh di bawah ambang batas berbahaya.

 

namun kadang produk melamine murah dari China, masih mengandung 

formalin, dikarenakan proses produksinya kurang teliti.

 

Styrofoam, hampir sama saja, dengan plastik sintetis lainnya. Ada 

kadar emisi yang dalam batas tertentu akan aman bagi manusia, namun 

juga kadang ada styrofoam yg tidak standar..

 

Solusi sederhana adalah, gunakan pengemas styro ini utk isolator panas 

atau dingin, dan sebaiknya makanan tidak terkena langsung dengan 

styrofoamnya, tapi dilapisi dulu dengan plastik kantongan (padahal 

plastik itu juga mengeluarkan emisi, meskipun sedikit)

 

Menurut hemat saya, penggunaan styrofoam, adalah aman,selama tidak 

terpapar secara terus menerus dalam jangka waktu lama, toh tidak 

setiap hari kita membeli makanan dengan menggunakan styrofoam...

 

Apabila penasaran, betapa sebenarnya bahan polimer sintetis itu 

berbahaya, cobalah dibakar, maka dari bau dan kondisi asap bakarannya, 

sungguh hitam dan mengerikan bukan? Meskipun demikian pada kondisi 

normalnya (yg tidak terbakar) selama produksinya bagus dan teliti, 

kecil kemungkinan emisi yang di atas ambang batas...

 

Btw, formalin dalam jumlah sedikit akan dipaksa oleh sistem tubuh utk 

diuraikan, namun dalam jumlah banyak dan terus menerus, berbahaya sekali..

Demikian uraian singkat, utk lengkapnya, mungkin ada rekan yang lebih
detail...

Wassalam,Anwar

 

From: nina
Mengenai styrofoam, Aluminium dan Formalin

 

Sayang yah kayanya kalau di Indo, 

para pedagang makanan / restoran malah berlomba lomba menggunakan 

packaging yang "modern" 

sedangkan di luar negri, justru lebih gembar gembor penggunaan 

packaging yang bisa di daur ulang, 

cara pemasakan juga banyak yang kembali ke metode masak tradisional, 

yang lebih memperhatikan kualitas makanan.

 

Kalau tentang Aluminium,

kayaknya di Indo, penggunaan Aluminium sebagai alat masak, 

seperti wajan, panci, dll, masih digunakan secara luas yah....

Misalnya untuk menumis sayur atau menggoreng kerupuk di rumah, 

Tukang Bakso, tukang bubur, memasak di panci besar Aluminium.

begitu juga warung mie instan, memasak mienya dgn Aluminium.

Restoran menengah ke atas menggunakan Aluminium Foil untuk 

memanggang makanannya.

Sebenarnya, Apakah aman menggunakan Aluminium ?

seorang temen pernah bilang bluntly :

"jangan masak pake Aluminium, bisa bego"nah loh....

 

http://www.fda.gov/bbs/topics/CONSUMER/CON00036.html

http://www.islamonline.net/english/science/2003/09/article18.shtml

http://www.dmaonline.org/fppublic/connect56.html

 

Ada beberapa website yang bilang, memasak menggunakan Aluminium 

masih gak papa, tapi ada juga yang bilang jangan.

trus bahan yang lain seperti copper, teflon dll, juga ada resikonya..

lahh... artikelnya makin dibaca makin bikin aku paranoid hehehe

lalu menaruh air minum di wadah plastik dalam waktu lama juga tidak 

baik karena bahan kimianya bisa masuk ke airnya.

 

anyway...satu lagi nih....

kan kemaren sempet heboh penggunaan Formalin di makanan yang bisa 

membahayakan kesehatan.

Agak2 gak menyangkut makanan, tapi tetap menyangkut Formalin.

Aku pernah melihat di ingredients salah satu Shampoo terkenal di 

indonesia, mengandung Formaldehyde (gas Formalin ? ).

Kulit kita kan organ tubuh yang terbesar yang juga bisa menyerap 

nutrisi dan juga racun.

Berarti kalau penggunaan shampoo yang mengandung Formaldehyde 

(walaupun sedikit) secara terus menerus bisa membahayakan juga kah ?

 

message ttg penggunaan alat masak ini kok agak2 alarming ya ?

abisnya... makanan yg enak, seharusnya juga menyehatkan :)Nina

 

Mengenai styrofoam, Aluminium dan Formalin

 

Halo,Kalau menurut saya, kemungkinan besar para pedagang di indonesia itu, 

bukannya berlomba mengikuti tren packaging yang 'modern'. Tapi mungkin 

alasan utamanya adlah soal harga. 

 

Di sini sepertinya masih berlaku prinsip, menekan pengeluaran sebesar 

mungkin. Soal kesehatan mungkin ada di urutan terakhir..eh mungkin tidak 

masuk list, yang penting tidak bikin sakit perut. :)

 

Dan mungkin banyak juga, bukannya tidak perduli dengan kesehatan, tapi 

karena alasan tekanan ekonomi juga. Ini kemungkinan loh...eddy

 

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke